Keegoisan GAMBARAN NILAI PERSAHABATAAN DALAM NOVEL SANG PEMIMPI

indah yang sedang dinikmati Arai ketika mereka terkurung dalam peti ikan ketika mereka bertiga sedang dikejar-kejar Pak Mustar. Aku mengerti bahwa baginya apa yang kami alami adalah sebuah petualangan yang asyik. Dia melirikku yang terjepit tak berdaya, senyumnya semakin girang.... Aku takjub dengan kepribadian Arai ... dari celah-celah peti, kusaksikan pasar yang kumuh seakan menjadi memesona.... Demikian indahkah hidup dilihat dari mata Arai? SP:14- 15. Dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata, tokoh Arai digambarkan paling sering memengaruhi kedua sahabatnya. Kutipan di bawah ini menunjukkan bahwa Arai dengan mudahnya memengaruhi kedua sahabatnya untuk melakukan hal- hal buruk, sebenarnya Ikal ingin sekali menghindari dan menolak rencana Arai, tapi Ikal tetap tidak mampu menolak hal tersebut. Hanya dengan menatap, dia mampu menguasaiku. Atau, mungkin juga aku bertindak tolol karena persekongkolan kami sudah mendarah daging. SP:34. Aku tahu pada setiap rencana busuk Arai, aku harus selalu menjadi orang yang memberi pandangan logis. Aku seyogyanya menjadi wasit moral geng tengik ini. Adapun Jimbron, dia akan ikut saja apa pun rencana kami.... Tapi kali ini, aku secara naluriah dan setaniah, tentu saja, langsung sepakat. SP:91. Arai memiliki sifat bawaan yaitu mampu memengaruhi orang-orang di sekitarnya, terutama sahabatnya. Saling memengaruhi merupakan sikap yang berperan dalam persahabatan karena sikap tersebut membuat mereka memiliki pengalaman dan ide yang sama. Dengan kata lain, sikap saling memengaruhi berhubungan dengan nilai kebersamaan dalam persahabatan mereka.

5.10 Keegoisan

Keegoisan merupakan hal yang berhubungan dengan mementingkan diri sendiri dan tidak memedulikan orang lain. Akan tetapi, dalam keegoisan dalam persahabatan menjadi berkurang karena ada perasaan saling melindungi dan membantu sesama Universitas Sumatera Utara sahabat. Demikian halnya pada persahabatan Arai, Ikal, dan Jimbron pada kutipan novel di bawah ini. ”Lompati para-para itu, masuk ke warung A Lung, membaur dengan pembeli tahu, aman” Aku meliriknya kejam. Mendengar ocehannya, ingin rasanya ku mencongkel gembok peti es untuk melemparnya. ”Hebat sekali teorimu, Rai Tak masuk akal Jimbron mau kau apakan?” Jimbron yang penakut memohon putus asa. SP:2. Dari kutipan di atas tergambar sikap egois yang ditunjukkan Arai. Arai berencana untuk melompati para-para dan membaur dengan pembeli tahu supaya mereka bisa terbebas dari persembunyian. Ia mengungkapkan rencananya tanpa memikirkan keadaan sahabatnya. Namun, Ikal tidak setuju dengan rencana tersebut karena ia masih memikirkan Jimbron yang sedang ketakutan. Pada kutipan di bawah ini, tokoh Ikal mengurangi sikap egoisnya ketika melihat Arai yang harus membantu Jimbron berlari. Ikal digambarkan dapat lolos dari kejaran Pak Mustar jika tidak mau membantu Jimbron untuk berlari. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sikap egois harus dikurangi dalam hubungan persahabatan. Sebenarnya aku bisa langsung lolos jika tak memedulikan panggilan sial ini. ”Ikal Ikal” Aku berbalik dan tepat di sana, lima belas meter dariku, baru saja berbelok, Jimbron dan Arai terengah-engah sambil berpegangan. Jika berlari, Jimbron harus dibopong.... Aku kasihan bercampur kesal.... Aku dan Arai menopang Jimbron. Kami memasuki labirin gang yang membingungkan. Akhirnya, di gudang peti es itulah kami terperangkap. SP:9-10. Keegoisan tokoh Ikal berkurang ketika mereka bertiga sedang mencari cara untuk keluar dari tempat persembunyian. Mereka terpaksa masuk ke dalam peti ikan supaya tidak ditemukan oleh Pak Mustar. Akan tetapi, Ikal tidak mau melakukannya sehingga Arai terpaksa memaksa Ikal untuk mengabaikan sikap egoisnya terlebih dahulu. Hal tersebut digambarkan dalam kutipan di bawah ini. Universitas Sumatera Utara ”Tak adil Ini idemu, Rai, kau masuk duluan” ”Jangan banyak protes Badanmu paling kecil. Kalau tak masuk duluan, Jimbron tak bisa masuk” ... ”Tak sudi Bagaimana pendapatmu, Bron?” Arai jengkel. ”Ini bukan demokrasi Atau kau mau berurusan dengan capo?” Aku melongok ke dasar peti. Aku tak sanggup. ”Tak bisa, Rai Bisa kudisan aku kena umpan busuk itu.” ” ... Kudisan? Kudisan katamu? ... Masuk SP:12-13. Sifat egois merupakan sifat yang lazim dimiliki oleh setiap manusia, namun persahabatan mampu membuat sifat egois tersebut berkurang. Persahabatan menuntut setiap individu untuk memikirkan sahabat yang lain karena sahabat merupakan bagian dari mereka sendiri. Hal tersebut tergambar dari penjelasan di atas yang menuntut Ikal dan Arai untuk tetap memperhatikan sahabatnya, Jimbron.

5.11 Kerinduan