Identifikasi Sampel Hasil Penetapan Kadar Vitamin C dari Sirsak

23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Sampel

Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Penelitian Biologi Bogor adalah sirsak Annona muricata L. termasuk suku Annonaceae. Dari hasil identifikasi, LIPI tidak bisa mengidentifikasi sampel hingga ke varietas, tetapi LIPI hanya bisa menentukan nama jenis atau spesies dari sampel tersebut. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 29.

4.2 Hasil Penetapan Kadar Vitamin C dari Sirsak

Metode yang digunakan dalam analisis vitamin C dari buah sirsak adalah dengan larutan 2,6-diklorofenol indofenol. Titrasi vitamin C harus dilakukan dengan cepat karena banyak faktor yang menyebabkan oksidasi vitamin C misalnya pada saat penyiapan sampel atau penggilingan. Titrasi harus selesai dalam waktu 2 menit Garrat, 1964. Larutan 2,6-diklorofenol indofenol berfungsi sebagai indikator yang memberi perubahan warna selama titrasi. Larutan 2,6-diklorofenol indofenol dalam suasana netral atau basa akan berwarna biru sedang dalam suasana asam akan berwarna merah muda. Apabila 2,6-diklorofenol indofenol direduksi oleh asam askorbat maka akan terjadi perubahan warna Sudarmadji, dkk., 1989. Perhitungan kesetaraan pentiter 2,6 diklorofenol-indofenol dapat ditentukan dengan standarisasi larutan vitamin C baku. Sampel dalam bentuk larutan kemudian dapat dititrasi dengan indikator dan volume dari titrasi digunakan untuk menghitung kandungan asam askorbat Nielsen, 2010. Universitas Sumatera Utara 24 Hasil penetapan kadar vitamin C dari daging buah sirsak biasa Annona muricata L. dan sirsak ratu mentah dan matang, dapat dilihat pada Gambar 5. Kadar Vitamin C mg100g Gambar 5. Diagram Batang Kadar Vitamin C dari Daging Buah Sirsak Biasa a = matang, b = mentah, Daging Buah Sirsak Ratu c = matang, d = mentah Penetapan kadar vitamin C dilakukan secara titrasi dengan 2,6- Diklorofenol Indofenol. Data hasil penetapan kadar vitamin C dari buah sirsak biasa dan sirsak ratu mentah dan matang, dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 2. Hasil Penetapan Kadar Vitamin C dari Daging Buah Sirsak Dari tabel 1 dapat diperoleh perbedaan kadar vitamin C pada daging buah sirsak biasa dan sirsak ratu. Kadar vitamin C yang lebih tinggi terdapat pada sirsak mentah, yaitu pada sirsak biasa mentah 41,70 ± 0,36 mg100g dan pada sirsak ratu mentah 36,96 ± 0,09 mg100g sedangkan kadar vitamin C yang terendah terdapat pada sirsak matang yaitu pada sirsak biasa matang 19,91 ± 1,02 mg100g dan pada sirsak ratu matang 17,03 ± 0,56 mg100g. Hal ini dapat dikarenakan varietas sirsak dan tingkat kematangan yang berbeda, karena 5 10 15 20 25 30 35 40 45 A B C D Jenis Sirsak Kadar Vitamin C mg100g Mentah Matang Sirsak Biasa 41,70 ± 0,36 19,91 ± 1,02 Sirsak Ratu 36,96 ± 0,09 17,03 ± 0,56 41.70 19.91 36.96 17.03 Universitas Sumatera Utara 25 perbedaan varietas dan tingkat kematangan merupakan faktor yang mempengaruhi kadar vitamin C. Menurut Counsell dan Hornig 1981, kadar vitamin C tersebar dengan luas dalam tumbuhan, kadar vitamin C ini dapat berbeda-beda dikarenakan beberapa faktor seperti varietas, pengolahan, suhu, masa pemanenan dan tempat tumbuh.

4.3 Uji Perolehan Kembali