Teknik sampling dapat dikelompokkan jadi dua yaitu: 1. Probability sampling, meliputi :
a. Simple random sampling populasi homogen yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada.
Teknik ini hanya dilakukan jika populasinya homogen. b. Proportionale stratifiled random sampling populasi tidak
homogen yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan memperhatikan stara yang ada. Artinya setiap strata terwakili sesuai
proporsinya. c. Disproportionate stratifiled random sampling yaitu teknik ini
digunakan untuk menentukan jumlah sampel dengan populasi berstrata tetapi kurang proporsional, artinya ada beberapa kelompok
strata yang ukurannya kecil sekali. d. Cluster sampling sampling daerah yaitu teknik ini digunakan
untuk menentukan jumlah sampel jika sumber data sangat luas. Pengambilan sampel didasarkan di daerah populasi yang ditetapkan.
2. Non Probability Sampling, meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball
sampling.
2.11 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. Uji validitas Validitas merupakan alat ukur untuk melihat atau mengetahui apakah
kuesioner dapat digunakan untuk mengukur keadaan responden sebenarnya. Untuk menguji validitas keadaan responden digunakan rumus korelasi
Product Moment Pearsons, yaitu:
� = n ∑ XY − ∑X∑Y
√[n∑x − ∑x ][n∑y − ∑y ]
Universitas Sumatera Utara
dimana
:
r = Koefisien Korelasi n = Jumlah Responden
X = Nilai pertanyaan dari variabel Y = Jumlah Total dari nilai X
jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka kuesioner dinyatakan valid. 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan dan sejauh mana hasil pengukuran konsisten bila
dilakukan 2 kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama. Untuk mengukur reliabilitas alat ukur digunakan teknik Cronbach
Alpha. Rumus yang digunakan adalah:
r =
−
−
∑
�
�
�
�
keterangan: r
= nilai koefisien Alpa Cronbach k
= banyaknya variabel penelitian ∑ � = jumlah varians variabel penelitian
�
= varians total
suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
0,60.
2.12 Analisis Faktor
Pada awalnya teknik analisis faktor dikembangkan pada awal abad ke- 20.Teknik analisis ini dikembangkan dalam bidang psikometrik atas usaha ahli
statistika Karl Pearson, Charles Spearman, dan lainnya untuk mendefinisikan dan mengukur intelegensi seseorang.
Analisis faktor merupakan alat pereduksi, mengekstraksi sejumlah faktor bersama common faktor dari gugusan asal X
1
, X
2
,...X
p
, sehingga: 1. Banyaknya faktor lebih sedikit dari variabel asal X
2. Sebagian besar informasi variabel X, tersimpan dalam faktor.
Universitas Sumatera Utara
Kegunaan: 1. Mengekstrasi variabel laten dari indikator atau mereduksi variabel observasi
menjadi variabel baru yang jumlahnya lebih sedikit 2. Mempermudah interpretasi hasil analisis, sehingga diperoleh Informasi
yang lebih riil dan sangat berguna 3. Pemetaan dan pengelompokkan objek berdasarkan karakteristik faktor
tertentu 4. Mendapatkan data variabel konstruks skor faktor sebagai data input
analisis lebih lanjut analisis diskriminan, regresi, kluster, MANOVA, path, model stuctural, MDS, dan lain sebagainya.
Menurut Johnson dan Wichern 1982, analisis faktor merupakan teknik analisis multivariat yang bertujuan untuk meringkas sejumlah p variabel yang
diamati menjadi sejumlah m faktor penting, dengan m p. Misal X adalah vektor random teramati dengan yang memiliki p komponen pada pengamatan ke-i, dengan
vektor rata-rata dan matriks kovariansi ∑. Vektor X bergantung secara linier dengan
variabel yang disebut faktor bersama dan sejumlah sumber variansi dari yang disebut faktor spesifik.
Model analisis faktor menurut Johnson dan Wichern adalah: − µ = � � + � � + …+ � � + �
− µ = � � + � � + … + � � + � .
. .
− µ = � � + � � + .. . +� � + �
Dengan : X
p
: Variabel ke-p µ
p
: Rata-rata variabel ke-p l
pm
: Bobot variabel factor loading ke-p pada factor ke-m F
m
: Faktor bersama common factor ke-m ε
p
: Faktor spesifik ke-p
Universitas Sumatera Utara
Jika dituliskan dalam notasi matriks, model analisis faktor adalah: − �
= � �
+ �
�
[ − �
− � .
. .
− � ] =
[ � � … �
� � … � .
. .
� � … � ] [
� �
. .
. � ]
+ [
� �
. .
. � ]
Faktor spesifik berkorelasi satu dengan yang lain dan dengan common factor. Common factor
dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel yang diteliti, dengan persamaaan:
� = +
+ + ⋯ +
dimana: �
:Faktor ke-j yang diestimasi :Bobot atau koefisien skor faktor
:Banyaknya variabel X pada faktor ke-p p =
1, 2, …, n ; j =
1, 2, …, n
2.13 Langkah-langkah Analisis faktor