KERANGKA PEMIKIRAN LANDASAN TEORI

Variabel profitabilitas yang diproksikan oleh Return On Asset ROA adalah kemampuan perusahan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat aset tertentu. Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang berhasil diperoleh perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Dividen merupakan sebagian laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karenanya dividen akan dibagikan jika perusahaan memperoleh keuntungan, keuntungan yang layak dibagikan kepada para pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban bunga dan pajak. Oleh karena dividen diambil keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya dividend payout ratio. Perusahaan yang memperoleh keuntungan cenderung akan membayar porsi keuntungannya lebih besar sebagai dividen. Semakin besar keuntungan yang diperoleh maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam membayar dividen Prihantoro. Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang diperoleh perusahaan, semakin besar dividen yang dibayarkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap ratio pembayaran dividen. Chang and Rhee 1990 dalam Prihantoro mengungkapkan bahwa semakin tinggi pertumbuhan suatu perusahaan, akan semakin besar tingkat kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi. Semakin besar kebutuhan dana dimasa yang akan datang akan semakin memungkinkan perusahaan menahan keuntungan dan tidak membayarkannya sebagai dividen. Oleh karenanya, potensi pertumbuhan perusahaan menjadi faktor penting yang menentukan kebijakan dividen. Penelitian Mahasti 2009 dan Ooi 2001 menemukan hubungan negatif antara variabel peluang investasi dengan dividend payout ratio. Peluang investasi yang tinggi di masa depan membuat perusahaan dikatakan mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi. Kondisi di Indonesia semasa krisis menunjukkan bahwa perusahaan tidak mempunyai peluang investasi atau peluang investasi yang ada tidak dapat dimanfaatkan karena sumber pendanaan yang terbatas. Kemungkinan kondisi krisis menyebabkan variabel peluang investasi tidak mampu mencerminkan investasi yang sesungguhnya. Perusahaan yang mempunyai ukuran yang besar akan sangat mudah untuk mendapatkan akses di dalam pasar modal dibandingkan perusahaan yang mempunyai ukuran yang kecil. Ukuran perusahaan yang meningkat akan menurunkan pendanaan internalnya dan perusahaan akan berusaha membayarkan dividennya kepada para pemegang saham Al-Malkawi, 2008. Hariyanto 2005 dalam penelitiannya mengungkap bahwa variabel insider ownership tidak berpengaruh signifikan dengan dividend payout ratio. Kepemilikan manajerial MAN merupakan persentase saham yang dimiliki oleh direktur dan komisaris perusahaan. Dalam hubungannya dengan kebijakan dividen, para pemilik saham manajerial lebih menyukai pembayaran dividen yang rendah. Hal ini didorong oleh keinginan para