Fungsi Badan Intelijen internasional

BAB III PENGAWASAN DALAM KEGIATAN INTELIJEN TERHADAP PENYELUDUPAN BARANG PALSU DAN BAJAKAN DI BIDANG KEPABEANAN INTERNASIONAL

A. Fungsi Badan Intelijen internasional

Intelijen merupakan salah satu instrumen penting bagi penyelenggaraan kekuasaan negara. Intelijen juga merupakan produk yang dihasilkan dari proses pengumpulan, perangkaian, evaluasi, analisis, integrasi, dan interpretasi dari seluruh informasi yang berhasil didapatkan terkait dengan isu keamanan nasional. Dengan kata lain, intelijen merupakan sari dari pengetahuan yang mencoba membuat prediksi dengan menganalis dan mensintesis aliran informasi terkini, serta menyediakan bagi para pembuat keputusan berbagai proyeksi latar belakang serta tindakan alternatif yang dapat dijadikan ukuran dari kebijakan dan tindakan yang akan dibuat. Sebagai bagian dari system keamanan nasional, intelijen berperan sebagai sistem peringatan dini dan sistem strategis untuk mencegah terjadinya pendadakan strategis yang mengancam keamanan negara. 44 Semakin meningkatnya ancaman terhadap keamanan nasional memunculkan kebutuhan yang mendesak untuk pembentukan lembaga intelijen dengan mandat yang jelas dan komprehensif. Sesuai dengan konsep idealnya, intelijen negara dapat dibedakan menjadi dua pengertian: sebagai fungsi dan sebagai organisasi. Intelijen sebagai fungsi, pada hakekatnya terpusat pada sistem peringatan dini early warning system di mana tugas intelijen adalah untuk mengumpulkan, menganalisa, dan memberikan informasi yang diperlukan kepada pembuat kebijakan. Sementara, 44 Andi Widjajanto Artanti Wardhani, Hubungan Intelijen Negara, PACIVIS UI, Jakarta, 2008, hlm 1-2 Universitas Sumatera Utara sebagai sebuah organisasi, institusi intelijen tidak jauh berbeda dengan institusi negara lainnya. Intelijen memiliki tempat di dalam struktur ketatanegaraan, lengkap dengan personel dan hubungan antar institusinya. Karakteristik dasar intelijen dalam aktivitasnya rentan bertentangan dengan prinsip dasar penadbiran. Hal ini terjadi karena intelijen pada dasarnya berkaitan erat dengan prinsip-prinsip kerahasiaan, yang berlawanan dengan prinsip penadbiran yang mensyaratkan transparansi dan keterbukaan. 45 Intelijen Negara diperlukan sebagai perangkat deteksi dini adanya ancaman terhadap keamanan nasional, tidak saja ancaman yang ditujukan eksistensi, keutuhan dan kedaulatan Negara, melainkan juga ancaman terhadap keamanan warga Negara. Fungsi intelijen pada hakikatnya menyediakan informasi yang mutakhir dan akurat sebagai dasar pengambilan keputusan di bidang keamanan. Fungsi intelijen diperlukan tidak adanya dalam konteks hubungan antar Negara sebelum dan pada saat perang, melainkan spektrumnya telah meluas menjangkau ancaman keamanan internasional dan domestik maupun warga Negara sehingga tidak pada tempatnya jika intelijen Negara justru menanggu keamanan warga Negara. 46 Berkembangnya spectrum ancaman keamanan internasional menuntut diselenggarakannya fungsi intelijen Negara yang professional. Di sisi lain, keberadaan intelijen Negara juga harus sesuai dengan karakter masyarakat demokratis yang menuntut partisipasi dan pertanggungjawaban dari semua penyelenggara fungsi Negara guna menjamin tidak terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan penyelenggaraan hak asasi manusia. 