33
4.2.6 Kategori CINTA sebagai PERANG
Konsep perang dipahami sebagai konflik fisik. Dalam hal ini ada dua pihak yang saling berperang untuk meraih kekuasaan. Di dalam menyerang, pengalam kadang-
kadang membutuhkan bantuan seseorang untuk merancang rencana dan strategi yang matang. Seandainya rencana tidak tepat akan berakibat kekalahan maka pengalam akan
menerima penolakan cinta. Contoh metafora CINTA sebagai PERANG dalam bahasa Simalungun.
27 Ahu domma pamatei paruhuranhu hubani. 1Tg sudah AKT.bunuh perasaan.1Tg pada3Tg
‘Saya sudah membunuh perasaanku padanya.’
28 Bana mambalos cintaki. 3Tg AKT.balas cinta1Tg
‘Dia membalas cintaku.’
Dalam kata pamatei ‘membunuh’ pada contoh 23 dan kata mambalos ‘membalas’ pada contoh 24, memiliki tujuan dendam sehingga pengalam mempunyai
sasaran untuk membalas dendam. Keduanya sama-sama mengalami pertarungan untuk menaklukkan musuh.
29 Ahu domma mambuat paruhuranna. 1Tg sudah AKT.rebut hati.3Tg
‘Saya telah merebut hatinya.’
Universitas Sumatera Utara
34
30 Holongna manusuk pusu-pusuhu. Cinta.3Tg AKT.tusuk jantung.1Tg
‘Cintanya menusuk jantungku.’
Ekspresi metafora CINTA sebagai PERANG juga terlihat pada contoh diatas. Pada kata mambuat ‘merebut’ dan kata manusuk ‘menusuk’, terlihat cara pengalam dalam
meyerang objek cinta. Jika dibandingkan antara metafora CINTA sebagai PERANG dan metafora CINTA sebagai BINATANG BUAS, keduanya memiliki kemiripan, yaitu sama-
sama melobatkan pertarungan.
4.2.7 Kategori CINTA sebagai BENDA
Suatu benda mempunyai bentuk dan manfaat yang berbeda-beda. Orang akan menjaga benda yang dirasanya berbentuk unik dan sangat bermanfat untuknya, benda
tersebut akan dijaga dan dirawat dengan baik. Namun jika bendanya sudah tua dan tidak lagi berguna maka benda akan disimpan atau dibuang. Itu berarti pengalam harus bisa
mengelola dan menjaga dengan baik objek cinta. Metafora CINTA sebagai BENDA dibagi atas dua subkategori, yaitu 1 CINTA sebagai KOMODITAS BERHARGA, 2
CINTA sebagai BANGUNAN.
4.2.7.1 Subkategori CINTA sebagai KOMODITAS BERHARGA Konsep KOMODITAS BERHARGA sama halnya dengan orang yang sudah
mendapatkan suatu benda yang diiinginkan sehingga perlu dirawat dan dijaga. Cinta juga harus dirawat dan di lindungi, supaya pasangannya tidak bosan, merasa tidak dihargai,
dan hubungan tetap berlangsung ke jenjang pernikahan.
Universitas Sumatera Utara
35
Beberapa contoh dalam bahasa Simalungun.
31 Ham maharga tumang hubakku. 2Tg AKT.harga sangat untuk.1Tg
‘Kamu sangat berharga untukku.’
32 Bana lalap mandarami holongna na mago. 3Tg terus AKT.cari cinta.3tg yang hilang
‘Dia terus mencari cintanya yang hilang.’
33 Bana mapabuni paruhuranna. 3Tg AKT.simpan hati.3Tg
‘Dia menyimpan perasaannya.’
Kata maharga ‘berharga’ pada 27, kata mandarami ‘mencari’ pada 28, dan kata mapabuni ‘menyimpan’ pada 29. Ekspresi contoh-contoh ini sangat lazim
terdengar, bahkan dalam bahasa sehari-hari dikenal dengan baik dan sangat konvensional. Ekspresi ini sering digunakan penutur bahasa Simalungun dalam
membicarakan tentang orang yang dicintai.
4.2.7.2 Subkategori CINTA sebagai BANGUNAN Konsep BANGUNAN memiliki arti struktur buatan manusia yang terdiri atas
dinding dan atap yang didirikan secara permanen di suatu tempat. Maksud dan tujuan pembuatan bangunan adalah untuk mengetahui secara jelas bagaimana cara
merencanakan, melaksanakan pembuatan bangunan dan memperbaikinya agar bangunan itu kuat, awet, sehat, dan nyaman ketika digunakan. Bangunan yang sudah selesai dan
Universitas Sumatera Utara
36
siap ditempati akan diresmikan sesuai dengan tradisi budaya yang berlaku. Berikut contoh-contoh ekspresi metafora CINTA sebagai BANGUNAN.
34 Kaluargana domma seda. Keluarga.3Tg sudah hancur
‘Keluarganya sudah hancur.’
35 Hita padeari hubungan on. 1Jm perbaiki hubungan DEM
‘Kita perbaiki hubungan ini.’
36 Nasida mangingati sada taun marup. 3Jm memperingati NOM tahun AKT.sama
‘Mereka memperingati satu tahun bersama.’
Pada contoh-contoh diatas, konsep bangunan dicirikan oleh pemakaian kata seda ‘hancur’ pada 30, kata padeari ‘perbaiki’ pada 31, kata memperingati ‘memperingati’
pada 32. Ciri-ciri semantik ini bukti kuat bahwa CINTA sebagai BANGUNAN.
4.2.8 Kategori CINTA sebagai KESATUAN