21 Keterangan:
SD = standar deviasi ��= kadar rata-rata sampel
Data hasil perhitungan koefisien variasi RSD dapat dilihat pada Lampiran 14 halaman 52.
3.6 Analisis Data Secara Statistik
3.6.1 Penolakan Hasil Pengamatan
Di antara hasil yang diperoleh dari satu seri penetapan kadar terhadap satu macam sampel, ada kalanya terdapat hasil yang sangat menyimpang bila
dibandingkan dengan yang lain tanpa diketahui kesalahannya secara pasti sehingga timbul kecenderungan untuk menolak hasil yang sangat menyimpang
Gandjar dan Rohman, 2009. Menurut Sudjana 2005, untuk mengetahui apakah data diterima atau
ditolak digunakan rumus analisis data secara statistik menggunakan uji tseperti dibawah ini :
t
hitung
=
n SD
X Xi
−
Dasar penolakan data jika t
hitung
≥ t
tabel
. Untuk mencari standar deviasi SD digunakan rumus:
SD =
1 -
n X
- Xi
2
∑
Keterangan: Xi = kadar sampel �� = kadar rata-rata sampel
n = jumlah pengulangan
Menentukan kadar di dalam sampel dengan interval kepercayaan 95 , α = 0,5 , dk= n-1, dapat digunakan rumus:
Universitas Sumatera Utara
22 µ
=
X
± t
α2, dk
x SD √n
Keterangan: μ = interval kepercayaan
�� = kadar rata-rata sampel X = kadar sampel
t = harga t tabel sesuai dengan dk = n-1
α = tingkat kepercayaaan dk = derajat kebebasan
SD = standar deviasi n = jumlah pengulangan
Universitas Sumatera Utara
23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Identifikasi Sampel
Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Penelitian Biologi Bogor adalah sirsak Annona
muricata L. termasuk suku Annonaceae. Dari hasil identifikasi, LIPI tidak bisa mengidentifikasi sampel hingga ke varietas, tetapi LIPI hanya bisa menentukan
nama jenis atau spesies dari sampel tersebut. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 29.
4.2 Hasil Penetapan Kadar Vitamin C dari Sirsak
Metode yang digunakan dalam analisis vitamin C dari buah sirsak adalah
dengan larutan 2,6-diklorofenol indofenol. Titrasi vitamin C harus dilakukan dengan cepat karena banyak faktor yang menyebabkan oksidasi vitamin C
misalnya pada saat penyiapan sampel atau penggilingan. Titrasi harus selesai dalam waktu 2 menit Garrat, 1964.
Larutan 2,6-diklorofenol indofenol berfungsi sebagai indikator yang memberi perubahan warna selama titrasi. Larutan 2,6-diklorofenol indofenol
dalam suasana netral atau basa akan berwarna biru sedang dalam suasana asam akan berwarna merah muda. Apabila 2,6-diklorofenol indofenol direduksi oleh
asam askorbat maka akan terjadi perubahan warna Sudarmadji, dkk., 1989. Perhitungan kesetaraan pentiter 2,6 diklorofenol-indofenol dapat
ditentukan dengan standarisasi larutan vitamin C baku. Sampel dalam bentuk larutan kemudian dapat dititrasi dengan indikator dan volume dari titrasi
digunakan untuk menghitung kandungan asam askorbat Nielsen, 2010.
Universitas Sumatera Utara