45 Anggoro, Kusnanto, Badan intelijen negara dan keamanan nasional, Stanley,ed, Jakarta, ProPatria, 2004, hal 9 46 Muchamad Ali Safa’at, Intelijen Negara dalam Negara Hukum yang Demokratis, Universitas Brawijaya, Fakultas Hukum, 2011, hal 1-2 Universitas Sumatera Utara Selain akses dan kemampuan yang dapat disediakan suatu negara terkadang ada keuntungan dalam memiliki sekutu yang dekat dan bertahan lama yang dapat dipercaya dalam situasi yang sulit. Badan intelijen merupakan perekat yang nyata untuk hubungan keamanan semacam ini. Karena kebutuhan intelijen dari para pembuat kepentingan pemerintahan semakin berhubungan dengan hal-hal yang bersifat global maupun internasional, hubungan intelijen dengan negara lain semakin meluas. Salah satu alasannya adalah karena tidak ada satu-pun badan intelijen yang dapat secara efektif menjangkau semua tempat dimana suatu kegiatan dapat terjadi di seluruh dunia. Selain itu, berbagai forum khusus terdapat di seluruh dunia untuk menangani subyek-subyek spesifik dengan mengumpulkan badan-badan intelijen dari berbagai negara dan yang sedikit banyak diketahui. 47 Resiko dan ancaman non militer baru, intervensi internasional yang meluas, dan operasi perdamaian multinasional menjadi sebab perluasan yang cepat dari kebutuhan akan kontribusi intelijen terhadap keamanan internasional. Pada saat yang sama, alasan-alasan tersebut membuka jalan untuk kerja sama yang lebih tinggi antara keamanan dan organisasi intelijen dari negara-negara yang berpartisipasi dan berkepentingan dengan kerjasama tersebut. Kerjasama yang luas antar berbagai Negara menjadi semakin penting karena adanya ancaman yang serius dari terorisme internasional dan bahaya bangkitnya terorisme internal. Tindakan-tindakan yang diambilnya masih bergantung pada masukan dari intelijen nasional. Intelijen nasional diharapkan dapat mengisi kesenjangan, menguji keabsahan sumber-sumber lain dan yang terpenting lagi memberikan penilaian. Organisasi-organisasi internasional ini 47 Aleksius Jemadu, Praktek-Praktek Intelijen Dan Pengawasan Demokratis - Pandangan Praktisi: Kelompok Kerja Intelijen DCAF, Publikasi DCAF - FES SSR Vol. II, Jakarta, 2007. Hal 21 Universitas Sumatera Utara pada akhirnya akan membentuk suatu mesin penilaian intelijen supranasional, namun hal ini akan diwujudkan dalam proses yang memakan waktu dan harus dibangun berdasarkan pertukaran antar negara. Sejak beberapa tahun yang lalu, Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya telah berkomitmen untuk memberikan dukungan intelijen bagi organisasi-organisasi internasional. Dalam batas tertentu, hal ini sudah menjadi landasan de facto dari masyarakat internasional. 48 Pasal 26 dan 27 UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara menyebutkan bahwa pertanggungjawaban Badan Intelijen Negara ialah kepada Presiden. Hal ini tentunya, jelas sekali bertentangan dengan prinsip dasar dari pentingnya perlindungan sebuah rahasia negara. Jikalau memang Rahasia Negara ada untuk kepentingan ‘keamanan nasional’ dan ‘pertahanan negara’, yang dengan demikian merupakan kepentingan dan keamanan warga masyarakat human security, seharusnya pertanggungjawaban dari fungsi dan pelaksanaan Intelijen Negara harus bertanggungjawab langsung kepada Negara. Dalam hal ini, Negara bukan berarti Pemerintah atau Presiden. Pertanggungjawaban langsung Badan Intelijen Negara kepada Presiden, sebagaimana yang tersebutkan dalam Pasal 26 dan 27 di dalam UU Intelijen Negara mengindikasikan bahwa Pemerintah memiliki wewenang untuk melancarkan segala cara untuk kepentingan kekuasaannya. Hal ini dapat saja melenceng, bahwa kepentingan yang dimaksud Rahasia Intelijen danatau Rahasia Negara ialah kepentingan Pemerintah, bukan kepentingan Negara. 49 48 Ibid, hal 22 49 Andy Widjajanto, Reformasi Intelijen Negara, Pacivis, Jakarta : 2011, hal 10 Universitas Sumatera Utara

B. Mekanismesistem pengawasan kegiatan intelijen Negara di bidang