Pengantar Kebersamaan GAMBARAN NILAI PERSAHABATAAN DALAM NOVEL SANG PEMIMPI

BAB V GAMBARAN NILAI PERSAHABATAAN DALAM NOVEL SANG PEMIMPI

KARYA ANDREA HIRATA

5.1 Pengantar

Nilai dalam persahabatan dapat tergambar dari interaksi, tingkah laku, dan perbuatan dari masing-masing individu yang bersangkutan. Sama halnya dengan gambaran nilai persahabatan dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata. Nilai persahabatan tersebut tergambar dari watak dan tingkah laku tokoh-tokoh novel yang menjalin persahabatan, yakni Ikal, Arai, dan Jimbron. Banyak nilai persahabatan yang tergambar dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata. Nilai persahabatan itu sendiri merupakan hal-hal baik atau buruk yang cenderung dihasilkan atau ditunjukkan dalam hubungan persahabatan. Adapun nilai persahabatan yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata antara lain: kebersamaan, kesetiaan, saling membantu dan berbagi, rasa percaya, empati, kejujuran, pengorbanan, saling memengaruhi, keegoisan, kerinduan, saling memahami dan menerima, saling mendukung, dan saling pengertian. Nilai yang paling banyak tergambar dalam persahabatan Ikal, Arai, dan Jimbron adalah nilai kebersamaan. Kebersamaan yang ditunjukkan dalam persahabatan, bukan hanya kebersamaan dalam hal waktu, tetapi juga dalam hal ide dan pengalaman. Selanjutnya, nilai yang tergambar dalam persahabatan ketiga tokoh tersebut adalah kesetiaan, saling membantu dan berbagi, rasa percaya, empati, dan seterusnya.

5.2 Kebersamaan

Kebersamaan merupakan perasaan bahwa sesama sahabat memiliki sesuatu, pengalaman, ide, dan keyakinan yang sama. Nilai kebersamaan pada tokoh Jimbron Universitas Sumatera Utara tergambar dari tingkah lakunya, di mana Jimbron langsung mengerti maksud dan tujuan sahabatnya Ikal. Hal tersebut terdapat dalam kutipan di bawah ini. Tak membuang tempo, segera kami keluarkan segenap daya pesona yang kami miliki secara habis-habisan untuk menarik perhatian putri- putri kecil semenanjung itu. Jimbron membunyikan klining sepedanya dan menyiul-nyiulkan lagu sumbang yang tak jelas. SP:9. Rasa kebersamaan yang dapat dilihat dari Jimbron yaitu ide dan pemikiran yang sama dengan Ikal. Tingkah laku mereka berdua yang sama-sama ingin mencari perhatian terhadap siswi-siswi di sekolah mereka. Kebersamaan dalam persahabatan mereka bukan hanya antara Jimbron dan Ikal, tapi ketiga-tiganya memiliki kebersamaan yang erat. Kebersamaan yang erat antara Arai, Ikal, dan Jimbron digambarkan melalui status, pekerjaan, dan cita-cita yang sama, bahkan kebersamaan mereka bertiga tampak pada hal-hal buruk yang mereka lakukan. Berikut ini adalah kutipan yang menunjukkan nilai kebersamaan yang ada pada persahabatan Ikal, Arai, dan Jimbron. Karena di kampung kami tak ada SMA, setelah tamat SMP, aku Arai, dan Jimbron merantau ke Magai untuk sekolah di SMA negeri. SP:56. Kutipan di atas menggambarkan kebersamaan tokoh dalam hal pendidikan. Tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron memilih untuk melanjutkan sekolah yang sama di daerah Magai. Kebersamaan ketiga tokoh tersebut juga terlihat dalam hal memilih pekerjaan dan tempat tinggal. Kebersamaan tersebut merupakan nilai dalam persahabatan yang membuat hubungan mereka semakin akrab. Hal tersebut tergambar dari kutipan di bawah ini. Sekarang, kami bahagia sebagai kuli ngambat. Karena pekerjaan itu, kami menyewa sebuah kamar sempit di dermaga dan pulang ke rumah orangtua setiap dua mnggu. SP:58. Pada saat itulah, aku, Arai, dan Jimbron mengikrarkan satu harapan yang ambisius: kami ingin dan harus sekolah ke Prancis Ingin menginjakkan Universitas Sumatera Utara kaki di altar suci almamater Sorbonne, ingin menjelajah Eropa sampai ke Afrika. SP:62. Ketiga sahabat itu bersekolah di tempat yang sama, memiliki pekerjaan dan tempat tinggal yang sama, dan mengikrarkan harapan atau cita-cita yang sama, serta kenakalan-kenakalan mereka yang sama. Berikut ini adalah kutipan novel yang menunjukkan kebersamaan tiga bersahabat itu dalam kenakalannya. Kami bertiga melotot waktu terpal dibuka melewati lutut wanita itu ... tubuh kami menceng-menceng mengikuti gerakan tangan petugas bioskop membuka gulungan terpal, lalu kami terpaku dengan mulut ternganga.... SP:87. Kuduga film di kepala Arai paling seru sebab dia sering menggeser- geser posisi duduknya. Film di kepala Jimbron pasti lucu sebab dia sering tersenyum sendiri. Kemudian kami menduga-duga: apa, ya, yang dikerjakan wanita itu kalau tidak sedang bermain film tolol?.... SP:89. Arai menatapku dan Jimbron dengan kilatan bola mata yang mengandung niat sekongkol. ”Saudara-saudaraku tercinta, anak-anak Melayu bangsa pujangga, senasib sepenanggungan. Kita harus nonton film itu” SP:90. Kutipan di atas menunjukkan kebersamaan pada ketiga tokoh tersebut ditunjukkan pada hal-hal buruk, yakni persengkongkolan mereka untuk memasuki bioskop yang merupakan larangan keras dari Pak Mustar. Mereka bertiga berusaha mencari cara agar dapat menonton film yang akan diputar dalam bioskop tersebut dan berusaha pula mencari cara supaya tidak diketahui oleh Pak Mustar. Tiga bersahabat itu sama-sama tidak dapat mengendalikan keinginan mereka yang akhirnya mendatangkan permasalahan. ... kami segera paham maksudnya. Kami melonjak-lonjak. ”Genius Genius sekali, Bron” Kami akan masuk bioskop dengan menyamar sebagai orang berkerudung ... Esoknya, kami sibuk mencari sarung paling bau yang berbulan-bulan tak dicuci agar A Kiun dan Pak Cik Basman tak betah- betah dekat kami.... SP:94. Universitas Sumatera Utara Dari penjelasan di atas, tergambar kebersamaan tokoh Ikal dan sahabat- sahabatnya bukan hanya pada kesamaan tempat tinggal dan cita-cita, tapi juga kebersamaan dalam ide, pemikiran, dan pengalaman yang mereka miliki. Banyak hal yang mereka lakukan bersama-sama sehingga mereka memiliki pengalaman dan pemikiran yang sama.

5.3 Kesetiaan