commit to user
c. Display Interior Interni Asia d. Marketing Office Rasuna Epicentrum
2. Bentuk Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diajukan, dalam penelitian tersebut peneliti lebih menekankan pada proses dan makna serta pengungkapan
informasi yang kualitatif dan tidak menekankan pada bentuk data berupa angka maka digunakan bentuk penelitian deskripsi kualitatif, yaitu
“Penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata yang tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang
diamati”.Bedgan dan John dalam Moleong, 1995: 3 “Bahwa deskripsi mempersyaratkan suatu usaha dengan kesibukan pikir
untuk merumuskan objeknya yang sedang dipelajari”. H.B. Sutopo, 2002 : 74
3. Sumber Data
Sumber data yang diperlukan dalam perancangan ini sebagai acuan desain, Adapun sumber data yang diperlukan sebagai berikut:
a. Informan
Dengan bertanya langsung kepada yang bersangkutan perwakilan dari instansistaff karyawan
b. Jadwal susunan kegiatan-kegiatan yang terjadi pada tempat tersebut.
c. Tempat dan peristiwa yang ada pada lokasi penelitian tersebut.
d. Foto-foto hasil survai dan buku-buku referensi serta bahan-bahan dari
internet yang menunjang dalam perancangan.
commit to user
4. Tehnik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif, maka sumber data diperoleh melalui tehnik :
a. Observasi
”Metode Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena yang diselidiki”. Sutrisno Hadi, 1992:136. ”Pada observasi
yang dilakukan dengan mendatangi lokasi. Peneliti ingin mengamati dan mencatat hal yang berlangsung menurut apa adanya kondisi aslinya,
maka ia sebaiknya jangan berbuat apapun atau membuat catatan dalam jangka waktu tertentu”. H. B. Sutopo, 2002 : 65-66. Mengadakan
pengamatan secara langsung tentang berbagai hal yang ada kaitannya dengan obyek penelitian. Observasi dalam penelitian kualitatif sering
disebut sebagai observasi berperan pasif. Observasi ini dilakukan secara formal dan informal untuk mengamati berbagai kegiatan di lokasi
penelitian yang sesuai dengan daftar masalah. Observasi ini juga menggunakan alat Bantu observasi seperti alat pencatat, kamera serta alat
pendukung lainnya.
b. Wawancara
”Interview adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan data tentang permasalahan yang sedang diteliti secara langsung dengan dialog yang
dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara”. Arikunto, 1998 : 126. Wawancara ini bersifat open
ended dan mendalam yang dilakukan secara informal, wawancara ini dilakukan pada waktu dan konteks yang tepat, Metode ini untuk
commit to user
memperoleh data atau hal yang sifatnya tidak terungkap secara fisik. Sutrisno Hadi, 1985: 31. Wawancara ini dilakukan dengan struktur yang
lentur tetapi dengan “pertanyaan yang semakin memfokus sehingga informasi yang dikumpulkan cukup mendalam”.H.B.Sutopo,1989: 31
c. Kontek Analisa Analisa Dokumen
Tehnik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen dan arsip yang terdapat pada lokasi penelitian.
d. Metode Dokumentasi
”Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen, rapat, legger”. Arikunto, 1998: 159. Metode ini peniliti terapkan untuk memperoleh informasi mengenai teknik produksi dari awal sampai
akhir produksi dengan ikut serta dalam proses produksi dan menggunakan alat untuk mendokumentasikan keadaan lokasi untuk menunjukkan
keadaan nyata lokasinya.
5. Tehnik Cuplikan
Dalam penelitian kualitatif, teknik cuplikan yang digunakan bukanlah cuplikan statistik atau yang biasa dikenal sebagai ”probability sampling”
yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif cenderung menggunakan teknik cuplikan yang bersifat selektif dengan
menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan, keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empirisnya, dan lain-lainnya.
Oleh karena itu cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat ”purposive sampling”, atau lebih tepat disebut cuplikan ”criterion-
commit to user
based selection”. Dengan hal ini peneliti akan memilih informan yang dianggap paling tahu, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat
berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Cuplikan semacam ini cenderung sebagai ”internal
sampling” yang memberi kesempatan bahwa keputusan dapat diambil begitu peneliti mempunyai suatu pikiran umum yang muncul mengenai
apa yang sedang dipelajari, dengan siapa akan berbicara, kapan perlu melakukan observasi yang tepat time sampling, dan juga berapa jumlah
serta macam dokumen yang perlu ditelaah. Karena berbagai alasan maka tidak semua hal yang ingin dijelaskan atau diramalkan atau dikendalikan
dapat diteliti. ”Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti dengan menggunakan cara-cara tertentu” Arikunto, 2002: 109. Selain itu, sampel
juga dapat diartikan ”sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu”Sudjana, 1996: 161.
6. Validitas Data