i
4.4 PENGARUH KONSENTRASI RAGI FERMENTASI TERHADAP PEROLEHAN VOLUME BIOETANOL
Bioetanol dapat diproduksi dari beberapa bahan berupa glukosa, selulosa, hemiselulosa. Secara fermentasi dengan bantuan mikroorganisme, mikroorganisme
yang dapat digunakan terdiri dari yeast ragi, khamir, jamur, dan bakteri [24]. Penelitian ini menggunakan ragi Saccharomyces Cerevisiae dengan berbagai
variasi 3, 6, 9. Gambar 4.3 memperlihatkan pengaruh konsentrasi ragi fermentasi terhadap perolehan volume bioetanol dari biji cempedak.
Gambar 4.3 Pengaruh Konsentrasi Ragi Fermentasi berat terhadap Perolehan Volume Bioetanol
Terlihat pada Gambar 4.3, Seiring dengan bertambahnya konsentrasi ragi pada proses fermentasi maka volume
bioetanol semakin besar. Diperoleh volume tertinggi yaitu 12,5 mlkg berat bahan baku pada waktu fermentasi 3 hari dengan
konsentrasi ragi 9, sedangkan untuk konsentrasi ragi fermentasi 6 dan 3 diperoleh volume masing-masing 12,3 dan 10,7 mlkg berat bahan baku. Hal ini
telah sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa penambahan konsentrasi ragi mempengaruhi perolehan bioetanol, dimana konsentrasi ragi berarti banyaknya
jumlah yeast yang ada [25]. Semakin meningkat jumlah mikroba maka semakin banyak pula karbohidrat yang diurai menjadi alkohol oleh mikroba tersebut,
sehingga alkohol yang dihasilkan juga semakin banyak. Proses peningkatan kadar
2 4
6 8
10 12
14
3 6
9
V ol
u m
e B
ioe tan
ol m
l
Konsentrasi Ragi berat
2 hari 3 hari
4 hari
Universitas Sumatera Utara
i bioetanol tersebut akan terhenti jika kadar alkohol terus meningkat sampai tidak
dapat ditolerir lagi oleh mikroba sehingga menyebabkan kematian bagi mikroba [24].
Untuk variasi lama fermentasi 2 dan 4 hari terlihat bahwa, semakin besar konsentrasi ragi maka volume yang diperoleh pun semakin besar, dimana pada
waktu fermentasi 2 hari dengan konsentrasi ragi 3 dan 6, yaitu 5,4 menjadi 8,0 mlkg untuk variasi lama fermentasi 3 hari dengan konsentrasi ragi 3 dan 6 yaitu
14,522 menjadi 12,3 mlkg berat bahan baku. Namun, terjadi penurunan volume pada variasi waktu 4 hari yang diperoleh dengan konsentrasi ragi fermentasi 6
dan 9, yaitu 9 menjadi 5,2 mlkg berat bahan baku. Hal ini didukung oleh teori yang menyatakan bahwa, penambahan konsentrasi ragi secara terus menerus justru
bisa menurunkan hasil perolehan bioetanol, sebab mikroba yang terdapat di dalam ragi fermentasi yang ditambahkan tidak hanya menguraikan glukosa menjadi
alkohol melainkan juga mengkonsumsinya sebagai nutrisi bagi perkembang biakannya. Semakin banyak mikroba yang terdapat di dalamnya, maka semakin
besar pula kebutuhannya akan nutrisi, sehingga glukosa yang diuraikan menjadi alkohol akan berkurang, karena sudah dikonsumsi sebagai nutrisi sebelum dirubah
menjadi produk etanol [15].
4.5 PENGARUH LAMA FERMENTASI TERHADAP PEROLEHAN VOLUME BIOETANOL