commit to user
jiwa dan yang berusia tidak produktif sebanyak139.148 jiwa. Jumlah dan struktur penduduk seperti itu menunjukkan potensipangsa pasar dan
deferensiasi pasar yang cukup besar. Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan yang seimbang dan lebih dari 75
penduduk berusia produktif, Kota Surakarta memiliki sumber daya manusia yang potensial untuk menangani berbagai sektor. Bahasa daerah
yang digunakan di Surakarta adalah bahasa Jawa dialek Surakarta. Dialek ini berbeda sedikit dengan dialek-dialek Jawa yang digunakan di
kota-kota lain seperti di Semarang maupun Surabaya. Perbedaannya berupa kosakata yang digunakan, ngokokasar,
kramahalusnya, dan intonasinya. Bahasa Jawa dari Surakarta digunakan sebagai standar bahasa Jawa nasional dan internasional,
seperti di Suriname. Di Solo, juga terdapat salah satu sistem religi dan kepercayaan kejawen memang mengajarkan agar seseorang
membiasakan laku spiritual seperti laku prihatin berjaga malam Jawa: lek-lekan. Dengan kebiasaan melakukan ritual lek-lekan, orang Jawa
meyakini sebagai sarana komunikasi transendental seorang makhluk jagad alit dengan sang kholiq jagad ageng guna mencari
keharmonisan dan keselarasan hidup.
d. Sosio
Kependudukan
Beberapa ciri, karakteristik dan sifat penduduk Surakarta pada umumnya dapat diidentifikasikan dan patut dipertimbangkan dalam
perencanaan, antara lain adalah :
commit to user
- Sebagian besar dipengaruhi oleh kebudaayaan dan kepercayaan Jawa tradisional dan hanya sebagian kecil saja yang masih menganut paham
feodalis. - Mempunyai jiwa seni dan dunia usaha.
- Senang makan, berekreasi. - Pelan, tapi punya tujuan, bergerak maju dan pasti.
- Bertatakrama etis jawa yang masih kental.
e. Perekonomian
Kota
Kegiatan perekonomian Kotamadya Surakarta, berdasar perkembangan PDRB nya didominasi oleh sektor pemerintahan,
perdagangan, jasa dan industri. Sektor perbankan, walaupun belum memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB, perkembangannya
mengalami kemajuan yang pesat dan hal ini sejalan dengan perkembangan sektor perdagangan. Walaupun demikian, masalah penyediaan lapangan
kerja masih merupakan tantangan bagi pemerintah daerah setempat. Sektor industri, nampaknya berkembang terbatas pada industri kecil dan
kerajinan, karena industri besar sudah mulai berelokasi ke daerah pinggiran tidak termasuk wilayah kotamadya. Di samping sektor
ekonomi formal, sektor ekonomi informal mulai mendapat perhatian dari pemerintah, dengan menyediakan berbagai fasilitas seperti permodalan,
bimbingan dan fasilitas niaga.
5. Tinjauan Umum Marketing Office Gallery a. Pengertian Ruang dan Desain Interior Marketing Office Gallery
commit to user
Desain Interior Marketing Office Gallery ini merupakan sebuah perkantoran yang bergerak di bidang marketing property dan menyediakan
area pamer dan area promosi serta memfasilitasi pengunjung dengan fasilitas hiburan. Marketing Office Gallery menawarkan kemudahan
kepada konsumen untuk bertransaksi secara langsung maupun tidak langsung dan untuk lebih mengenal bidang property yang masih tabu
dikalangan masyarakat Surakarta dan sekitarnya.
b. Fungsi Desain Interior Marketing Office Gallery
Perancangan dan perencanaan Marketing Gallery ini bertujuan sebagai suatu tempat yang menyediakan media pemasaran property yang
memudahkan masyarakat untuk ikut serta berinvestasi serta bertujuan untuk memperkenalkan peran penting bidang desain interior kepada
masyarakat Surakarta. Sehingga hal ini menjadikan perkembangan kota Surakarta menjadi kota yang modern tetapi di dalamnya terdapat
kebudayaan-kebudayaan masa lampau yang masih dilestarikan keberadaannya untuk menjadikan Surakarta sebagai pusat pariwisata
internasional dapat dengan mudah terwujud.
c. Kegiatan