31
4.2.4 Kategori CINTA sebagai PASIEN
Pada metafora PASIEN adalah orang yang menderita sakit, pasien harus dirawat dirumah sakit secara intensif untuk mendapatkan perawatan. Beberapa ekspresi metaforis
dalam kategori CINTA sebagai PASIEN.
20 Hubungan hita lang martondui. Hubungan 1Jm tidak sehat
‘Hubungan kami tidak sehat.’
21 Borit uhurhu halani ia mardua holong. Sakit hati.1Tg karena 3Tg selingkuh
‘Sakit hatiku harena dia selingkuh.’
22 Uhurhu lape malum bani pambahenan ia. hati.1Tg belum sembuh oleh sikap 3Tg
‘Hatiku belum sembuh oleh sikapnya.’
Kata lang martondui ‘tidak sehat’ pada contoh 16, kata borit ‘sakit’ pada contoh 17, dan lape malum ‘belum sembuh’ pada contoh 18 memiliki konsep yang
sama yakni sebagai pasien.
4.2.5 Kategori CINTA sebagai PERJALANAN
Lakoff dan Johnson 1980 mengatakan salah satu metafora konvensional yang paling umum untuk cinta meliputi pemahaman terhadap satu ranah pengalaman, yaitu
CINTA, berdasarkan ranah pengalaman yang berbeda, yaitu PERJALANAN. Berikut contoh dari metafora CINTA sebagai PERJALANAN dalam bahasa Simalungun.
Universitas Sumatera Utara
32
23 Hanami siap manlangkah hu marhajabuan. 1Jm siap AKT.langkah PREP rumah tangga
‘kami siap melangkah ke jenjang pernikahan.’
24 Domma sonaha daoh hubungan nassiam? Sudah PAS.berapa jauh hubungan 2Jm
‘Sudah seberapa jauh hubungan kalian?’
Pada kata manlangkah “melangkah’ pada contoh 19 dan kata daoh ‘jauh’ pada contoh 20, memiliki medan makna yang sama yaitu perjalanan. Menjalin hubungan
dengan pasangan dianggap suatu perjalanan sampai ke pernikahan, seperti kapal yang berlayar di tengah lautan.
25 Hubungan hanami domma munop satahun na salpu. hubungan 1Jm sudah kandas PAS.tahun yang lalu
‘Hubungan kami sudah kandas setahun yang lalu.’
26 Holonghu domma i ujungni langkahu. cinta.1Tg telah PREP ujung jalan
‘Cintaku telah di ujung jalan.’
Kata munop ‘kandas’ pada contoh 20 dan ujungni langkahu ‘ujung jalan’ pada contoh 21. Dalam menempuh perjalanan kapal sering mengalami hambatan, begitu
juga hubungan percintaan walapun sudah lama sering berakhir dengan perselisihan, akibatnya hubungan tersebut tidak dapat berlanjut ke jenjang pernikahan ataupun
bercerai seperti pada kata
Universitas Sumatera Utara
33
4.2.6 Kategori CINTA sebagai PERANG