1. Langkat
Istana Sultan Langkat
Revolusi sosial melanda Langkat dimulai pada tanggal 4 maret 1946 dengan korban sebanyak 37 orang bangsawan. Amir Hamzah, seorang pelopor
sumpah pemuda 28 oktober 1928 juga menjadi salah satu korban dalam revolusi sosial di Langkat. Tanggal 7 maret 1946, Amir Hamzah ditangkap dan
diangkut dengan sebuah mobil pick-up dari istana Binjai kemudian dibawa ke perkebunan Kuala Begumit. Selanjutnya, tanggal 20 maret 1946, Amir Hamzah
dipancung oleh Iyang Wijaya dengan alasan Amir Hamzah adalah seorang pengkhianat bangsa. Tanggal 6 maret, kaum republiken menangkap bangsawan-
bangsawan Langkat diantaranya : a. Tengku Pangeran Kamil
Universitas Sumatera Utara
b. Tengku Ibrahim gelar Tengku Maharaja c. Datuk Jamil, sekretaris Sultan
d. Tengku Bagi dari Bahorok dan lain-lain. Pada tanggal 8 maret 1946, pemuda Volksfront mengepung istana
Langkat. Selanjutnya, tanggal 9 maret 1946, diputuskan aliran listrik istana. Hal ini membuat istana menjadi gelap sehingga pemuda Volksfront bebas membuat
gaduh.
2. Simalungun
Revolusi sosial di Simalungun dipimpin oleh Saragih Ras. Tidak berbeda dengan daerah lain, revolusi sosial di Simalungun juga terjadi
pembunuhan dan perampokan keluarga kesultanan. Raja Pane, Raja Raya, Tengku Halmet, Tengku Husin, Sutan Namora, Tengku Aziz, Tengku Nur,
Wan Bachtin, Orang Kaya Syahbandar. O. K. Nur, O. K. Ahmad, O. K. Musa, Sohor, dam Tengku Anif.
3. Binjai
Di Binjai juga terjadi pemerkosaan terhadap seorang wanita Bangsawan tawanan istana yang dilakukan oleh Usman Lubis dan juga divonis
hukuman mati, namun ia sempat melarikan diri ke Perkebunan Kuala Namu Deli Serdang dan disana ia dilindungi oleh pasukan Napindo. Di tahun 1949 ia
mati juga karena sakit paru-paru.
Universitas Sumatera Utara
Banyak korban peristiwa revolusi sosial 1946 di Binjai yang sebenarnya berjuang untuk mempertahankan Republik, tetapi mereka
mengundurkan diri sewaktu pada Agresi Militer Pertama. Adapun yang menjadi korban dalam revolusi sosial di Binjai, yaitu :
1. Tengku Don, Komandan Pesindo Kanan Binjai. 2. Tengku Kamil, Wakil Komandan.
3.Tengku Taufik. 4. Tengku Dahrul, Jaksa periksa tangkapan tunjukan Volksfront.
5. Sekitar 40 orang lagi anggota pasukan dan rakyat yang ikut mengungsi ke Simalungun.
4. Kesultanan Asahan