Jimbron Tokoh dan Perwatakan

Arai memiliki sifat nakal. Kenakalan yang dilakukan oleh Arai, dapat dilihat dari caranya yang suka mempermalukan Taikong Hamim dan Pak Mustar. Arai mempermalukan Taikong Hamim karena Taikong Hamim sering menyiksa anak- anak dengan cara yang keras, sedangkan Pak Mustar dipermalukan karena sifat Pak Mustar yang dibenci oleh para siswa. Hal tersebut tergambar dari kutipan di bawah ini. Maka dengan segala cara, kami berusaha membalas Taikong. Otak pembalasan ini, tentu saja ide Arai. Cara yang paling aman sehingga paling sering dipraktikkan Arai adalah mengucapkan amin dengan sangat tidak tuma’ninah, tidak santun. SP:52. Celakanya, beberapa siswa yang terlambat justru mengejek Pak Mustar. Mereka meniru-nirukan pidatonya. Pemimpin para siswa yang berkelakukan seperti monyet sirkus itu tak lain Arai. SP:5. Dari kutipan di atas, tergambar sifat Arai yang suka mempermalukan orang yang tidak disukainya. Arai digambarkan bisa memimpin teman-temannya dan dia mampu memengaruhi orang-orang sekitarnya untuk melakukan hal-hal tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Arai memiliki karakteristik yang unik. Keunikan tersebut tergambar dari sifatnya yang rela berkorban demi temannya, setia kawan, suka memberi kejutan kepada orang yang dia sayangi, mampu memengaruhi orang lain, dan nakal atau suka mempermalukan orang yang tidak dia sukai.

3. Jimbron

Tokoh Jimbron dihadirkan sebagai sahabat Ikal dan Arai. Jimbron adalah seseorang yang gagap ketika dia sedang panik ataupun bersemangat. Hal yang membuat Jimbron bersemangat adalah segala hal yang berhubungan dengan kuda. Berikut ini adalah kutipan yang menggambarkan tokoh Jimbron. Jimbron adalah pemuda yang mudah mengantuk, tapi sedikit saja dia mendengar tentang kuda, telinga layunya sontak berdiri. Jimbron segera menjadi pecinta kuda yang fanatik ... dengan melihat gambar Universitas Sumatera Utara kuda, dia langsung tahu jenis kelaminnya. Tak ada satu pun hal lain yang menarik di dunia ini bagi Jimbron selain kuda. SP:50. Jimbron bukan hanya digambarkan sebagai pecinta kuda, tapi Jimbron juga menyukai seorang gadis yang bernama Laksmi. Laksmi seorang yang tidak mudah tersenyum sehingga Jimbron selalu berusaha untuk membuat Laksmi bahagia dan menunjukkan senyumannya kepada Jimbron. Berikut ini adalah kutipan novel yang menunjukkan perjuangan Jimbron untuk membuat Laksmi tersenyum. Setiap Minggu pagi, Jimbron menghambur ke pabrik cincau. Dengan senang hati, dia relawan membantu Laksmi. Tanpa diminta, dia mencuci kaleng-kaleng mentega Palmboom, wadah cincau jika isinya telah kosong.... Jika pembeli sepi, Jimbron mulai beraksi. Bukan untuk merayu atau menyatakan menjadi cinta, bukan, sama sekali bukan, melainkan untuk menghibur Laksmi. SP:69. Tokoh Jimbron memiliki sifat yang lugu dan polos. Sifatnya yang lugu dan polos tergambar dari caranya menerima hukuman dari Taikong Hamim dan Pak Mustar. Jimbron selalu menikmati dan sedikit pun tidak merasa terbeban dengan hukuman apa pun yang diberikan padanya. Hal tersebut tergambar dari kutipan di bawah ini. Suatu hari, Taikong Hamim marah besar sebab di meja Jimbron berserakan gambar kuda dan tak ada lembar kosong di buku agamanya selain lukisan kuda. Jimbron disuruh maju ke tengah madrasah.... Namun, bukannya malu, Jimbron malah senang bukan main dengan hukuman itu. SP:52. Maka menerima hukuman apa pun dari Pak Mustar, Jimbron ikhlas saja. Disuruh berakting, ya, dia berakting sebaik mungkin, tak ada alasan untuk main-main.... Semuanya dia jalani dengan sepenuh jiwa.... SP:118. Dari penjelasan di atas, tergambar bahwa kepribadian Jimbron memiliki keistimewaan tersendiri. Keistimewaan tersebut tergambar dari caranya menghadapi hukuman dari Pak Mustar dan Taikong Hamim. Dia melakukan semua hal dengan bersungguh-sungguh. Seperti halnya Jimbron menghibur Laksmi begitu Universitas Sumatera Utara juga dengan kecintaannya terhadap kuda. Jimbron tahu semua yang berhubungan dengan kuda dan sangat bersemangat jika bercerita tentang kuda.

4. Pak Mustar