Revolusi Sosial 3 Pergolakan Pasca Kemerdekaan

Tanggal 15 Oktober 1946 Inggris menyerahkan daerah pendudukannya kepada Belanda. 21

3.3.5 Revolusi Sosial

Pada saat itu juga Inggris melakukan timbang terima atas pos-pos pertahanannya. Pengambil alihan tersebut dibarengi dengan serah terima persenjataan. Tiga hari kemudian, Inggris meninggakan Indonesia, sejak saat itu rakyat Indonesia langsung berhadapan dengan Belanda. Akhir tahun 1946, dalam tubuh RLRMA sudah mulai retak. Dalam menghadapi Belanda saat melancarkan serangan terhadap Republik, perpecahan dalam RLRMA semakin kelihatan sehingga tanggal 7-9 Januari 1947 ada kesepakatan untuk membubarkan RLRMA dan sebagai gantinya dibentuk Komando Medan Area KMA. Saat Belanda menjajah Indonesia, bangsa ini memperkenalkan konsesi tanah. Maka sultan berperan untuk mengutip pajak dari masyarakat dan mereka akan mendapat imbalan besar dari Belanda. Semakin banyak pajak yang diperoleh dari rakyat semakin besar pula imbalannya. Raja yang menikmati ketenangan hidup semakin memperdalam jurang pemisah dengan rakyat jelata yang menderita dibawah penjajahan Belanda. Menjelang berakhirnya kekuasaan Belanda tahun 1942 di Sumatera Timur, banyak 21 Nas Sebayang, Medan Kota Pejuang, Medan: Dewan Harian Cabang Angkatan 45 Kodya Medan, 1995, hlm. 58. Universitas Sumatera Utara terdapat daerah yang telah berdiri sendiri, berkuasa penuh atas tanah dan isinya secara mutlak dan turun temurun 22 Sewaktu meletusnya revolusi sosial di Sumatera Timur, pergolakan terjadi dan keluarga sultan ada yang ditawan bahkan ada yang dibunuh sementara hartanya dijarah. Revolusi di Kesultanan Deli berlangsung aman . Daerah yang dimaksud dikuasai oleh sultan. Masa revolusi mempertahankan kemerdekaan, mereka mengharapkan datangnya kembali Belanda sehingga kaum feodal kurang berpartisipasi dalam perjuangan kemerdekaan. Revolusi Sosial di Sumatera Timur yang meletus bulan Maret 1946 karena kaum feodal yang tidak mau bergabung dengan kaum revolusioner, bahkan mereka menciptakan lingkungannya sendiri dengan mengikuti gaya hidup orang-orang Eropa yang eksklusif dan tidak mau berintegrasi dengan pergerakan nasional yang pada saat itu sedang gencar-gencarnya dilakukan di Medan. Disamping itu mereka mendapat perlakuan istimewa dari sekutu, harapan sekutu dengan adanya perlakuan istimewa ini akan tercipta kecemburuan antar suku yang ada di Medan dan akan menimbulkan perpecahan. 23 22 Laiku Silangit dkk, Sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945”, Medan : Belum diterbitkan, hlm. 219. 23 Marcinus Hutasoit, Percikan Revolusi di Sumatera, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1986, hlm. 57. . Revolusi yang terjadi disini tidak terlalu kejam dibanding ditempat lain karena Universitas Sumatera Utara anggota PADI dan benteng pertahanan pasuka Inggris di Medan cukup kuat untuk melindungi keluarga sultan dari amukan massa. Sultan Deli meminta perlindungan dari sekutu karena pada masa kolonial, hubungan antara Belanda dan Melayu cukup dekat, sehingga pada masa perang kemerdekaan mereka berharap Belanda bisa berkuasa kembali di Indonesia. Keinginan ini sangat lumrah karena dengan berkuasanya kembali Belanda, maka perlakuan istimewa yang mereka rasakan sebelumnya dapat dirasakan kembali. Usaha penyelesaian revolusi sosial tersebut tidak luput dari peranan para pemuda yang bergabung dalam organisasi-organisasi pemuda yang kuat di setiap daerah konlik seperti: Napindo, Pesindo, dll. Berikut gambaran Revolusi Sosial di berbagai daerah Sumatera Timur. Universitas Sumatera Utara

1. Langkat