Ia ingin melanjutkan ceritanya tapi kelelahan oleh gagapnya ... aku prihatin melihat mukanya. Sebuah wajah yang menimbulkan perasaan
ingin selalu melindunginya ... kuringankan beban hidupnya dengan mengakui bahwa kuda memang hebat. SP:44.
Ikal menunjukkan rasa empatinya terhadap Jimbron dengan cara mengakui bahwa kuda memang hebat. Ikal mampu merasakan kesukaan Jimbron terhadap kuda.
Ikal terlihat maklum kepada sahabatnya Jimbron yang sangat antusias terhadap kuda sehingga Ikal akan melakukan apa pun agar sahabatnya Jimbron senang.
5.7 Kejujuran
Kejujuran dalam persahabatan berhubungan dengan bisa atau tidaknya sesama sahabat berbagi perasaan, termasuk pemikiran, opini, dan cita-cita. Harus ada suatu
asumsi bahwa sesama sahabat dapat berbicara terbuka dan jujur tanpa ada rasa takut ditertawakan atau menerima akibat yang tidak diinginkan. Nilai kejujuran tokoh Ikal
ditunjukkan terhadap Jimbron dengan berbagi perasaan dan opininya tentang sifat Jimbron. Ikal berharap supaya sahabatnya Jimbron mau membuka diri untuk hal-hal
yang lain. Nilai kejujuran tersebut terdapat dalam kutipan di bawah ini. ”Tapi sudah saatnya kau berhenti memikirkan kuda.... Kisah kuda ini
sudah keterlaluan, Kawan. Tidakkah kau ingat, sejak SD diajar mengaji oleh Taikong Hamim, sejak itu tak ada hal lain yang kau pedulikan
selain kuda? Sekarang kita sudah tidak SD lagi, Bron. Sebentar lagi kita dewasa. Kau tahu kan, arti menjadi dewasa, Bron?
”... Jimbron mengangguk halus.... SP:125.
Persahabatan membutuhkan kejujuran supaya sesama sahabat tahu keburukan
dan dapat menilai sendiri bagaimana gambaran dirinya selama ini. Seperti halnya Ikal terhadap Jimbron. Ikal mengungkapkan penilaian tentang hal-hal buruk Jimbron
supaya dia sadar akan hal buruknya dan tidak merugikan dirinya sendiri. Kejujuran bukan sekedar mengungkapkan kebenaran kepada sahabat, tapi juga
dapat dilihat dari cara sahabat mengungkapkan kesesalannya atau melabrak karena
Universitas Sumatera Utara
ulah ataupun kesalahan sahabat. Hal tersebut sama dengan Ikal yang memaki-maki Arai karena ulah Arai yang membuat tiga bersahabat itu harus berurusan dengan Pak
Mustar. Berikut ini adalah kutipan yang menunjukkan kejujuran hati Ikal karena kesal terhadap perbuatan Arai.
Semua gara-gara Arai. Kureka perbendeharaan kata kasar orang Melayu untuk melabraknya. SP:3.
”Biang keladi Cukup sudah aku dengan tabiatmu, Rai. Lihat Macan itu akan menerkammu” SP:9.
Kejujuran hati dapat diluapkan dengan amarah atau menasihati sesama. Dalam persahabatan, tidak perlu adanya rasa segan ataupun sungkan terhadap sahabat karena
sahabat merupakan gambaran diri kita sendiri. Sama halnya dengan kejujuran Ikal terhadap Arai mengenai masalah yang sedang mereka hadapi dengan Pak Mustar.
Nilai kejujuran pada tokoh Arai ditunjukkan terhadap Ikal karena Arai kecewa dengan sikap Ikal yang tiba-tiba menjadi pesimis. Arai tidak tega melihat ayah Ikal
sedih karena prestasi Ikal yang menurun sehingga ia meluapkan kemarahannnya kepada Ikal. Hal tersebut terdapat dalam kutipan di bawah ini.
Aku membelakangi Arai karena aku tak ingin dia melihat wajahku basah oleh air mata.
”Apa yang terjadi denganmu, Ikal? Mengapa jadi begini sekolahmu? Ke mana semangat itu? Mimpi-
mimpi itu?” Arai geram. ”Biar kau tahu, Ikal, orang seperti kita tak punya apa-apa, kecuali
semangat dan mimpi-mimpi, dan kita akan bertempur habis-habisan demi mimpi-
mimpi itu” Aku tersentak ... bentakan-bentakan Arai berdesing ke dalam telingaku,
membakar hatiku. SP:143.
Nilai kejujuran yang ditunjukkan Arai merupakan kejujuran yang diluapkan melalui kemarahan ataupun emosi. Arai sengaja memarahi sambil menasehati Ikal
akan sifatnya yang tiba-tiba memburuk. Dari kutipan di atas, dapat dilihat cara Arai
Universitas Sumatera Utara
menyadarkan Ikal bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk menggapai cita-cita yang tinggi.
5.8 Pengorbanan