i bioetanol tersebut akan terhenti jika kadar alkohol terus meningkat sampai tidak
dapat ditolerir lagi oleh mikroba sehingga menyebabkan kematian bagi mikroba [24].
Untuk variasi lama fermentasi 2 dan 4 hari terlihat bahwa, semakin besar konsentrasi ragi maka volume yang diperoleh pun semakin besar, dimana pada
waktu fermentasi 2 hari dengan konsentrasi ragi 3 dan 6, yaitu 5,4 menjadi 8,0 mlkg untuk variasi lama fermentasi 3 hari dengan konsentrasi ragi 3 dan 6 yaitu
14,522 menjadi 12,3 mlkg berat bahan baku. Namun, terjadi penurunan volume pada variasi waktu 4 hari yang diperoleh dengan konsentrasi ragi fermentasi 6
dan 9, yaitu 9 menjadi 5,2 mlkg berat bahan baku. Hal ini didukung oleh teori yang menyatakan bahwa, penambahan konsentrasi ragi secara terus menerus justru
bisa menurunkan hasil perolehan bioetanol, sebab mikroba yang terdapat di dalam ragi fermentasi yang ditambahkan tidak hanya menguraikan glukosa menjadi
alkohol melainkan juga mengkonsumsinya sebagai nutrisi bagi perkembang biakannya. Semakin banyak mikroba yang terdapat di dalamnya, maka semakin
besar pula kebutuhannya akan nutrisi, sehingga glukosa yang diuraikan menjadi alkohol akan berkurang, karena sudah dikonsumsi sebagai nutrisi sebelum dirubah
menjadi produk etanol [15].
4.5 PENGARUH LAMA FERMENTASI TERHADAP PEROLEHAN VOLUME BIOETANOL
Fermentasi merupakan proses biokimia dimana mikroba yang berperanan dalam fermentasi akan menghasilkan enzim yang mampu mengonversi substrat
menjadi etanol [24]. Fermentasi merupakan tahap paling kritis dalam produksi etanol, yang sangat dipengaruhi oleh media, suhu, nutrisi, pH, dan waktu
fermentasi. Waktu fermentasi, jika terlalu cepat maka ragi masih dalam masa pertumbuhan sehingga jumlah alkohol yang dihasilkan relatif sedikit dan jika
terlalu lama ragi akan tidak dapat tumbuh sehingga alkohol yang dihasilkan tidak maksimal [24]. Gambar 4.4 memperlihatkan pengaruh lama fermentasi terhadap
perolehan volume bioetanol pada pembuatan bioetanol dari biji cempedak.
Universitas Sumatera Utara
i Gambar 4.4 Pengaruh Lama Fermentasi hari Terhadap Perolehan Volume
Bioetanol
Dapat dilihat pada Gambar 4.4, bahwa untuk semua konsentrasi ragi,
perolehan volume bioetanol yang diperoleh meningkat yaitu lama fermentasi 2 hari ke 3 hari, kemudian menurun pada variasi lama fermentasi 4 hari. Jadi, volume
tertinggi yang dihasilkan untuk semua variasi konsentrasi ragi fermentasi adalah pada lama fermentasi 3 hari. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa lama
fermentasi mempengaruhi perolehan bioetanol, dimana semakin lama fermentasi dilakukan, volume yang diperoleh semakin meningkat sampai batas waktu tertentu
dan kemudian menurun. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa, semakin lama fermentasi berlangsung maka jumlah mikroba yang dibutuhkan
dalam proses tersebut juga akan semakin bertambah, sehingga dengan semakin meningkatnya jumlah mikroba maka semakin banyak pula karbohidrat yang terurai
menjadi alkohol, sehingga alkohol yang dihasilkan juga semakin banyak. Proses ini akan terhenti jika kadar alkohol sudah meningkat [23].
Hal tersebut terjadi disebabkan ragi yang digunakan bukanlah biakan murni, melainkan merupakan campuran dari genus- genus yang memiliki spesies seperti
Aspergilus, S. cerevisiae, Candida dan Hansenula, serta Acetobacter. Genus tersebut hidup bersama-sama secara sinergetik dan bekerja berkesinambungan.
Dimana, Aspergilus dapat menyederhanakan gula; S. cerevisiae, Candida dan Hansenula dapat menguraikan gula menjadi alkohol; sedangkan Acetobacter
menguraikan alkohol menjadi asam asetat [15]. Jadi, ketika sudah terbentuk etanol, acetobacter yang terkandung di dalam ragi akan merubahnya menjadi asam asetat.
2 4
6 8
10 12
14
2 3
4
V ol
u m
e B
ioe tan
ol m
l
Lama Fermentasi hari
Ragi 3 Ragi 6
Ragi 9
Universitas Sumatera Utara
i Sehingga, fermentasi tidak boleh dibiarkan berlanjut atau diperlukan pemisahan
etanol yang dihasilkan pada lama waktu tertentu. Kecuali, mikroba yang digunakan adalah biakan murni yang hanya mengandung S. cerevisiae di dalamnya.
4.5 PENGARUH KONSENTRASI RAGI DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP DENSITAS BIOETANOL