Dari gambar IV. 1 dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas dan titik-titik menyebar diatas maupun dibawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
D. PENGUJIAN HIPOTESIS
Setelah lolos pengujian asumsi klasik selanjutnya dilakukan pengujian seluruh model persamaan untuk menjawab permasalahan yang
dihipotesiskan. Langkah pengujiannya berdasarkan least square reggression. Yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan model regresi.
1. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan Uji F
Uji F digunakan untuk menguji semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. H
1
: Profitabilitas, Sales Growth, Market-to-Book Ratio, Firm Size dan Agency Cost secara simultan mempunyai pengaruh terhadap
Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008.
TABEL IV.6 HASIL UJI F
ANOVA
b
3668,655 5
733,731 2,593
,030
a
30280,548 107
282,996 33949,202
112 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, LNROA, LNSG, SIZE, LNMBR, LNMAN a.
Dependent Variable: DPR b.
Sumber: Hasil pengolahan data lampiran Dari tabel IV.6 hasil uji F diatas, dapat diketahui bahwa nilai F
hitung sebesar 2,593 dengan tingkat signifikan 0,030. Karena nilai signifikan F lebih kecil dari 0,05 maka disimpulkan model ini layak
memprediksi Dividend Payout Ratio. Dengan demikian variabel independen profitabilitas, Sales Growth, Market-to-Book Ratio, Firm Size
dan Agency Cost secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Dengan demikian hipotesis pertama terbukti.
2. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui variabel independen secara parsial individu berpengaruh terhadap variabel dependen, dengan asumsi
variabel independen yang lain konstan. H
2
: Profitabilitas, Sales Growth, Market-to-Book Ratio, Firm Size dan Agency Cost secara parsial mempunyai pengaruh terhadap Dividend
Coefficients
a
6,323 13,480
,469 ,640
-20,399 33,044
2,015 ,932
,211 2,162
,033 ,167
3,863 ,146
,205 ,197
-6,539 2,536
-,254 -2,578
,011 -11,567
-1,511 -,140
-,242 -,235
,618 ,821
,075 ,753
,453 -1,010
2,246 ,002
,073 ,069
-,510 ,564
-,085 -,906
,367 -1,628
,607 -,061
-,087 -,083
2,370 1,032
,224 2,297
,024 ,325
4,415 ,162
,217 ,210
Constant SIZE
LNMBR LNMAN
LNSG LNROA
Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients t
Sig. Lower BoundUpper Bound
95 Confidence Interval for B Zero-order Partial
Part Correlations
Dependent Variable: DPR a.
Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008.
TABEL IV.7 Hasil Uji t
Sumber: Hasil pengolahan data lampiran
Dari tabel IV.7 hasil uji t diatas, menunjukkan bahwa variabel SIZE, LNROA dan LNMBR, mempunyai taraf signifikansinya lebih
kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan variabel SIZE, LNROA dan LNMBR, secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio. Sedangkan variabel LNSG dan LNMAN nilai signifikansinya lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Maka variabel
LNSG dan LNMAN secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.