Lokasi dan Waktu Penelitian

15

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan. Dalam proses penelitian dilakukan pendekatan sosial kepada masyarakat dan beberapa narasumber untuk pengumpulan data maupun dalam pengelompokkan data. Data MCBS diperoleh dari warga di Desa Nagori Purbatua Etek, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun. Etnik Batak Simalungun yang menggunakan bahasa Simalungun berada di Kabupaten Simalungun dan sebagian wilayah Deli Serdang. Kabupaten Simalungun yang merupakan pusat populasi penutur bahasa Simalungun berbatasan dengan empat Kabupaten tetangga, yaitu Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Karo, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Asahan. Penutur bahasa ini sekitar 3 juta orang Badan Pusat Statistik 2014. Luas wilayah Kabupaten Simalungun 4.386,6 Km2 atau 6,12 dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara dan terdiri dari 31 Kecamatan, 17 Kelurahan, dan 334 Desa. Penelitian ini dilakukan di Desa Nagori Purbatua Etek, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun. Di desa ini pekerjaan utama penduduknya ialah bercocok tanam bertani. Jarak antara Desa Nagori Purbatua Etek ke Ibukota Kecamatan sekitar 7 km, dengan waktu tempuh 60 menit Badan Pusat Statistik 2014. Perjalanan dari Ibukota Kecamatan ke Desa Nagori Purbatua Etek dapat ditempuh dengan transportasi darat, seperti angkutan umum, mobil, dan sepeda motor. Peta Kabupaten Simalungun dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Universitas Sumatera Utara 16 Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian Sumber: http:www.kompasiana.com Penduduk Desa Nagori Purbatua Etek berjumlah 521 orang, dan terdiri atas 276 laki- laki dan 245 perempuan. Pekerjaan Desa Nagori Purbatua Etek dapat dilihat dalam table berikut Badan Pusat Statistik 2014. Tabel 3.1 Pekerjaan Penduduk Pekerjaan Jumlahjiwa Petani 211 PNS 22 Wiraswasta 19 Pensiunan 7 Sumber: BPS Kabupaten Simalungun 2015 Perlu diketahui bahwa Desa Nagori Purbatua Etek belum termasuk desa yang maju. Desa ini memang sudah menggunakan listrik, tetapi belum menggunakan air Universitas Sumatera Utara 17 bersih PAM. Desa Nagori Purbatua Etek didiami oleh suku Batak Simalungun, oleh karena itu bahasa yang digunakan penduduk Desa Nagori Purbatua Etek adalah bahasa Batak Simalungun. Gambar 3.2 Desa Nagori Purbatua Etek Gambar di atas ialah Los di Desa Nagori Purbatua Etek, los adalah tempat untuk membuat acara adat istiadat di Desa, seperti acara kematian, acara panen, acara pertemuan pemudai antar Desa, dan acara pernikahan. Biasanya saat ada acara di los kaum muda banyak yang hadir di tempat ini, untuk dapat melihat dan berkenalan dengan lawan jenis. Tempat ini memudahkan peneliti supaya dapat langsung berkomunikasi dengan pemudai tanpa harus mendatangi kediaman warga. Pemilihan Desa Purbatua Etek sebagai lokasi penelitian berdasarkan dua alasan. Pertama, warga di Desa Purbatua Etek adalah suku Simalungun dan menggunakan bahasa Simalungun sebagai sarana berkomunikasi dalam sehari-hari. Kedua, warga di Universitas Sumatera Utara 18 Purbatua Etek masih penutur asli sehingga memudahkan peneliti mengumpulkan data dari warga termasuk dari narasumber.

3.2 Sumber Data