Dividend Payout Ratio TINJAUAN PUSTAKA

makin cepat, maka membutuhkan dana yang lebih besar untuk mendanai pertumbuhan tersebut. Bagi perusahaan yang bertumbuh lebih senang menahan labanya daripada membayarkannnya sebagai dividen kepada para pemegang saham agar biaya-biaya tidak membengkak. Semakin besar kebutuhan dana masa depan, semakin besar kemungkinan perusahaan menahan labanya Weston dan Brigham 1986: 495. Tingkat ekspansi yang direncanakan perusahaan sebagai indikasi pertumbuhan yang tinggi akan berakibat mengurangi dividend payout ratio karena laba yang diperoleh diprioritaskan untuk penambahan aktivitas Indriyo dan Basri 2002: 233. Dapat dikatakan bahwa makin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan makin besar dana yang dibutuhkan, dan makin besar kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Makin besar bagian dari pendapatan yang ditahan dalam perusahaan berarti makin rendah dividend payout ratio-nya. Sebaliknya, perusahaan yang kebutuhan dananya dipenuhi oleh pasar modal atau sumber ekstern lainnya dan mencapai tingkat pertumbuhan tertentu, maka perusahaan dapat menetapkan dividend payout ratio yang tinggi.

4. Market-to-Book Ratio

MBR merupakan suatu rasio yang mengindikasikan antara market value perusahaan per lembar saham dengan book value per lembar sahamnya. Rajan dan Zingales 1995 mendefinisikan rasio ini untuk mengetahui seberapa besar harga saham yang ada di pasar dibandingkan dengan nilai buku sahamnya. Rasio ini merupakan tolak ukur untuk menentukan seberapa jauh perusahaan tersebut memilih peluang investasi opportunity investment. Peluang investasi pada dasarnya adalah kesempatan yang memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keuntungan atas pendanaan asset yang dilakukan. Untuk dapat merealisasikan kesempatan investasi yang tersedia diperlukan dana yang dapat diperoleh dari berbagai sumber pendanaan, salah satunya berasal dari laba yang ditahan. Secara umum perusahaan dengan peluang investasi yang unggul sebaiknya menetapkan rasio pembayaran dividen yang rendah, yang berarti menahan lebih banyak laba Brigham dan Houston 2001:91 Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan dan profitable akan memerlukan dana yang cukup besar guna membiayai investasinya, oleh karena itu mungkin akan kurang likuid karena dana yang diperoleh lebih banyak diinvestasikan pada aktiva tetap dan aktiva lancar yang permanen. Selain itu fleksibilitas likuiditas perusahaan juga mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk bergerak di pasar modal dengan mengeluarkan obligasi. Perusahaan yang semakin besar dan sudah establish akan memiliki akses yang