juga dengan kecintaannya terhadap kuda. Jimbron tahu semua yang berhubungan dengan kuda dan sangat bersemangat jika bercerita tentang kuda.
4. Pak Mustar
Pak Mustar adalah salah satu tokoh antagonis yang digambarkan dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata. Pak Mustar atau
Mustar M. Djai’din B.A. dihadirkan sebagai guru kejam atau keras dalam mendidik dan sangat disiplin di
SMA Negeri di Magai. Berikut adalah kutipan novel yang menunjukkan sifat Pak
Mustar.
Pak Mustar menyandang semua julukan seram yang berhubungan dengan tata cara lama yang keras untuk menegakkan disiplin. SP:4.
Orangtua murid dikumpulkan di aula dengan nomor kursi besar-besar, sesuai peringkat anaknya. Nomor itu juga dicantumkan dalam
undangan. Bukan Pak Mustar namanya kalau tak keras seperti itu. Maka, pembagian rapor dapat menjadi ajang membanggakan bagi
sebagian orangtua sekaligus memalukan bagi lainnya. SP:80.
Kutipan di atas menunjukkan sikap keras Pak Mustar dengan mempermalukan sebagian murid yang mendapatkan peringkat bawah. Hal positif dari perlakuan Pak
Mustar tersebut yaitu anak-anak yang prestasinya kurang, akan sadar bahwa yang dipertaruhkan adalah wajah orangtuanya sendiri.
Pak Mustar digambarkan sebagai tokoh yang kejam terhadap murid-muridnya, tapi sebenarnya dia sangat perhatian kepada murid-muridnya. Dia tidak ingin
mereka menjadi patah semangat atau kehilangan cita-cita. Hal tersebut tergambar dalam kutipan di bawah ini.
Suara Pak Mustar berat penuh sesal. Dia memang garang, tapi semua orang tahu bahwa sesungguhnya dia penuh perhatian. SP:137.
Dari penjelasan di atas, Pak Mustar sebagai tokoh antagonis memiliki sifat kejam, disiplin, dan suka mempermalukan murid-murid sekolahnya, tapi di sisi lain
Universitas Sumatera Utara
dia digambarkan memiliki sifat baik yaitu penuh perhatian. Seperti pendapat Siswanto 2008:144 yang mengatakan bahwa tidak semua tokoh antagonis
berwatak buruk, ada juga tokoh-tokoh antagonis yang bercampur dengan sifat-sifat baik.
5. Taikong Hamim
Taikong Hamim adalah tokoh antagonis kedua yang digambarkan dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata. Taikong Hamim sebagai salah satu petinggi
masjid digambarkan dengan sifatnya yang sangat kejam dan tidak berperasaan. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan di bawah ini.
Setelah pulang sekolah, jangan harap kami bisa berkeliaran. Mengaji dan mengaji Al-Quran sampai khatam berkali-kali. Kalau tamat SD
belum hafal Juz ‘Amma, siap-siap saja dimasukkan ke dalam beduk
dan beduknya dipukul keras-keras sehingga ketika keluar berjalan zig- zag seperti ayam mabuk. SP:47.
Kekejaman Taikong Hamim tergambar dari perlakuannya menghukum anak- anak yang tidak mematuhi peraturan. Hukuman yang diberikan, bukan hukuman
yang biasa, melainkan hukuman keras yang membuat anak-anak malu dan tersiksa. Dengan kata lain, Taikong Hamim memiliki sifat yang keras dalam mendidik anak-
anak supaya anak-anak tersebut menghargai betapa pentingnya pelajaran agama tersebut.
6. Pak Balia