tajam. Kemudian dari 3, 5 dan 6 garis juga menurun. Pada faktor 7 sudah dibawah angka 1 dari sumbu eigen value. Hal ini menunjukkan bahwa ada 6 faktor yang
mempengaruhi peningkatan mutu sekolah, yang dapat diekstraksi berdasarkan scree plot.
3.8 Proses Analisis Faktor III Rotasi
Hasil ekstraksi faktor awal memberikan informasi bahwa terdapat 6 faktor dari 18 variabel yang dapat diolah dengan variansi kumulatif sebesar 65,07. Korelasi
antara variabel-variabel dan faktor Faktor Loading hasil ekstarksi tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.12 Faktor loading
Component 1
2 3
4 5
6 x1
0,277 -0,634
0,341 0,018
0,083 0,146
x2 0,303
0,425 -0,583
0,193 0,196
0,077 x3
0,407 0,185
-0,494 0,482
-0,327 -0,027
x4 0,298
-0,193 -0,372
0,590 0,220
-0,250 x5
0,373 -0,538
-0,278 0,218
-0,266 0,296
x6 0,478
0,009 -0,029
-0,043 0,283
0,617 x7
0,403 -0,010
0,275 0,450
0,473 -0,237
x8 0,454
-0,189 0,176
0,098 -0,574
0,179 x9
0,477 0,127
-0,299 -0,500
0,418 0,040
x10 0,514
0,096 0,416
-0,013 0,170
0,203 x11
0,420 -0,501
0,300 0,247
0,095 -0,204
x12 0,260
0,599 0,423
0,378 -0,051
0,093 x13
0,215 0,662
0,472 0,128
-0,150 0,074
x14 0,624
0,046 -0,313
-0,325 -0,178
0,034 x15
0,383 -0,468
0,094 -0,234
-0,032 -0,333
x16 0,613
0,065 0,123
-0,331 -0,126
-0,104 x17
0,487 0,348
0,021 -0,207
-0,233 -0,487
x18 0,466
0,124 -0,031
-0,238 0,113
-0,085 Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel-variabel berkorelasi kuat dengan
lebih dari satu faktor, sehingga sulit untuk menginterpretasikan faktor-faktor tersebut. Dalam hal ini, faktor loading perlu dirotasi agar masing-masing variabel
berkorelasi kuat hanya pada satu faktor. Berikut ini adalah Faktor Loading setelah dirotasi Rotated Faktor Loading.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.13 Rotated Factor Loading
Component 1
2 3
4 5
6 x1
-0,020 -0,178
0,592 -0,284
0,313 0,249
x2 0,217
0,074 -0,244
0,702 -0,169
0,245 x3
0,113 0,122
-0,086 0,775
0,377 -0,076
x4 -0,066
-0,138 0,437
0,712 -0,012
-0,035 x5
-0,012 -0,334
0,213 0,268
0,650 0,247
x6 0,174
0,099 0,064
0,085 0,129
0,790
x7 0,035
0,316 0,692
0,271 -0,242
0,101 x8
0,173 0,177
0,129 -0,026
0,752 0,003
x9 0,686
-0,185 -0,046
0,092 -0,291
0,426 x10
0,273 0,415
0,322 -0,129
0,079 0,380
x11 0,079
-0,032 0,757
0,000 0,220
-0,012 x12
-0,008 0,858
0,042 0,134
0,013 0,057
x13 0,125
0,849 -0,109
-0,058 0,011
-0,004 x14
0,678 -0,097
-0,101 0,195
0,283 0,173
x15 0,415
-0,290 0,460
-0,153 0,174
-0,139 x16
0,665 0,148
0,131 -0,085
0,197 0,060
x17 0,670
0,281 0,010
0,122 0,027
-0,359 x18
0,521 0,074
0,089 0,060
-0,046 0,142
Faktor Loading hasil rotasi menunjukkan bahwa variabel-variabel berkorelasi kuat
hanya pada satu faktor tertentu, misalnya korelasi antara variabel X
12
dan faktor 2 sebesar 0,858 Korelai kuat,
sedangkan korelasi dengan faktor 1, 3, 4, 5, dan 6 masing- masing -0,008, 0,042, 0,134, 0,013, dan 0,057 korelasi lemah.
Nilai Eigen Value dari faktor yang diekstraksi mencerminkan jumlah variansi yang dapat dijelaskan oleh suatu faktor. Pada tabel 3.13 berikut ini adalah
hasil rekapitulasi faktor yang dihasilkan dengan metode analisis faktor yaitu terbagi menjadi 6 faktor.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Proses Analisis Faktor IV Interpretasi Faktor