tergambar dari caranya menghadapi kenyataan. Dia tetap berusaha melakukan apa yang dapat dia lakukan walaupun suaminya tidak memperdulikannya lagi.
4.2 Tema
Tema dari novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata termasuk unsur yang disampaikan secara tersirat bahwa semua yang kita inginkan dapat terwujud dengan
pengorbanan dan dukungan dari sahabat atau orang-orang terdekat. Berikut ini kutipan novel yang menggambarkan isi keseluruhan novel tersebut.
Melihat kuli-kuli itu, aku melihat diriku sendiri, Arai, dan Jimbron, sempoyongan memikul puluhan kilogram ikan dari perahu menuju
stanplat. Tiga tahun penuh kami menghambakan diri pada pekerjaan paling kasar di pelabuhan. Menahan kantuk, lelah, dingin. Bertahan karena
meraupi seluruh tubuh dengan hangatnya mimpi-mimpi. Betapa kami adalah para pemberani, para patriot nasib. SP:243-244.
Kutipan di atas menggambarkan sebagaimana perjuangan tokoh utama bersama sahabat-sahabatnya. Perjuangan ketiga tokoh tersebut tergambar dari usaha mereka
saat bekerja sambil sekolah. Mereka harus bekerja untuk membiayai hidup mereka dan tetap sekolah untuk cita-cita yang ingin mereka raih.
4.3 Alur
Alur terdiri dari tahapan-tahapan peristiwa, antara lain: tahap pengenalan, tahap konflik, tahap komplikasi, klimaks, peleraian, dan penyelesaian.
1. Tahap Pengenalan
Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata diawali dengan pengenalan tokoh Ikal, Arai, Jimbron dan Pak Mustar. Tokoh Ikal, Arai dan Jimbron dikejar oleh Pak
Mustar karena murid-murid yang terlambat mengikuti upacara rutin dari luar pagar sekolah mengejek pidato Pak Mustar sehingga Pak Mustar marah dan akhirnya
mengejar Arai, Ikal, dan Jimbron. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Aku berjingkat-jingkat di balik tumpukan peti es, kedua kakiku tak teguh, gemetar.... Jimbron yang tambun dan invalid
– kakinya panjang sebelah
– sedang terengah-engah di belakangku. Wajahnya pias. Dahinya yang kukuh bersimbah keringat. Di sampingnya Arai, biang
keladi kejadian ini. Sudah dua kali dia muntah karena kelelahan. Dalam situasi apapun, dia selalu menyedihkan. SP:2.
Setengah jam sebelum jam masuk, Pak Mustar mengunci pagar sekolah. Dia berdiri di podium menjadi inspektur apel rutin. Banyak
siswa yang terlambat, termasuk aku, Jimbron, dan Arai. Celakanya, beberapa siswa yang terlambat justru mengejek Pak Mustar. Mereka
meniru-nirukan pidatonya.... Pak Mustar ngamuk. Dia meloncat dari Podium dan mengajak dua orang penjaga sekolah mengejar kami.
SP:5.
Dari kutipan di atas, dapat dilihat tahap pengenalan novel yang menggambarkan tokoh Aku Ikal, Arai, dan Jimbron sedang bersembunyi dari
kejaran Pak Mustar. Pengarang terlebih dulu mengenalkan tokoh-tokoh dari permasalahan yang sedang dihadapi kemudian dilanjutkan dengan latar belakang
terjadinya permasalahan tersebut.
2. Konflik
Tahap konflik merupakan tahap peristiwa yang menunjukkan ketegangan dan pertentangan. Konflik yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea
Hirata adalah ketika Ikal, Arai dan Jimbron ketahuan menonton di bioskop yang merupakan larangan dari Pak Mustar untuk semua siswa SMA tempat mereka
sekolah. Berikut adalah kutipan novel yang menunjukkan konflik dalam cerita
tersebut.
Seisi gedung bioskop terhenyak membisu. Jangankan kami, bahkan seluruh penonton tak berkutik dibuatnya.... Kami seperti maling
tertangkap basah yang membongkar kandang ayam. Semua terhujam kepada kami. Kami menunduk karena takut dan malu tak
tertanggungkan. SP:103.
Kutipan di atas menggambarkan bagaimana tokoh Aku Ikal, Arai, dan Jimbron tertangkap basah sedang menonton di bioskop. Menonton di bioskop
Universitas Sumatera Utara
merupakan larangan keras Pak Mustar karena di bioskop tersebut sering memutar film dewasa. Larangan tersebut tidak dihiraukan oleh ketiga tokoh tersebut sehingga
menjadi konflik ketika mereka ketahuan melanggar peraturan tersebut.
3. Komplikasi