2.9 SKALA PENGUKURAN
Teknik pengukuran datayang digunakan adalah attitude scales, yaitu suatu kumpulan alat pengukuran yang mengukur tanggapan individu terhadap suatu objek
atau fenomena. Skala pengukuran dari data yang diperoleh adalah berupa skala ordinal dengan
menggunakan skala likert, dengan bobot nilai 5,4,3,2,1. Berdasarkan skala pengukurannya data dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Skala Nominal Misalnya: jenis kelamin, agama dan sebagainya. Sering juga data nominal
diberi symbol bilangan saja. Misalnya: laki-laki diberi nilai 1 dan perempuan diberi nilai 2.
2. Skala Ordinal Data yang diukur menggunakan ordinal selain mempunyai ciri nominal,
juga mempunyai cirri berbentuk peringkat atau jenjang.Misalnya tingkat pendidikan nilai ujian dalam huruf.
3. Skala Interval Data yang diukur menggunakan skala interval selain mempunyai ciri
nominal dan ordinal, juga mempunyai cirri interval yang sama. 4. Skala Rasio
Skala rasio ini selain mempunyai ketiga ciri dan skala pengukuran diatas, juga mempunyai nilai nol yang bersifat mutlak. Misalnya: umur, berat
sesuatu, pendapatan dan sebagainya
2.10 TEKNIK SAMPLING
Teknik sampling adalah suatu cara untuk menentukan banyaknya sampel dan pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap sampel yang terpilih dalam
penelitian dapat mewakili populasinya representatif baik dari aspek jumlah maupun dari aspek karakteristik yang dimiliki populasi. Sampling adalah proses
pemilihan sejumlah elemen dari populasi sehingga dengan meneliti dan memahami karakteristik sampel dapat digeneralisir untuk karakteristik populasi. Jarang sekali
Universitas Sumatera Utara
suatu penelitian dilakukan dengan cara memeriksa semua objek yang diteliti, tetapi sering digunakan sampling. Alasannya adalah:
1. Biaya, waktu dan tenaga untuk menyelidiki sensus. 2. Populasi yang berukuran besar selain sulit untuk dikumpulkan, dicatat dan
dianalisis juga biasanya akan menghasilkan informasi yang kurang teliti. Dengan carasampling jumlah objek yang harus diteliti menjadi lebih kecil,
sehingga lebih terpusat perhatiannya. 3. Percobaan-percobaan yang berbahaya atau bersifat merusak hanya cocok
dilakukan dengan sampling. Keuntungan dengan menggunakan teknik sampling antara lain adalah
mengurangi ongkos, mempercepat waktu penelitian dan dapat memperbesar ruang ruang lingkup penelitian Teken, 1965. Metode pengambilan sampel yang ideal
memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi
yang diteliti. 2. Dapat
menentukan ketepatan
hasil penelitian
dengan menentukan
penyimpangan baku dari taksiran yang diperoleh. 3. Sederhana dan mudah diperoleh
4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah mungkin.
Dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu penelitian, ada empat faktor yang harus dipertimbangkan yaitu :
1. Derajat keseragaman populasi. 2. Ketetapan yang dikehendaki dari penelitian.
3. Rencana analisis. 4. Tenaga, biaya dan waktu.
Universitas Sumatera Utara
Teknik sampling dapat dikelompokkan jadi dua yaitu: 1. Probability sampling, meliputi :
a. Simple random sampling populasi homogen yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada.
Teknik ini hanya dilakukan jika populasinya homogen. b. Proportionale stratifiled random sampling populasi tidak
homogen yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan memperhatikan stara yang ada. Artinya setiap strata terwakili sesuai
proporsinya. c. Disproportionate stratifiled random sampling yaitu teknik ini
digunakan untuk menentukan jumlah sampel dengan populasi berstrata tetapi kurang proporsional, artinya ada beberapa kelompok
strata yang ukurannya kecil sekali. d. Cluster sampling sampling daerah yaitu teknik ini digunakan
untuk menentukan jumlah sampel jika sumber data sangat luas. Pengambilan sampel didasarkan di daerah populasi yang ditetapkan.
2. Non Probability Sampling, meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball
sampling.
2.11 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS