i Specific gravity dan API gravity adalah suatu pernyataan yang menyatakan
densitas kerapatan atau berat per satuan volume dari suatu bahan, Besarnya harga dari spesific gravity maksimal 0,99968, dan specific gravity merupakan harga relatif
dari densitas suatu bahan terhadap air. Gambar 4.6 memperlihatkan pengaruh lama fermentasi terhadap spesific grafity bioetanol pada pembuatan bioetanol dari biji
cempedak [27].
Gambar 4.6 Pengaruh Konsentrasi Ragi dan Waktu Fermentasi Terhadap spesific grafity
Gambar 4.6 memperlihatkan spesific grafity bioetanol diperoleh 0,9118 –
0,9472 dimana spesific grafity tersebut telah sesuai dari spesific grafity bioetanol absolut yaitu maksimal 0,99968 [15]. Kemungkinan etanol yang dihasilkan masih
belum murni karena bercampur dengan air karena nilai spesific grafity masih terlalu tinggi.
4.7 ANALISA EKONOMI
Dalam penelitian ini, dilakukan suatu analisis ekonomi yang sederhana terhadap pembuatan bioetanol dari biji cempedak dengan cara yang konvensional. Rincian
biaya diberikan dalam Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Rincian Biaya Pembuatan Bioetanol dari Biji Cempedak
0.955 0.96
0.965 0.97
0.975 0.98
3 6
9
S p
es if
ik G
raf it
y
Konsentrasi Ragi berat
2 hari 3 hari
4 hari
Universitas Sumatera Utara
i Bahan dan Peralatan
Jumlah Harga Rp
Biaya Total Rp Biji Cempedak
1 kg 15.000,-1 kg
15.000 ,- Aquadest
10 L 1.500,-L
15.000,- Ragi Tape
60 gr 2000,-10 g
12.000,- Listrik
- 33.000,-
33.000,- Total biaya
75.000,-
Harga Etanol Pro analisisL = Rp. 299.999,-
Harga Etanol TeknisL = Rp. 35.750,-
Dari hasil penelitian yang dihasilkan volume bioetanol sebesar 135,866ml. Dengan rincian biaya pembuatan bioetanol dari biji cempedak yang telah dilakukan,
maka total biaya yang diperlukan untuk pembuatan bioetanol dari biji cempedak adalah sebesar Rp. 75.000,-kg, meskipun bioetanol yang dihasilkan masih rendah
kemurniannya dan masih rendah yang dihasilkan, bila dibandingkan dengan harga dipasaran masih sangat mahal untuk biaya produksi, tetapi masih dapat
dipertimbangkan dengan prospek bahan bakunya yang mudah didapat .
4.7 PERBANDINGAN STANDAR BAKU MUTU BIOETANOL
Perbandingan larutan bioetanol yang diperoleh dari penelitian ini dengan standar etanol dapat ditunjukkan oleh tabel 4.2.
Tabel 4.2 Standar Mutu Etanol [9]
No Parameter
Satuan Mutu Standar
Bioetanol Bioetanol dari
Biji Cempedak Hasil penelitian
Keterangan
1. Densitas Etanol
pada suhu 20-30 C
gml Maks. 0,7894
0,962 – 0,975
Belum Sesuai 2.
Indeks bias -
1,36 1,347-1,348
Belum sesuai 3.
Kelarutan dalam Air
- Larut
Larut Telah sesuai
Universitas Sumatera Utara
i 4.
Warna cairan -
Jernih tidakberwarna
Jernih tidak berwarna
Telah sesuai 5.
Reaksi dengan api -
Mudah terbakar Tidak terbakar
Belum sesuai 6.
Bau -
Berbau tajam menyengat
Berbau tajam menyengat
Telah sesuai 7.
Spesific Gravity pada suhu 30
C -
Maks. 0,99968 0,9118 - 0,9472
Telah sesuai
8. 9.
Kadar Etanol Nilai Kalor
vv Kkalg
Min.94,1 Min. 5000
Maks 20,996 181,925
Belum Sesuai Belum Sesuai
Bioetanol yang dihasilkan pada penelitian ini belum sesuai dengan standar bioetanol bahan bakar yang telah ditentukan, hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya: 1.
Tidak adanya pemberian nutrien pada mikroba pengurai sehingga kurang bekerja secara optimal dalam mengubah glukosa menjadi bioetanol [23].
2. Tertimbunnya produk sehingga mempercepat kematian mikroba pada saat
fermentasi berlangsung [9]. 3.
Kurang diperhatikan kemurnian dari ragi yang digunakan. 4.
Proses pemurnian atau distilasi yang belum optimal, dimana dibutuhkan distilasi bertingkat.
Universitas Sumatera Utara
i
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN