DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KONTEMPORER ( Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area )

(1)

commit to user

i

DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY

DI SURAKARTA

DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KONTEMPORER ( Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area )

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain Interior

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh: RINI TRI SUBEKTI

C0806027

JURUSAN DESAIN INTERIOR

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY DI SURAKARTA

DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KONTEMPORER ( Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area )

Telah disetujui oleh Pembimbing untuk di Uji Di hadapan Dewan Penguji

Disusun Oleh : RINI TRI SUBEKTI

C0806027

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.IF. B. Sulistyono. Sk, MT. arch Drs. Soepriyatmono, Msn.

NIP. 19621125 199303 1 001 NIP. 19560117 198811 1 001

Mengetahui,

Ketua jurusan Desain Interior

Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn NIP. 19621221 199201 1 001


(3)

commit to user

iii

PENGESAHAN

Telah disahkan dan dipertanggungjawabkan pada sidang Tugas Akhir Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada Hari Senin, Tanggal 26 Juli 2010

Penguji

Jabatan Nama Ttd.

1. Ketua Sidang Drs. Ken Sunarko, M. Si

19511128 198303 1 001

2. Sekretaris Iik Endang Siti Wahyuningsih, SSn, M.Ds

19771027 200112 2 002

3. Penguji I Drs. IF. Bambang Sulistyono, Sk., MT

19621125 199303 1 001

4. Penguji II Drs. Soepriyatmono, M. Sn

19560117 198811 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Dekan

Desain interior Fakultas Sastra dan Seni rupa

Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn Drs. Sudarno, MA


(4)

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Rini Tri Subekti NIM : C0806027

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Tugas Akhir berjudul “ Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta dengan Pendekatan Konsep Modern Kontemporer (Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area) “ adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal-hal yang bukan karya dalam bentuk Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukan dalam Daftar Pustaka.

Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar Sarjana.

Surakarta,

Yang Membuat Pernyataan.

Rini Tri Subekti


(5)

commit to user

v

MOTTO

Dia yang menjadikan bumi untukmu dengan mudah kamu jalani, maka berjalanlah kamu pada beberapa penjurunya dan makanlah rezeki Allah, dan kepada-Nya (kamu) berbangkit. ( QS. AL-MULUK : 15 ). Janganlah kamu lemah dan janganlah kamu berduka cita, sedang kamu orang-orang yang lebih tinggi jika kamu beriman. (QS. ALI IMRAN : 139) Kesuksesan bukan untuk dikejar tapi menjadikan kita tertarik untuk berkarya. (Penulis) Kendala dan Hambatan bukan alasan untuk menjadikan kita menyerah dan berputus asa, akan tetapi Kendala dan Hambatan merupakan ujian awal yang menghantarkan kita kepada keberhasilan (Penulis)


(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Laporan ini penulis persembahkan kepada :

1. Nenek dan Kedua orangtuaku yang

senantiasa tulus memberikan doa, cinta, kasih sayang serta dukungan di setiap hari-hariku.

2. Kakak, adik dan keponakanku yang selalu memberikan dukungan dan canda tawa. 3. Teman-teman desain Interior yang selalu

memberikan semangat dan bantuannya. 4. Sahabat-sahabatku yang terus memberikan

saran dan semangat di setiap hari-hariku. 5. Jurusan Desain Interior Universitas Sebelas


(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. W r. W b

Tiada kata terindah selain ucapan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, karunia dan berkah-Nya sehingga penulis mendapat bimbingan dan kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta Dengan Pendekatan Konsep Modern Kontemporer dalam meyelesaikan Tugas Akhir ini tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan baik berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Drs. Sudarno, M. A, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Rahmanu Widayat, M. Sn, selaku Ketua Jurusan Desain Interior Fakultas

Sastra dan Seni Rupa.

3. Drs. IF. B. Sulistyono Sk, MT. arch selaku Dosen Pembimbing I Mata Kuliah

Tugas Akhir.

4. Drs. Soepriyatmono, M.Sn, selaku Dosen Pembimbing II Mata Kuliah Tugas

Akhir.

5. Drs. Ken Sunarko, M. Si Selaku ketua Sidang Tugas Akhir.

6. Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds, selaku Dosen Koordinator Tugas Akhir dan

sekretaris sidang.

7. Silfia Mona Aryani, ST selaku Dosen Pembimbing Akademik.

8. Bapak Shabirin yang telah membantu mengambilkan gambar kerja di kelas.

9. Keluargaku yang selalu memberikan do’a, dukungan dan kasih sayang


(8)

commit to user

viii

10.Keluarga besar Wirya Diharja yang selalu memberikan do’a dan dukungan

untuk maju dan bersemangat.

11.Om Saryana terimakasih telah memudahkan perizinan untuk survey di

Summarecon Marketing Gallery.

12.Sahabatku Fara, Berry, Tychan, Rinta, Gina, Mbak Ngi, Mbak Nga, Cik Yen

terimakasih untuk pinjaman komputer, dukungan untuk optimis.

13.Citra, Mas Daddo, Mas Triya terima kasih untuk kiriman file-file yang

dibutuhkan dan tambahan ilmu untuk cad, 3dsmax dan photosopnya. Mbak Ina dan Pak herry terima kasih atas bimbingan dan tambahan ilmu mengenai pengetahuan bahan. Seluruh keluarga besar Interni Asia terimakasih atas kepercayaannya dan bimbingannya selama KP.

14.Mas Ole, Mas Leon, Mas Ary, Hafidh, Mas Danang terimakasih telah

membantu servis laptop.

15.Mas Chandra terima kasih untuk les 3dsmax dan plot-plotan gambar kerjanya.

16.Teman-teman Interior, Rosa, Titik, Cecep, Nur, Mas Khrisna, Mas Adin, Mas

Syukron, Mas Arya, Ginar, Fahmi terimakasih atas bantuan Setting, banner dan maket.

Tiada sesuatu apapun yang dapat penulis persembahkan selain do’a semoga Allah SWT memberi imbalan sesuai dengan jasa dan keikhlasan amalnya, Amin.

Penulis menyadari Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang dapat membantu sehingga dapat menyempurnakan penyusunan skripsi ini dari pembaca.

W assalamu’alaikum. W r. W b

Penulis

Rini Tri Subekti


(9)

commit to user

ix

ABSTRAK

Rini Tri Subekti. C0806027. 2010. Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta

dengan pendekatan konsep Modern Kontemporer, Desain Interior, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

perencanaan dan perancangan interior Marketing Office Gallery ini mencakup ruang lingkup fasilitas interior yang terdiri dari : 1. Unit Penerimaan terdiri dari Front Office dan Area Lobby. 2. Unit Pameran terdiri dari area display maket, area display produk, area display brosur dan gallery proyek. 3. Unit Pemasaran terdiri dari Area konsultasi, Area kasir, dan ruang presentasi. 4. Unit Hiburan terdiri dari area lounge. 5. Unit perkantoran terdiri dari Ruang Direktur, Ruang Manajer, Area Projek Desain, Area Projek Pemasaran, area Administrasi, Ruang Rapat dan Desain Interior Library.

Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini, yaitu: 1. Bagaimana merencanakan dan merancang interior Marketing Office Gallery yang cenderung menonjolkan kesan tata ruang yang dapat mewakili bidang property agar mudah dikenal masyarakat?2. Bagaimana menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung? 3. Bagaimana menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan alam sekitar? 4. Bagaimana mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan teratur agar dapat memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang?

Tujuan pembahasan dalam Tugas Akhir ini adalah: 1. Menciptakan rancangan interior Marketing Office Gallery yang dapat menonjolkan kesan tata ruang yang mewakili bidang property agar mudah dikenal oleh masyarakat. 2. Menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung. 3. Menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan alam sekitar. 4. Memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang dengan mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan teratur.

Sasaran yang ingin dicapai dalam Laporan Tugas Akhir ini, yaitu: Kelompok masyarakat menengah ke atas khususnya bagi pasangan suami-Istri, keluarga maupun untuk keperluan investasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara, 2. Observasi, 3. Populasi yang sangat membantu dalam penyelesaian desain ini.

Lokasi Penelitian untuk mendukung karya desain dilakukan di beberapa tempat, seperti ; 1. Summarecon Marketing Gallery, 2. Solo Paragon, 3. Display Interior Interni Asia, 4. Marketing Office Rasuna Epicentrum.

Dari analisis di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan dan perancangan desain interior Marketing Office Gallery merupakan sebuah perkantoran swasta bersifat komersial yang bergerak dibidang marketing property dimana didalamnya terdapat ruang untuk kegiatan pameran dan promosi pengenalan bidang desain interior.


(10)

commit to user

x

ABSTRACT

Rini Tri Subekti. C0806027. 2010. Interior Design Marketing Office Gallery at Surakarta

with The Approach Conception Modern Contemporary, Interior Design, The Letters And appearance Arts Faculty, Sebelas Maret Surakarta University.

Design and act of planning Interior this Marketing Office Gallery includes interior range space facilities consist of : 1. Acceptation units consist of front office and lobby area. 2. Exhibition units consist of maquet display area, product display area, brochure display area and project gallery. 3. Marketing units consist of consultation area, cashier area, and presentation room. 4. Entertainment units consist of lounge area. 5. Office complex units consist of director room, manager room, project design area, marketing project area, administration area, meeting room and interior design library.

Set of the problems will have discussed in this report, that is : 1. How do design and act of planning Interior Marketing Office Gallery incline to show off impression space system can be representative property department in order to easy knew by the society? 2. How do create visual modern contemporary in this act of planning Marketing Office Gallery, so that the interest visitor can be pull? 3. How do create room situation comfortable and can interact with around the world? 4. How do manage room organizing system and circulation system good and arranged in order to obtain separate room be based on each room function?

Discussion purpose in this end task are : 1. Create interior plan Marketing Office Gallery can be to show off impression space system representative property department in order to easy knew by the society. 2. Create visual modern contemporary in this act of planning Marketing Office Gallery, so that the interest visitor can be pull. 3. Create room situation comfortable and can interact with around the world. 4. Separate room is based on each room function with manage room organizing system and circulation system good and arranged.

The target wish reached in this end report, that is : The middle to the top group society in particular for the husband-wife installed, the family although for investment necessity. The method are used in this examination : 1. Interview, 2. Observation, 3. The population is very help in this design solution.

The examination site for support the work design carried out at some place, such as : 1. Summarecon Marketing Gallery. 2. Solo Paragon. 3. Interni Asia’s Interior display. 4. Rasuna Epicentrum Marketing Office.

From in the above analyses can pulled a conclusion that the design and act of planning interior design Marketing Office Gallery form a private office complex to have a commercialize character that move in marketing property department where in the depth is found space for exhibition activity and promotion of an introduction interior design department.


(11)

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HAL

HALAMAN JUDUL……… i

PERSETUJUAN………... ii

PENGESAHAN……… iii

PERNYATAAN……… iv

MOTTO………. v

PERSEMBAHAN………. vi

KATA PENGANTAR……….. vii

ABSTRAKSI………. ix

ABTRACT………. x

DAFTAR ISI……….………. xi

DAFTAR SKEMA BAGAN………. xiv

DAFTAR LAMPIRAN………. xv

ABSTRAKSI………. xvi

BAB I PENDAHULUAN……….………… 1

A. PROYEK……….………….. 1

B. LATAR BELAKANG MASALAH……… 1

C. BATASAN MASALAH……….………...…… 2

D. RUMUSAN MASALAH…………..……….………. 2

E. TUJUAN……….…… 3

F. SASARAN………...……… 4

G. MANFAAT………..……….. 4

H. METODE DESAIN………... 5

I. SKEMA POLA PIKIR ……….. 11

J. SISTEMATIKA PENULISAN……….……… 11

BAB II KAJIAN OBYEK………..……… 13

A. STUDI LITERATUR………...……… 13

1. Tinjauan Umum Marketing (Pemasaran)……….. 13

2. Tinjauan Umum Office (Kantor).……….. 13


(12)

commit to user

xii

4. Tinjauan Umum Kota Surakarta……… 19

5. Tinjauan Umum Marketing Office Gallery…… ……… 24

a. Pengertian ruang dan DI MOG ……… 24

b. Fungsi DI MOG ……….. 25

c. Kegiatan Pengelolaan………... 25

d. Pelaku Kegiatan ……….. 26

e. Aktivitas MOG ……….... 27

f. Fasilitas dan besaran ruang secara umum ……… 32

g. Sistem Sirkulasi ……….. 37

h. Furniture ………. 43

i. Elemen pembentuk ruang ……… 43

j. Warna ……….. 53

k. Organisasi ruang ……… 60

l. Interior Sistem ……… 61

m. Utilitas ……….. 67

n. Sistem Keamanan ……….. 70

o. Tema Modern- Kontemporer ………. 71

B. KAJIAN LAPANGAN………. 73

1. Summarecon Marketing Galler………... 73

2. Solo Paragon …..……….. …... 81

3. PT. Interni Tri Lintas Asi……….. …... 87

4. Marketing Office Rasuna epicentrum ………... 91

BAB III ANALISIS DI MOG ……….……… 96

A. ANALISIS JUDUL ………..……….………... 96

A.1. Pengertian Judul ……….……….… 96

A.2. Tema Perancangan ……….. 99

B. PROGRAMING……… 100

B.1. Lokasi ……… 100

B.2. Potensi Lingkungan ………...……… 100

B.3. Status Kelembagaan ………..……… 102

B.4. Orientasi ……… 102


(13)

commit to user

xiii

B.6. Sistem Operasional ………...……… 108

B.7. Program kegiatan ……… 109

a. Kegiatan Obyek TA ……….. 109

b. Kegiatan manusia ……….. 111

B.8. Koleksi benda-benda inventaris ……… 111

B.9. Fasilitas ruang ………...… 112

B.10. Besaran ruang ……….……… 115

B.11. Sistem Organisasi ruang ……… 121

B.12. Sistem Sirkulasi ……….……… 122

B.13. Hubungan Antar ruang ………..………… 124

B.14. Zoning dan Grouping ……… 125

C. KONSEP DESAIN……….……… 128

1. Ide Dasar Desain………. 128

2. Atmosfir Desain………. 128

3. Desain Layout ……… 129

4. Desain Pembentuk ruang ……….. 129

a. Lantai………..………... 129

b. Dinding……….…… 130

c. Langit-langit……….……. 130

5. Desain Interior System………..……. 131

a. Pencahayaan………. 131

b. Penghawaan………. 133

c. Akustik………. 134

6. Desain Furniture……… 135

7. Desain Elemen Estetis……….. 136

8. Skema Bahan dan Warna………. 136

9. Sistem Keamanan ……… 136

BAB IV KEPUTUSAN DESAIN………...……….. 138

A. Kesimpulan desain……….……… 138

B. Saran….……….……… 140 DAFTAR PUSTAKA


(14)

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Perbandingan Penggunaan Lampu………... 63

Tabel 1.2 : Ikhtisar iluminasi penerangan dalam gedung……….. 64

Tabel 2 : Koleksi Benda Inventaris………. 111

Tabel 3 : Fasilitas Ruang………. 112

Tabel 4 : Besaran Ruang……….. 115

Tabel 5.1 : Pembentuk Ruang Lantai………. 130

Tabel 5.2 : Pembentuk Ruang Dinding……….. 130

Tabel 5.3 : Pembentuk Ruang Langit-langit………... 131

Tabel 6.1 : Tabel Pencahayaan……… 133

Tabel 6.2 : Tabel Penghawaan.……… 134


(15)

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar.1 : Peta Kota Solo ……….… 22

Gambar 2.1 : Besaran dan jarak ergonomik meja resepsionis ………... 33

Gambar 2.2 : Besaran dan jarak ergonomik Hub. Display ……… 33

Gambar 2.3 : Besaran dan jarak ergonomik bidang pandang optimal …...… 34

Gambar 2.4 : Besaran dan jarak ergonomik lebar lintasan publik …….…… 35

Gambar 2.5 : Besaran dan jarak ergonomik Hub. Meja tulis dengan credenza 36 Gambar 2.6 : Besaran dan jarak ergonomik aula/hall ……… 36

Gambar 3 : Bentuk ramp yang direkomendasikan ……….. 69

Gambar 4.1 : Tampak depan Summarecon Marketing Gallery …...……….. 74

Gambar 4.2 : Tampak Front Office Summarecon Marketing Gallery..…….. 76

Gambar 4.3 : Tampak Meeting room Summarecon Marketing Gallery ..….. 76

Gambar 4.4 : Tampak Presentation room Summarecon Marketing Gallery .. 77

Gambar 4.5 : Tampak Area Lobby Summarecon Marketing Gallery …..….. 77

Gambar 4.6 : Tampak Area Hall Summarecon Marketing Gallery …...….. 78

Gambar 4.7 : Tampak Area Cashier Summarecon Marketing Gallery …….. 78

Gambar 4.8 : Display Bedroom Modern-Tropis …...………...….. 79

Gambar 4.9 : Display Foyer Modern-Tropis …...………..………...….. 79

Gambar 5.1 : Tampak Front Office Solo Paragon …...………....….. 83

Gambar 5.2 : Area Cashier Solo Paragon …...……….……....….. 84

Gambar 5.3 : Area Receptionist Solo Paragon …...………....……... 84

Gambar 5.4 : Tampak Area Billingroom Solo Paragon …...…………....….. 85

Gambar 5.5 : Display Bedroom Solo Paragon …...………...…………...….. 85

Gambar 5.6 : Display Kitchenset Solo Paragon …...………....….. 86

Gambar 6.1 : Area penyimpanan kain & menjahit…...………....….. 89

Gambar 6.2 : Area Receptionist …...………....….. 89

Gambar 6.3 : Display Acessories Curtain & foyer …...…………...…....….. 89

Gambar 6.4 : Display Fabric& diningroom ……….…...….….. 89

Gambar 6.5 : Display Fabric ………...…...….….. 89

Gambar 6.6 : Display Wallpaper ……….…...….….. 89

Gambar 6.7 : Display Ruang rapat ……….………….…...….….. 90

Gambar 6.4 : Display Brochure ……….….…...….….. 90

Gambar 7.1 : Tampak depan Rasuna Epicentrum ……….….….. 92

Gambar 7.2 : Area Lobby Rasuna Epicentrum ……….…….….….. 93

Gambar 7.3 : Area Outdoor Gallery Rasuna Epicentrum ………...….. 93

Gambar 7.4 : Area makan outdoor Rasuna Epicentrum ……….….. 94

Gambar 8 : Site denah lokasi ………. 101

Gambar 9.1 : Bagan Sirkulasi lantai 1 ……….……. 123


(16)

commit to user

xvi

Gambar 10.1 : Zoning lantai 1 ………..……….……. 126

Gambar 10.2 : Zoning lantai 2 ………..……….……. 126

Gambar 10.3 : Grouping lantai 1 ………..……….……. 127


(17)

commit to user

xvii

DAFTAR SKEMA BAGAN

Skema 1 : Model Analisis Interaktif ……… 10

Skema 2 : Skema Bagan Pola Pikir DI MOG……….………. 11

Skema 3.1 : Aktivitas Dewan Komisaris ……… 27

Skema 3.2 : Aktivitas Direktur Utama ………... 27

Skema 3.3 : Aktivitas Manajer Utama ………..…. 28

Skema 3.4 : Aktivitas Sekretaris ……… 28

Skema 3.5 : Aktivitas Bagian Perencana ……… 29

Skema 3.6 : Aktivitas Devisi Desain ……….. 29

Skema 3.7 : Aktivitas Devisi Pemasaran ……… 30

Skema 3.8 : Aktivitas Devisi Proyek ……….. 30

Skema 3.9 : Aktivitas Devisi Keuangan ………. 31

Skema 3.10 : Aktivitas Karyawan ……… 31

Skema 3.11 : Aktivitas Pengunjung ………. 32

Skema 3.12 : Aktivitas Barang ………. 32

Skema 4 : Struktur Organisasi MOG ………... 103

Skema 5.1 : Organisasi ruang Publik ……….. 122

Skema 5.2 : Analisa Organisasi ruang penunjang ……….. 122

Skema 5.3 : Pola kegiatan pimpinan ……….. 122

Skema 6.1 : Hubungan Antar Ruang Lantai 1 ………... 124


(18)

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN GAMBAR SKEMA POLA PIKIR

LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DIMENTION PLAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DIMENTION PLAN LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DENAH ASLI LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DENAH ASLI LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR DENAH PERUBAHAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR DENAH PERUBAHAN LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR DENAH INTERIOR LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR DENAH INTERIOR LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 1

LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR FLOOR PLAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR FLOOR PLAN LANTAI 2

LAMPIRAN GAMBAR REFLECTED CEILING PLAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR REFLECTED CEILING PLAN LANTAI 2

LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI PEMASANGAN PINTUKACA LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI TANGGA

LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI CEILING KACA LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI CEILING GYPSUM LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN A-A’

LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN B-B’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN C-C’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN D-D’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN E-E’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN F-F’ LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE A

LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE B LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE C LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE D

LAMPIRAN GAMBAR DAFTAR FURNITURE

LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF ARSITEKTUR SITE ASLI LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA RESEPTIONIST LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF SELASAR ATM

LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA DISPLAY MAKET LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA OFFICE

LAMPIRAN GAMBAR AKSONOMETRI LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR AKSONOMETRI LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR AKSONOMETRI GABUNGAN LAMPIRAN GAMBAR FOTO MAKET


(19)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. PROYEK

Merencana dan merancang desain interior Marketing Office Gallery di Surakarta. B. LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap orang memerlukan pemenuhan akan kebutuhan hidupnya yang digolongkan dalam kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan pokok yang benar-benar amat sangat dibutuhkan orang dan sifatnya wajib untuk dipenuhi meliputi kebutuhan akan papan, sandang dan pangan. Kebutuhan akan papan lambat laun tidak hanya menjadi sebuah wadah untuk tinggal dan berteduh saja namun juga menjadi jati diri (identity) dari penggunanya untuk mengatakan kelas (class,status). Di dalam masyarakat Jawa khususnya masyarakat Surakarta dalam proses pengerjaan suatu bangunan hanya mengandalkan jasa tukang yang terkadang terjadi pembengkakan biaya yang tidak terorganisasi dengan benar dan belum begitu mengenal peran penting desainer interior dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapi dalam proses perencanaan dan perancangan bangunan.

Berdasarkan rencana umum tata ruang kotamadya dati II Surakarta pada tahun 1993 sampai dengan tahun 2013 akan memfokuskan kegiatan yang mengacu pada pengembangan fungsi-fungsi kotamadya Surakarta pada tahun 2013 yakni dengan penyediaan areal pusat pariwisata, pusat pengembangan kebudayaan, olahraga, relokasi industri, perluasan dan pembangunan pendidikan, pusat perdagangan, pusat perkantoran dan areal lingkungan perumahan. Kota Surakarta yang sudah berkembang menjadi kota besar dan mapan juga memerlukan fasilitas untuk kegiatan khusus yang berskala kota, terutama fasilitas yang merupakan penjabaran dari TRI KRIDA UTAMA, komersial, perkantoran, pendidikan, fasilitas sosial, hankam, industri dan perumahan yang berskala kota. (RUTRK kota Surakarta. BAPPEDA : II.12)

Untuk mendukung program pemerintah tersebut dan memajukan kota Surakarta dengan pengenalan bidang desain interior, dibutuhkan suatu wadah


(20)

commit to user

yang dapat menampung semua kebutuhan perencanaan dan perancangan bangunan yang berskala kota. Hal ini bertujuan supaya masyarakat dapat mengenal peran penting desain interior dan memudahkan pemilihan produk-produk interior yang memiliki fasilitas unggul yang dapat disesuaikan dengan budget pembangunan.

C. BATASAN MASALAH

Dalam perencanaan dan perancangan interior Marketing Office Gallery ini dibatasi pada ruang lingkup kegiatan Marketing Office khususnya pada devisi desain interior dan marketing. Adapun perencanaan dan perancangan interior Marketing Office Gallery ini mencakup ruang lingkup fasilitas interior yang terdiri dari :

1) Unit Penerimaan : terdiri dari Front Office dan Lobby.

2) Unit Pameran : terdiri dari Area display maket, Area display produk,

Area display brosur dan Gallery proyek.

3) Unit Pemasaran : terdiri dari Area Konsultasi, Area Transaksi, dan Ruang Presentasi.

4) Unit Hiburan : terdiri dari Area Lounge.

5) Unit Perkantoran : terdiri dari Ruang Direktur, Ruang Manajer, Area Projek Desain, Area Projek Pemasaran, Area Administrasi, Ruang Rapat dan Desain Interior

Library.

Perencanaan dan perancangan desain Interior Marketing Office Gallery dibatasi

dengan pemakaian luas bangunan + 1500 m2.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas maka


(21)

a. Bagaimana merencanakan dan merancang interior Marketing Office Gallery yang cenderung menonjolkan kesan tata ruang yang dapat mewakili bidang property agar mudah dikenal masyarakat?

b. Bagaimana menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan

Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung?

c. Bagaimana menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat

berinteraksi dengan alam sekitar?

d. Bagaimana mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi

yang baik dan teratur agar dapat memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang?

E. TUJUAN

Berkaitan dengan latar belakang dan batasan masalah yang telah dirumuskan di atas maka perancangan dan perencanaan Marketing Office Gallery ini bertujuan untuk :

a. Menciptakan rancangan interior Marketing Office Gallery yang dapat menonjolkan kesan tata ruang yang mewakili bidang property agar mudah dikenal oleh masyarakat.

b. Menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung.

c. Menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan alam sekitar.

d. Memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang dengan mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan teratur.


(22)

commit to user

F. SASARAN

Dalam perencanaan dan perancangan Marketing Office Gallery ini memuat beberapa sasaran, antara lain:

a. Manusia

Kelompok masyarakat menengah ke atas khususnya bagi pasangan suami-Istri, keluarga maupun untuk keperluan investasi. Mayoritas pengunjung terdiri dari kaum dewasa dimana golongan ini telah mengenal kebutuhan akan papan dan karya desain interior.

b. Rancangan property

Rancangan Property ini meliputi gambar kerja dari berbagai sudut pandangan yang biasanya dikemas dalam bentuk 2 dimensi dan 3 dimensi dengan disertai oleh display maket (miniatur tiruan bangunan dengan skala tertentu) yang dipamerkan pada area Hall.

c. Suasana

Suasana merupakan salah satu unsur yang penting karena dapat menjadi daya tarik pengunjung untuk datang ke suatu tempat. Suasana yang ingin ditampilkan adalah sebuah perancangan interior yang membawa suasana diluar ruangan menjadi sesuatu yang terbingkai di dalam ruangan dan begitu pula sebaliknya.

G. MANFAAT

Dalam perencanaan dan perancangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna terutama bagi pihak-pihak sebagai berikut :


(23)

Mendapatkan pengetahuan mengenai perencanaan dan perancangan desain interior dan solusi desain dengan budget yang sesuai dengan kebutuhan.

b. Bagi Marketing Office Gallery

Mendapatkan investor-investor yang baru tanpa perlu mencari dan dapat memberikan penjelasan mengenai bidang interior serta pentingnya menggunakan jasa interior dalam membuat rancangan tempat tinggalnya. c. Bagi Dunia Akademik

Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai segi penataan interior dalam mewujudkan suatu kenyamanan, kelancaran dan keamanan serta mendapatkan space untuk berlomba menciptakan karya-karya yang baru agar dapat dipamerkan pada konsumen secara langsung.

d. Bagi Penulis

Mampu merancang sebuah kantor pemasaran yang memiliki gallery dan fasilitas penunjang didalamnya yang mampu memenuhi unsur estetika, tehnik, fungsi dan tingkat ergonomik serta akustik ruang.

H. METODE DESAIN 1. Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh keakuratan data, perlu dilakukan survey penelitian yang dilaksanakan pada beberapa Marketing Office Gallery dan display show unit serta display produk-produk interior yang menunjang aktivitas dalam desain ini. Dalam penelitian ini telah ditentukan beberapa tempat sebagai lokasi penelitian, yaitu:

a. Summarecon Marketing Gallery b. Solo Paragon


(24)

commit to user

c. Display Interior Interni Asia

d. Marketing Office Rasuna Epicentrum 2. Bentuk Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diajukan, dalam penelitian tersebut peneliti lebih menekankan pada proses dan makna serta pengungkapan informasi yang kualitatif dan tidak menekankan pada bentuk data berupa angka maka digunakan bentuk penelitian deskripsi kualitatif, yaitu “Penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati”.(Bedgan dan John dalam Moleong, 1995: 3)

“Bahwa deskripsi mempersyaratkan suatu usaha dengan kesibukan pikir untuk merumuskan objeknya yang sedang dipelajari”.

(H.B. Sutopo, 2002 : 74) 3. Sumber Data

Sumber data yang diperlukan dalam perancangan ini sebagai acuan desain, Adapun sumber data yang diperlukan sebagai berikut:

a. Informan

Dengan bertanya langsung kepada yang bersangkutan (perwakilan dari instansi/staff karyawan)

b. Jadwal/ susunan kegiatan-kegiatan yang terjadi pada tempat tersebut.

c. Tempat dan peristiwa yang ada pada lokasi penelitian tersebut.

d. Foto-foto hasil survai dan buku-buku referensi serta bahan-bahan dari


(25)

4. Tehnik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif, maka sumber data diperoleh melalui tehnik :

a. Observasi

”Metode Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena yang diselidiki”. (Sutrisno Hadi, 1992:136). ”Pada observasi yang dilakukan dengan mendatangi lokasi. Peneliti ingin mengamati dan mencatat hal yang berlangsung menurut apa adanya (kondisi aslinya), maka ia sebaiknya jangan berbuat apapun atau membuat catatan dalam jangka waktu tertentu”. (H. B. Sutopo, 2002 : 65-66). Mengadakan pengamatan secara langsung tentang berbagai hal yang ada kaitannya dengan obyek penelitian. Observasi dalam penelitian kualitatif sering disebut sebagai observasi berperan pasif. Observasi ini dilakukan secara formal dan informal untuk mengamati berbagai kegiatan di lokasi penelitian yang sesuai dengan daftar masalah. Observasi ini juga menggunakan alat Bantu observasi seperti alat pencatat, kamera serta alat pendukung lainnya.

b. Wawancara

”Interview adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan data tentang permasalahan yang sedang diteliti secara langsung dengan dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara”. (Arikunto, 1998 : 126). Wawancara ini bersifat open ended dan mendalam yang dilakukan secara informal, wawancara ini dilakukan pada waktu dan konteks yang tepat, Metode ini untuk


(26)

commit to user

memperoleh data atau hal yang sifatnya tidak terungkap secara fisik. (Sutrisno Hadi, 1985: 31). Wawancara ini dilakukan dengan struktur yang lentur tetapi dengan “pertanyaan yang semakin memfokus sehingga informasi yang dikumpulkan cukup mendalam”.(H.B.Sutopo,1989: 31) c. Kontek Analisa ( Analisa Dokumen )

Tehnik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen dan arsip yang terdapat pada lokasi penelitian.

d. Metode Dokumentasi

”Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, legger”. (Arikunto, 1998: 159). Metode ini peniliti terapkan untuk memperoleh informasi mengenai teknik produksi dari awal sampai akhir produksi dengan ikut serta dalam proses produksi dan menggunakan alat untuk mendokumentasikan keadaan lokasi untuk menunjukkan keadaan nyata lokasinya.

5. Tehnik Cuplikan

Dalam penelitian kualitatif, teknik cuplikan yang digunakan bukanlah cuplikan statistik atau yang biasa dikenal sebagai ”probability sampling” yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif cenderung menggunakan teknik cuplikan yang bersifat selektif dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan, keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empirisnya, dan lain-lainnya. Oleh karena itu cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat ”purposive sampling”, atau lebih tepat disebut cuplikan


(27)

”criterion-based selection”. Dengan hal ini peneliti akan memilih informan yang

dianggap paling tahu, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Cuplikan semacam ini cenderung sebagai ”internal sampling” yang memberi kesempatan bahwa keputusan dapat diambil

begitu peneliti mempunyai suatu pikiran umum yang muncul mengenai apa yang sedang dipelajari, dengan siapa akan berbicara, kapan perlu melakukan observasi yang tepat (time sampling), dan juga berapa jumlah serta macam dokumen yang perlu ditelaah. Karena berbagai alasan maka tidak semua hal yang ingin dijelaskan atau diramalkan atau dikendalikan dapat diteliti. ”Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti dengan menggunakan cara-cara tertentu” (Arikunto, 2002: 109). Selain itu, sampel juga dapat diartikan ”sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu”(Sudjana, 1996: 161).

6. Validitas Data

Guna menjamin validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini maka penelitian kualitatif ini menggunakan trianggulasi data dan trianggulasi teori, dimana diharapkan dengan cara ini bisa menguju lebih dalam tentang berbagai sumber data dan perspektif teori yang ada dan diperoleh saat melakukan penelitian ini.

7. Analisa Data

Dalam penelitian ini analisa data ysng digunakan adalah dengan model analisa interaktif. Semua dilakukan dalam bentuk interaksi pada tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau


(28)

commit to user

verivikasi. Aktivitas tersebut dilakukan dengan cara interaksi baik antar komponennya atau dengan proses pengumpulan data sehingga membentuk sebuah siklus, dimana peneliti bergerak sesuai dengan urutannya sehingga data yang diperoleh tetap atau hanya bergerak pada ketiga komponen yang dianalisis, sesudah pengumpulan data bergerak maka peneliti bergerak pada tiga komponen tadi dengan menggunakan waktu yang masih tersisa (H. B. Sutopo, 2002 : 91).

Gambar skema proses analisis interaktif:

Skema Bagan 1: Model Analisis Interaktif

( Sumber : Metodologi Penelitian Kualitatif, H.B. Sutopo, 2002 : 96 )

Pengumpulan data

Penarikan simpulan/verifikasi


(29)

I. SKEMA POLA PIKIR

Skema 2 : Skema Bagan Pola Pikir Desain Interior Marketing Office Gallery.

(Sumber : analisa penulis 2010)

J. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dalam Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta ini adalah :

TAHAP I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah , batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, sasaran perancangan, manfaat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.


(30)

commit to user

Kajian Teori berisi tentang uraian tentang prinsip teori/ kajian teoritis mengenai proyek Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta yang meliputi pembahasan teori tentang kantor pemasaran dan gallery secara umum yang mencakup di dalamnya pengertian, klasifikasi, pengertian besaran ruang, jenis ruang, pola organisasi ruang, komponen pembentuk ruang, sistem interior, serta pertimbangan desain.

Studi Lapangan berisi tentang hasil observasi di lapangan, sebagai dasar atau acuan untuk mangkaji desain yang sesuai untuk sebuah public space yang akan didesain. Segala keadaan yang berada di

lapangan memberi gambaran mengenai kondisi yang diharapkan sesuai kebutuhan penggunanya. Data observasi yang diperoleh dari lapangan mampu menjadi masukan dalam perencanaan maupun sebagai bahan pembanding dan pengayakan bagi proses analisa dari konsep Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta.

TAHAP III ANALISA DESAIN

Berisi analisa perencanaan dan perancangan yang diperoleh dari kajian teoritis dan hasil observasi lapangan yang merupakan dasar konsep perencanaan dan perancangan. Disini diuraikan tentang ide/gagasan yang melatarbelakangi terciptanya perancangan desain interior.


(31)

Berisi tentang kesimpulan dari hasil analisa data , evaluasi konsep perencanaan dan perancangan serta keputusan desain dari konsep perencanaan.


(32)

commit to user

13 BAB II

KAJIAN OBYEK TA A. STUDI LITERATUR

1. Tinjauan Umum Marketing (Pemasaran) Pemasaran (Marketing) adalah

a. Suatu bentuk kegiatan yang menawarkan produk atau jasa tertentu agar dapat menarik minat beli untuk khalayak umum. (Encarta Encyclopedia) b. Segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen. (Fajar Laksana. 2008. Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu.)

c. “is a societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering, and freely exchanging products

and services of value with others”. Pemasaran yaitu suatu proses social yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

(Kotler Philip. 1995. Marketing management, Analisis Planning, Implementation and control, Prentice Hall).

2. Tinjauan Umum Office (Kantor) Kantor adalah

a. Setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha (pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis) dengan nama apapun tempat itu diberikan. (Drs. Moekijat, 1989 : 16).


(33)

b. An office is generally a room or other area in which people work, but may also denote a position within an organization with specific duties attached

to it. (see officer, office-holder, official) (www. en. Wikipedia. org)

Biasanya terdapat suatu ruang atau area lain dimana tempat orang-orang bekerja, tetapi boleh juga menandakan suatu posisi di dalam suatu organisasi dengan ‘spesifik’ tugas-tugas berkaitan dengan itu (misalnya : petugas, office-holder, pejabat).

(www. en. Wikipedia. org)

c. Berasal dari bahasa Belanda Kantoor adalah sebutan untuk tempat dimana suatu perniagaan atau perusahaan dijalankan sehari-hari.

(www. en. Wikipedia. org)

d. balai, gedung, rumah, ruang tempat tulis-menulis atau mengurus sesuatu pekerjaan, perusahaan dan sebagainya.

( Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta : Balai Pustaka, 2001.) e. sebuah tempat yang biasanya digunakan untuk melaksanakan pekerjaan

atau tata usaha ( pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis ) dengan nama apapun tempat itu diberikan.

( Drs. Moekijat, 1989 : 16)

Dalam Perancangan Solo Marketing Gallery tidak lepas dari keterkaitan sebuah konteks mengenai ’Kantor’. Bagi masyarakat kita istilah kantor bukan merupakan sesuatu hal yang asing untuk diperdengarkan akan tetapi merupakan istilah yang sudah ladzim dimengerti, terutama seorang karyawan yang umumnya bekerja di kantor. Dalam administrasi kantor disebutkan; kantor adalah setiap


(34)

commit to user

tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha (pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis) dengan nama apapun tempat itu diberikan. (Drs. Moekijat, 1989:16)

1) Pengertian kantor ditinjau dari dua segi yaitu : a) Dari segi fisik

Yaitu kantor dalam arti sempit, kantor dalam bentuk luarnya atau gedungnya, sehingga bersifat statis, kantor merupakan suatu tempat melaksanakan suatu kegiatan tata usaha atau kegiatan yang bersifat tulis menulis. Disini diberitahukan bahwa kantor adalah keseluruhan gedung dengan ruang, ruang kerjanya menjadi tempat pelaksanaan kegiatan tata usaha dan kegiatan-kegiatan manajemen maupun berbagai tugas resmi lainnya dari pimpinan suatu organisasi. (Dr. Ig. Wursanto,1987:24)

b) Dari segi aktifitas/kegiatan

Dalam hal ini mempunyai sifat dinamis, dalam arti didalamnya ada pembagian tugas/pekerjaan yang merupakan salah satu asas dalam organisasi, sehingga pengertian kantor adalah pusat pengolahan keterangan-keterangan, tempat para pejabat berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingan kantor. Tempat menyelesaikan pekerjaan tata usaha. (Dr. Ig. Wursanto, 1987:24)

Di sini dapat diambil kesimpulan bahwa kantor adalah keseluruhan gedung dalam ruang kerjanya yang menjadi tempat bagi aktifitas pelaksanaan pekerjaan tata usaha dan kegiatan-kegiatan manajemen maupun berbagai tugas resmi lainnya dari pimpinan suatu organisasi dengan melakukan pengolahan keterangan-keterangan dan tempat para pejabat berkumpul untuk merundingkan


(35)

segala sesuatu guna kepentingan kantor dan tempat pegawai menyelesaikan pekerjaan tata usaha.

2) Fungsi Kantor

Untuk memenuhi konsep pengelolaan ruang kantor, maka perlu mengingat kembali fungsi kantor yaitu sebagai proses informasi. Dalam kantor, informasi mengalir seperti aliran bahan baku menjadi barang jadi di sebuah pabrik. Dalam aliran tersebut perlu diketahui rute transportasinya, dimana waktu adalah pertimbangan yang paling utama. Bagaimana ruang itu dirancang dan digunakan akan mempengaruhi sifat, efisiensi dan produktifitas para pekerja. (Slamet Soesanto.SE, 1995:55)

Hampir semua pegawai dalam kegiatan perekonomian yang maju bekerja dalam ruang-ruang perkantoran. Pekerjaan perkantoran yang paling utama adalah kegiatan penanganan informasi dan kegiatan pembuatan maupun pengambilan keputusan berdasarkan informasi tersebut.

3) Kegiatan kantor

Organisasi perkantoran sebagai suatu sistem kerjasama dimana kelompok-kelompok bagian kerja saling berhubungan. Hubungan-hubungan ini harus diatur sedemikian rupa dalam mencapai tujuan organisasi. George Terry dalam bukunya ”Office Management and Control” yang oleh The Liang Gie merumuskan pengertian itu sebagai berikut :

Pekerjaan perkantoran meliputi penyampaian keterangan secara lisan dan pembuatan warkat-warkat tertulis dan laporan-laporan sebagai ciri untuk meringkas banyak hal dengan cepat guna menyediakan suatu landasan fakta bagi tindakan control dari pimpinan. (The Liang Gie, 1964:23)


(36)

commit to user

Berdasarkan keterangan di atas, hubungan-hubungan aktifitas kantor hendaknya benar-benar direncanakan, selanjutnya segenap bentuk hubungan yang terjadi dipolakan menjadi saluran yang jelas, pasti dan diketahui.

4) Manajemen ruang kantor

Manajemen ruang kantor melibatkan bentuk fisik dari suatu kantor, khususnya desain kantor itu sendiri, kebutuhan organisasi termasuk lokasi departemen, fasilitas-fasilitas khusus seperti ruang komputer, kebutuhan kantor eksekutif, bentuk kerja, jumlah karyawan sekarang dan perkiraan dimasa datang, termasuk perabot dan peralatan yang diperlukan. (Slamet Soesanto. SE, 1995:57)

Dalam Prinsip-prinsip ruang kantor ditekankan pada tata letak sebagai faktor utama untuk mendapatkan efisiensi ruang. Berikut ini adalah pedoman penyusunan tata letak ruang kantor menurut Slamet Soesanto. SE agar efisiensi kerja dapat tercapai :

− Menjamin terselenggaranya komunikasi dan transportasi yang mengalir secara garis lurus bukannya saling menyilang.

− Sebaiknya ruangan tidak dibagi lagi menjadi ruanngan kecil, melainkan dibiarkan dalam ruangan lebar yang terbuka sifatnya. Pengarahan dan pengendalian lebih mudah dipelihara, komunikasi antar masing-masing karyawan bisa bersifat langsung dan kemungkinan dalam pertukaran udara maupun dalam hal penerangannya.

− Dinding penyekat hendaknya yang dapat dipindah-pindahkan. Untuk ruang-ruang yang bersifat lebih pribadi, sebaiknya tidak menggunakan dinding permanen sebagai penyekat.


(37)

− Ruangan hendaknya dibuat agar sehemat mungkin tanpa mengekang tempat-tempat kerja individual.

− Bagian yang memerlukan kontak langsung dengan konsumen (Bagian pembelian, penjualan, personalia) harus ditempatkan disuatu ruangan yang memudahkan hubungan dengan konsumen atau masyarakat. Sedangkan ruang-ruang yang membutuhkan terjaganya rahasia perusahaan (akutansi, pemrograman, riset dan pengembangan) harus dipindahkan dari jangkauan orang-orang yang tidak berkepentingan.

− Alokasi ruang didasarkan pada aliran-aliran tugas utama yang berfungsi disekitar penyimpanan dokumen seperti pesanan pembelian, faktur penjualan untuk bagian-bagian yang membutuhkan komunikasi dengan departemen lain harus diletakkan berdekatan satu dengan yang lainnya.

− Harus direncanakan peningkatan volume kerja, pedoman yang bisa dipakai untuk meramal ini adalah dengan membandingkan kenaikan rata-rata. Volume kerja di atas kenaikan tiap tahunnya.

3. Tinjauan Umum Gallery Gallery adalah

a. Serambi, aula.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta Balai Pustaka, 2001) b. Place for art exhibitions

maksudnya sebuah tempat dimana kegiatan dan karya kesenian dipamerkan. terkadang difungsikan sebagai tempat yang menjual hasil-hasil karya seni.


(38)

commit to user

c. enclosed walkway

maksudnya sebuah coridor, hall, atau ruangan tertutup yang diperuntukkan bagi pengunjung didalam sebuah bangunan.

d. Long narrow room

maksudnya sebuah ruangan khusus yang disediakan untuk tujuan tertentu yang lebih signifikan.

e. Part of Theater

maksudnya area duduk yang tertata mengelilingi lantai utama dari auditorium.

(Encarta Encyclopedia).

4. Tinjauan Umum Kota Surakarta a. Sejarah Perkembangan Kota

Kota Solo yang juga salah satu merupakan kota besar di Jawa Tengah. Yang mana berdekatan dengan kota - kota Semarang, Jogjakarta, Madiun dan Surabaya. Dengan berbagai potensi di segala bidang pada kota solo khususnya budaya dan posisi geografis yang strategis serta memiliki fasilitas - fasilitas kota yang banyak, serta jajanan khas kota solo berikut dengan menu kuliner nya yang beragam, adalah merupakan salah satu daya pikat masyarakat luar untuk datang berkunjung ke Kota Solo. Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa, baik berwisata belanja, wisata ilmiah, wisata budaya dan spiritual maupun wisata malam hari.

Kota Surakarta didirikan pada tahun 1745, ditandai dengan dimulai pembangunan Keraton Mataram sebagai ganti keraton di


(39)

Kartasura yang hancur akibat pemberontakan orang-orang Tionghoa melawan kekuasaan Pakubuwono (PB) II yang bertakhta di Kartasura pada tahun 1742. Pemberontakan ini bahkan mengakibatkan PB II menyingkir ke Ponorogo.

Dengan bantuan VOC, pemberontakan dapat ditumpas dan Kartasura direbut kembali, tapi keraton sudah hancur dan dianggap "tercemar". Sunan Pakubuwana II lalu memerintahkan Tumenggung Honggowongso dan Tumenggung Mangkuyudo serta komandan pasukan Belanda J.A.B. van Hohendorff untuk mencari lokasi Ibukota Kerajaan Mataram Islam yang baru. Maka dibangunlah keraton baru di Surakarta (menurut pihak tertentu, nama asli adalah "Salakarta"), 20 km ke arah tenggara dari Kartasura, pada 1745, di desa Sala di tepi Bengawan Solo. Pembangunan kraton baru ini menurut catatan menggunakan bahan kayu jati dari kawasan hutan di dekat Wonogiri (Alas Kethu) dan kayunya dihanyutkan melalui sungai.

Berlakunya Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) menyebabkan Surakarta menjadi pusat pemerintahan Kasunanan Surakarta, dengan rajanya PB III. Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan Kasultanan Yogyakarta, dengan rajanya Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono (HB) I). Keraton dan kota Yogyakarta mulai dibangun pada 1755, dengan pola tata kota yang sama dengan Surakarta yang lebih dulu dibangun.

Perjanjian Salatiga 1757 memperluas wilayah kota Solo, dengan diberikannya wilayah sebelah utara keraton kepada pihak Pangeran


(40)

commit to user

Sambernyawa (Mangkunagara I). Sejak saat itu, Solo merupakan kota dengan dua sistem administrasi, yang berlaku hingga 1946, pada masa Perang Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Saat ini kota Surakarta berkembang menjadi kota besar yang mempunyai fungsi ganda, yakni sebagai pusat administrasi tingkat regional, kota industri, kota perdagangan, pariwisata, budaya dan olahraga. Perkembangan fisik dan kegiatannya telah melampaui batas wilayah administrasi Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta yang merupakan cikal bakal dan inti pertumbuhan kota Surakarta sekarang.

b. Keadaan Geografis

Surakarta (juga disebut Solo atau Sala) merupakan kota peringkat kesepuluh terbesar (setelah Yogyakarta). Secara Astronomis Kota Solo terletak diantara 110° 46’ - 110° 51’ Bujur Timur dan antara 7° 31’- 7° 35’ Lintang Selatan. Secara geografis Kota Solo terletak diantara dua buah gunung yaitu Gunung Lawu dan Gunung Merapi, dan berada ditepi sungai Bengawan Solo.


(41)

Gambar . 1 Peta Kota Solo (Sumber : www.surakarta.go.id)

Wilayah administratif Kota Solo terletak di tengah wilayah eks Karesidenan Surakarta, dengan batas wilayah: sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, sebelah selatan dan barat berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo. Transportasi Kota Surakarta terletak di pertemuan antara jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan posisinya yang strategis sebagai kota transit. Jalur kereta api dari jalur utara dan jalur selatan Jawa juga terhubung di kota ini.

c. Sosial dan Budaya

Berdasarkan Monografi kelurahan jumlah penduduk tahun 2003 sebanyak 555.395 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki 273.516 jiwa dan perempuan 281.879 jiwa. Penduduk berusia produktif sebanyak 336.354


(42)

commit to user

jiwa dan yang berusia tidak produktif sebanyak139.148 jiwa. Jumlah dan struktur penduduk seperti itu menunjukkan potensipangsa pasar dan deferensiasi pasar yang cukup besar. Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan yang seimbang dan lebih dari 75% penduduk berusia produktif, Kota Surakarta memiliki sumber daya manusia yang potensial untuk menangani berbagai sektor. Bahasa daerah yang digunakan di Surakarta adalah bahasa Jawa dialek Surakarta. Dialek ini berbeda sedikit dengan dialek-dialek Jawa yang digunakan di kota-kota lain seperti di Semarang maupun Surabaya.

Perbedaannya berupa kosakata yang digunakan, ngoko(kasar), krama(halus)nya, dan intonasinya. Bahasa Jawa dari Surakarta digunakan sebagai standar bahasa Jawa nasional (dan internasional, seperti di Suriname). Di Solo, juga terdapat salah satu sistem religi dan kepercayaan kejawen memang mengajarkan agar seseorang membiasakan laku spiritual seperti laku prihatin berjaga malam (Jawa: lek-lekan). Dengan kebiasaan melakukan ritual lek-lekan, orang Jawa meyakini sebagai sarana komunikasi transendental seorang makhluk (jagad alit) dengan sang kholiq (jagad ageng) guna mencari keharmonisan dan keselarasan hidup.

d. Sosio Kependudukan

Beberapa ciri, karakteristik dan sifat penduduk Surakarta pada umumnya dapat diidentifikasikan dan patut dipertimbangkan dalam perencanaan, antara lain adalah :


(43)

- Sebagian besar dipengaruhi oleh kebudaayaan dan kepercayaan Jawa tradisional dan hanya sebagian kecil saja yang masih menganut paham feodalis.

- Mempunyai jiwa seni dan dunia usaha. - Senang makan, berekreasi.

- Pelan, tapi punya tujuan, bergerak maju dan pasti. - Bertatakrama etis jawa yang masih kental.

e. Perekonomian Kota

Kegiatan perekonomian Kotamadya Surakarta, berdasar perkembangan PDRB nya didominasi oleh sektor pemerintahan, perdagangan, jasa dan industri. Sektor perbankan, walaupun belum memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB, perkembangannya mengalami kemajuan yang pesat dan hal ini sejalan dengan perkembangan sektor perdagangan. Walaupun demikian, masalah penyediaan lapangan kerja masih merupakan tantangan bagi pemerintah daerah setempat. Sektor industri, nampaknya berkembang terbatas pada industri kecil dan kerajinan, karena industri besar sudah mulai berelokasi ke daerah pinggiran (tidak termasuk wilayah kotamadya). Di samping sektor ekonomi formal, sektor ekonomi informal mulai mendapat perhatian dari pemerintah, dengan menyediakan berbagai fasilitas seperti permodalan, bimbingan dan fasilitas niaga.

5. Tinjauan Umum Marketing Office Gallery


(44)

commit to user

Desain Interior Marketing Office Gallery ini merupakan sebuah perkantoran yang bergerak di bidang marketing property dan menyediakan area pamer dan area promosi serta memfasilitasi pengunjung dengan fasilitas hiburan. Marketing Office Gallery menawarkan kemudahan kepada konsumen untuk bertransaksi secara langsung maupun tidak langsung dan untuk lebih mengenal bidang property yang masih tabu dikalangan masyarakat Surakarta dan sekitarnya.

b. FungsiDesain Interior Marketing Office Gallery

Perancangan dan perencanaan Marketing Gallery ini bertujuan sebagai suatu tempat yang menyediakan media pemasaran property yang memudahkan masyarakat untuk ikut serta berinvestasi serta bertujuan untuk memperkenalkan peran penting bidang desain interior kepada masyarakat Surakarta. Sehingga hal ini menjadikan perkembangan kota Surakarta menjadi kota yang modern tetapi di dalamnya terdapat kebudayaan-kebudayaan masa lampau yang masih dilestarikan keberadaannya untuk menjadikan Surakarta sebagai pusat pariwisata internasional dapat dengan mudah terwujud.

c. Kegiatan Pengelolaan

Kegiatan pengelolaan dalam Marketing Office Gallery, meliputi :

a. Administrasi umum, yaitu kegiatan yang menyangkut administrasi secara umum.

b. Operasional, yaitu koordinasi antara pengunjung, koordinator, dan pengelola.


(45)

c. Service dan maintenance, koordinasi teknis dan pelayanan dalam bangunan.

d. Pelaku Kegiatan

Pengunjung Marketing Office Gallery dapat digolongkan menjadi beberapa rentan usia yang terdiri dari :

1) Dewasa (Usia 20 – 49 tahun)

Usia dewasa dapat membedakan antara kesenangan, hoby, pekerjaan atau kegiatan-kegiatan yang lain sehubungan dengan aktivitas yang dilakukan. Rentan usia kerja yang salah satunya terdiri dari eksekutif muda atau pengantin baru dimana mereka membutuhkan papan baru untuk tempat tinggal dan merupakan sasaran utama Marketing Office Gallery untuk menawarkan produk-produk interior serta target investasi property. 2) Orang Tua (50 tahun keatas)

Usia ini mempunyai kecenderungan memisahkan diri dengan lingkungan dan lebih memfokuskan persiapankan diri untuk beristirahat dari rutinitas kerja. Rentan Usia ini merupakan target investasi yang telah matang dimana mereka berpikiran untuk mempersiapkan hari tua dengan baik tanpa harus bekerja keras dengan ikut melakukan investasi.


(46)

commit to user

e. Aktivitas Marketing Office Gallery 1) Aktifitas Dewan Komisaris

Skema 3.1 : Aktviitas Dewan Komisaris

(Sumber : analisa penulis 2010)

2) Aktivitas Direktur Utama

Skema 3.2 : Aktviitas Direktur Utama

(Sumber : analisa penulis 2010)

Datang Ruang

Meeting

Aktivitas :

- mengecek kinerja karyawan. - Rapat kemajuan perusahaan. - Mendapatkan informasi

mengenai perkembangan proyek yang sedang dikerjakan.

Pulang Melihat Koleksi Gallery.

Datang Ruang

Kerja

Ruang Meeting

Aktivitas :

- Mengecek kinerja karyawan. - Mengecek Laporan dari manajer

utama.

- Menandatangani surat-surat penting.

- Rapat kemajuan perusahaan dan bertanggung jawab kepada dewan komisaris.

- Menyeleksi beberapa ide gagasan proyek.

- Mengatur kerjasama dengan beberapa instansi terkait. Istirahat

Melihat-lihat Gallery Pulang


(47)

3) Aktivitas Manajer Utama

Skema 3.3 : Aktviitas Manajer Utama

(Sumber : analisa penulis 2010)

4) Aktivitas Sekretaris

Skema 3.4 : Aktviitas Sekretaris

(Sumber : analisa penulis 2010) Pulang

Datang Ruang

Kerja

Aktivitas :

- Mengecek kinerja karyawan. - Mengecek Laporan dari kepala

bagian perencanaan.

- Rapat kemajuan perusahaan dan bertanggung jawab kepada direktur utama.

- Terjun Langsung untuk mengecek keadaan proyek di lapangan. Ruang

Meeting

Istirahat

Mengecek kondisi proyek di lapangan

Pulang

Datang Ruang

Kerja

Aktivitas : - Mengatur jadwal aktivitas

Direktur Utama&Manajer Utama - Melengkapi dan menyalin laporan

dari beberapa devisi.

- Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan direktur utama/manajer utama.

- Menghubungkan klien dengan direktur utama/manajer utama. Ruang Direktur

/Manager Utama

Istirahat

Ruang Kerja


(48)

commit to user

5) Aktivitas Bagian Perencanaan

Skema 3.5 : Aktviitas Bagian Perencanaan

(Sumber : analisa penulis 2010)

6) Aktivitas Devisi Desain Pulang

Datang Ruang

Kerja

Aktivitas :

- Mengecek kinerja devisi desain, pemasaran, proyek dan keuangan. - Membuat laporan untuk

diserahkan kepada manajer utama - Rapat perkembangan proyek - Terjun Langsung untuk mengecek

keadaan proyek di lapangan. - Mengarahkan susunan display

gallery Ruang

Meeting

Istirahat

Mengecek kondisi proyek di lapangan Mengarahkan susunan

display gallery

Pulang

Datang Ruang

Kerja

Aktivitas :

- Membuat gambar kerja dan maket proyek.

- Mengkoordinir dan

bekerjasama dengan tukang di lapangan.

- Rapat membahas dan mendiskusikan alternativ desain

- Terjun Langsung untuk mengarahkan masalah-masalah proyek di lapangan. - Mengarahkan susunan display

gallery.

- Membuat desain-desain baru untuk diajukan ke direktur utama dan bagian

perencanaan. Ruang

Meeting

Istirahat

Mengarahkan kondisi proyek di lapangan Mengarahkan susunan


(49)

Skema 3.6 : Aktviitas Devisi Desain

(Sumber : analisa penulis 2010)

7) Aktivitas Devisi Pemasaran

Skema 3.7 : Aktviitas Devisi Pemasaran

(Sumber : analisa penulis 2010)

8) Aktivitas Devisi Proyek Pulang

Datang Ruang

Kerja

Aktivitas :

- Berinteraksi langsung dengan pengunjung.

- Membuat laporan pemasaran yang diserahkan kepada manager utama.

- Rapat perkembangan tingkat pemasaran dan jumlah investasi. - Melayani konsultasi pengunjung

mengenai permasalahan perencanaan interior.

- Melayani transaksi investasi property.

- Memberikan informasi kepada pengunjung mengenai marketing office gallery dan proyek-proyek interior melalui powerpoint. Ruang Meeting Istirahat Mengarahkan& Melayani Pengunjung Menyelenggarak an acara kegiatan

pemasaran

Pulang

Datang Ruang

Kerja

Aktivitas :

- Mengkoordinir dan mengarahkan kinerja mandor dan tukang di lapangan.

- Membuat jadwal acuan penyelesaian proyek.

- Rapat perkembangan proyek dan masalah-masalah proyek di lapangan.

- Membuat kerjasama dengan beberapa instansi dalam hal pengadaaan material bangunan. - berdiskusi dengan devisi desain mengenai pemakaian material bangunan. Ruang Meeting Istirahat Memimpin proyek di lapangan


(50)

commit to user

(Sumber : analisa penulis 2010)

9) Aktivitas Devisi Keuangan

Skema 3.9 : Aktviitas Devisi Keuangan.

(Sumber : analisa penulis 2010)

10)Aktivitas Karyawan

Skema 3.10 : Aktviitas karyawan

(Sumber : analisa penulis 2010) Pulang

Datang Ruang

Kerja

Aktivitas :

- Membuat laporan keuangan untuk diserahkan kepada Manager utama dan kepala bagian perencanaan.

- Mendata barang yang masuk dan keluar kantor.

- Rapat kondisi keuangan perusahaan dan hasil investasi property.

- Membuat kontrak perjanjian dengan instansi lain dalam hal bantuan permodalan.

Ruang Meeting

Istirahat

Ruang Kerja

Datang Ruang Kerja

sesuai devisinya

Istirahat

Library Ruang Kerja

sesuai devisinya Pulang


(51)

11)Aktivitas Pengunjung

Skema 3.11: Aktivitas Pengunjung

(Sumber : analisa penulis 2010)

12)Aktivitas barang

Skema 3.12: Aktivitas Barang

(Sumber : analisa penulis 2010)

f. Fasilitas dan Besaran Ruang secara Umum 1) Lobby

Definisi Lobby adalah ruang yang secara operasional berhubungan langsung dengan ruang tamu. ( Darsono Agustinus, 1992, hal 9 ). Berfungsi sebagai ruang penerimaan tamu dan sebagai pusat informasi mengenai Marketing Office Gallery.

Datang

Pulang - Mendapatkan pelayanan

informasi mengenai marketing office gallery dan pertimbangan perancangan interior.

- Berkonsultasi tentang perancangan interior dengan konsultan ahli.

- Melihat-lihat display gallery. - Menggunakan fasilitas lounge

sebagai fasilitas pemasaran. - Memperoleh pelayanan

kemudahan bertransaksi investasi property.

Mempergunakan Fasilitas-fasilitas yang disediakan

Barang

Service Ruang utilitas

Bongkar Muat Gudang Display


(52)

commit to user

Gbr.2.1 : Besaran dan jarak ergonomik meja resepsionis ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )

2) Area display maket

Area ini berfungsi sebagai tempat memajang miniatur proyek/maket proyek dalam skala tertentu.

3) Area display produk

Area ini berfungsi sebagai tempat untuk memamerkan produk-produk interior.

Gbr.2.2 : Besaran dan jarak ergonomik hubungan display ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )


(53)

4) Area display Brosur

Area ini berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai promo proyek property dimana pada area ini terdapat banner-banner dan leafleat dari perusahaan property.

5) Gallery Proyek (Hall)

Berfungsi sebagai aula untuk memamerkan proyek-proyek yang sedang dikerjakan berupa maket dan gambar kerja serta baliho dalam sekala tertentu.

Gbr.2.3 : Besaran dan jarak ergonomik bidang pandang optimal ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )

6) Area Konsultasi

Berfungsi sebagai tempat untuk konsumen berkonsultasi dan mendapatkan informasi mengenai permasalahan perancangan interior.

7) Area Transaksi

Berfungsi sebagai area pembayaran transaksi jual beli property secara langsung.


(54)

commit to user

Gbr.2.4 : Besaran dan jarak ergonomik lebar lintasan publik ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )

8) Ruang Presentasi

Berfungsi sebagai tempat untuk mengadakan pembahasan mengenai suatu proyek yang akan direncanakan dan sebagai tempat untuk memberikan penjelasan yang mendetail kepada klien mengenai peran penting desain interior.

9) Ruang Rapat

Berfungsi sebagai tempat untuk membicarakan mengenai proyek yang sedang dikerjakan dan pembahasan mengenai permasalahan-permasalahan masing-masing devisi.

10) Office Area

Berfungsi sebagai ruang kerja karyawan dimana setiap orang bekerja berdasarkan masing-masing devisi.


(55)

Gbr.2.5 : Besaran dan jarak ergonomik meja tulis dengan credenza ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )

11) Stage

Berfungsi sebagai tempat mengadakan dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan pemasaran property.

Gbr. 2.6 Besaran dan jarak ergonomik sebuah aula/hall ( Sumber : Theatre Planning,1974 )

13)Lounge Area

Berfungsi sebagai area duduk untuk bersantai yang menyuguhkan pertunjukan-pertunjukan musik dan didalamnya terdapat fasilitas bar sebagai fasilitas penunjangnya.


(56)

commit to user

14)Pantry

Bagian dari area untuk memasak dan mempersiapkan menu makanan dan minuman bagi pengunjung ataupun karyawan.

15)Gudang

Gudang digunakan untuk menaruh dan mengatur proses kaluar-masuk barang seperti buah dan sayur organic beserta segala peralatan.

16)Lavatory

Sebagai tempat atau fasilitas melakukan MCK. g. Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi merupakan pola hirarki yang berarti. Pola-pola alur sirkulasi berupa:

1. Linier

Semua alur adalah linier. Alur yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang-ruang. Dicirikan dengan garis-garis gerakan yang sinambung pada satu arah atau lebih. Merupakan alur sirkulasi yang lurus, namun dapat melengkung atau terdiri dari segmen-segmen, memotong jalan lain, bercabang atau membentuk kisaran (loop).

Kelebihan: Berfungsi sebagai penunjuk arah, menggambarkan gerak pemekaran dan pertumbuhan karena jarak yang menunjang.

Kekurangan: Bentuk ruang kurang vareatif tapi dapat memaxsimalkan pencapaian ukuran luas.


(57)

2. Radial

Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu titik pusat yang fungsional dan memudahkan pencapaian sepanajang titik-titik tersebut yang merupakan tujuan bagi pengunjung. Bentuk radial memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama.

Kelebihan: Bentuk radial ini sangat mudah dalam menyesuaikan dengan bentuk lingkungan, sehingga dapat berubah sesuai dengan kebutuhan.

Kekurangan: Bentuk radial ini membutuhkan ruang yang luas. 3. Spiral

Sebuah bentuk spiral adalah sesuatu alur yang menerus yang berasal dari titik pusat, berputar mengelilinginya dengan jarak yang berubah. Kelebihan: Dapat menerima yang berlaina ukurn bentuk, fungsi

tetapi berhubungan berdasarkan penempatan dan ukuran visual seperti simetris atau sumbu.

Kekurangan: Tidak ada tempat utama yang terkandung di dalam ruangan ini.


(58)

commit to user

Bentuk grid ini terdiri dari dua set alur-alur sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segiempat.

Kelebihan: - Dapat memiliki hubungan bersama walaupun berbeda ukuran, bentuk dan fungsi.

- Dapat mengalami perubahanbentuk yang lain dengan cara pengurangan, penambahan kepadatan / dibuat berlapis dan identitasnya sebagai sebuah grid tetapi dipertahankan oleh kemampuan mengorganisasi ruang.

Kekurangan: Dalam aspek bentuk, posisi, hubungan antar ruangan semua diatur oleh pola grid 3 dimensi/ bidang sehingga sifatnya tidak fleksible.

( Ching, Francis, D. K. 1996. hal. 205-239) 5. Network

Suatu bentuk jaringan terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruang.

6. Komposit

Suatu susunan hirarkis di antara jalur-jalur alur bisa dicapai dengan membedakan skala, bentuk, dan panjangnya.


(59)

Bentuk ruang sirkulasi: 1. Tertutup

Membentuk koridor yang berkaitan dengan ruang-ruang yang dihubungkan melalui pintu-pintumasuk pada bidang dinding.

2. Terbuka pada salah satu sisi

Untuk memberikan kontinuitas visual/ ruang dengan ruang-ruang yang dihubungkan.

3. Terbuka pada kedua sisinya

Menjadi perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya.

Dalam suatu ruang pasti memerlukan suatu pola sirkulasi. Pola sirkulasi yang ada terbagi menjadi 2 jenis,yaitu:

1. Pola Sirkulasi Makro yaitu berpola radial terpusat

Bentuk radial memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama.

Bentuk Radial terpusat ini memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu: Kelebihan: - Bentuk radial ini sangat mudah dalam menyesuaikan

dengan bentuk lingkungan, sehingga dapat berubah sesuai dengan kebutuhan.


(60)

commit to user

- Menciptakan konfigurasi keseluruh ruang geometris teratur dan simetris terhadap 2 sumbu atau lebih Kekurangan: - Bentuk tidak teratur sehingga harus cukup untuk

mengumpulkan sejumlah ruang sekunder sekitarnya. - Bentuk radial ini membutuhkan ruang yang luas. 2. Pola Sirkulasi Mikro

Dalam pola sirkulasi ini terbagi menjadi 2 yaitu: a. Cara pencapaian

Dalam ruang gereja ini hanya terdapat ruang yang bersar sehingga cara pencapaiannya dapat ditempuh dalam bentuk:

a. 1. Langsung

yaitu dengan cara menuju langsung kepusat kegiatan.

a. 2. Tersebar

Maksudnya di sini ialah saat menuju kesuatu ruang perlu melalui banyak jalan, meskipun jalan yang ditempuh berbeda tetapi tetap focus pada satu titik.


(61)

a. 3. Berputar

Cara ini dilakukan dengan mengintari seluruh bagian ruang untuk dapat menuju ke pusat tujuan.

b. Jalan Mencapai b. 1. Melewati ruang

b. 2. Menembus ruang

b. 3. Berakhir pada sebuah ruang

Secara umum kriteria sirkulasi yang benar ialah: a. Efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan

b. Efisiensi penggunaan dan pemanfaatan luasnya lantai dan area yang produktif

c. Fleksibilitas dalam gerak

d. Kemudahan untuk memperoleh sesuatu e. Sesuai dengan standar ruang


(62)

commit to user

h. Furnitur

1) Ergonomik

Memiliki nilai keamanan dan kenyamanan sehingga manusia yang menggunakan atau melakukan kegiatan terhadap furniture tersebut tidak mengalami cidera.

2) Fungsional

Memiliki fungsi atau tujuan tertentu untuk setiap furniture dan selain memiliki bentuk yang sangat stylist namun juga dapat memenuhi kebutuhan pengguna.

3) Estetika

Memiliki unsur keindahan sehingga meningkatkan nilai dari furniture itu sendiri. Karena keindahan menjadi daya tarik tersendiri untuk sebuah furniture.

4) Material

Unsur material sangat mendukung terciptanya sebuah furniture yang indah, kuat juga menyokong struktur atau dekat kaitannya dengan tehnik. Sehingga pemilihan furniture yang tepat dapat membuat sebuah furniture lebih indah dan memiliki daya tahan yang cukup panjang.

i. Elemen Pembentuk Ruang

Pada sebuah bangunan tentunya ada elemen-elemen pembentuk ruangnya. Baik itu dinding, lantai, dan ceiling. Umumnya interior atau ruang dalam adalah ruang yang dibatasi oleh adanya lantai, dinding dan langit-langit. Jadi unsur pembentuk ruang dapat diartikan sebagai elemen-elemen yang


(63)

membatasi ruang secara fisik berbentuk lantai pada bagian bawah, dinding pada begian samping dan langit-langit pada bagian atas.

Ruang-ruang interior dalam bangunan dibentuk elemen-elemen yang bersifat arsitektur dari struktur dan pembentuk ruangnya, dinding, lantai dan atap. Elemen-elemen tersebut memberi bentuk pada bangunan, memisahkannya dari ruang luar, dan membentuk pola tatanan ruang-ruang interior.

a. Lantai

Lantai adalah bagian bangunan yang penting, yang berhubungan langsung dengan beban, baik beban mati maupun beban hidup atau bergerak. Lantai harus kuat mendukung beban-beban yang datang dari benda perabot, manusia yang ada didalam ruang dan sebagainya. Sehingga lantai dituntut selalu kuat memikul beban, kaku, dan tidak bergetar. Contoh bahan lantai seperti: kayu, batu alam atau buatan, logam, beton dan sebagainya. Dalam merencanakan lantai ruang pamer perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :

1) Fungsi Lantai

Lantai berfungsi sebagai bidang dasar yang digunakan untuk aktifitas manusia dalam melakukan kegiatan diatasnya dan sebagai alas dari suatu ruang.

2) Sifat Lantai

Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan fungsinya. Dimana lantai dapat membentuk sifat/daerah dalam ruang, yaitu dengan membuat penaikan atau penurunan dari sebagian lantai. Lantai dapat bersifat permanen maupun semi permanen.


(64)

commit to user

3) Karakter Lantai

Lantai dapat menentukan karakter ruang, yaitu dengan menggunakan bentuk-bentuk pemilihan bahan, pola maupun warna yang tepat atau sesuai dengan suasana ruang yang ingin dicapai, sehingga karakter lantai dapat dicapai, karakter berat, ringan, luas, sempit, dan sebagainya.

4) Konstruksi Lantai

Konstruksi lantai perlu diperhatikan bagaimana bahan lantai dipasang. Bagaimana menempel pada dasaran lantai sehingga tidak menimbulkan kelembaban atau menimbulkan panas yang berlebihan,dan sebagainya.

5) Macam Letak Lantai a) Basement

Untuk menghindari pecahan akibat lantai melengkung, maka digunakan tulangan tegak lurus arah pecah. Sisi bawah tulangan lebih sedikit dari pada atas.

b) Ground Floor

Jika lantai langsung di atas tanah, maka timbul kemungkinan lantai akan bergelombang. Untuk menghindari hal tersebut, maka di bawah lantai diberikan pengerasan. Biasanya digunakan pasir untuk meratakan gaya yang tidak sama.

c) Upper Floor

Untuk lantai ini yang bagian tanah diberi tulangan. Beban lantai di atasnya disalurkan melalui beban pokok. Semua beban


(65)

lantai disalurkan melalui kolom-kolom dan diteruskan pada struktur bahannya.

Lantai dalam ruang pamer selain berfungsi menahan beban seperti perabot, kursi penonton dan aktivitas audience, secara khusus lantai mempunyai fungsi guna memberikan kondisi mendengar dan melihat (visual) yang baik bagi audience.

Berdasarkan karakteristiknya lantai terbagi menjadi empat, yaitu : 1) Lantai lunak, terdiri dari semua tipe permadani dan karpet.

Pemberian karpet pada lantai dapat menunjang penyerapan bunyi, sbb:

a) Jenis serat, praktis tidak mempunyai pengaruh pada penyerapan bunyi.

b) Pada kondisi yang sama tumpukan potongan ( cut piles ) memberikan penyerapan yang lebih banyak di bandingkan dengan tumpukan lembaran ( loop piles ).

c) Dengan bertambahnya berat dan tinggi tumpukan, dalam tumpukan potongan kain, penyerapan bunyi akan bertambah. d) Makin kedap lapisan penunjang ( backing ), makin tinggi

penyerapan bunyi.

2) Lantai Semi Keras, terdiri dari pelapisan lantai seperti vinyl, aspal dan cor.

3) Lantai Keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang dipakai sebagai bahan lantai.


(66)

commit to user

4) Lantai Kayu (parquet), terdiri dari berbagai jenis dan motif bahan lantai yang terbuat dari kayu.

Untuk mencapai suatu kenikmatan audio dan visual yang baik dalam ruang pamer, dimana suatu pandangan tidak mendapat halangan yang ditimbulkan oleh orang-orang yang duduk didepannya. Maka dalam perancangan ruang pamer, kemiringan lantai dan trap perlu diperhatikan. Untuk ruang pamer kecil (sekitar 80 orang) lantai bisa datar, tetapi untuk ruang pamer yang besar haruslah berlantai miring (kemiringan maksimum 1:10) atau lantainya berjenjang, tergantung pada jarak pandang yang paling memadai. Tiap jajaran kursi haruslah memiliki pertambahan tinggi yang sama, minimum 60 dan median 125.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan lantai : 1.Fungsi lantai

2.Sifat lantai 3.Karakter lantai 4.Konstruksi lantai

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lantai ialah : 1. Keawetan

2. Daya tahan tumbuk 3. Daya tahan kimia 4. Daya tahan aus 5. Kedap air

6. Kelenturan dan kekenyalan 7. Kuat menahan beban


(67)

8. Tidak licin dan tidak berisik 9. kedap air, kedap suara 10.Bukan penghantar panas b. Dinding

Dinding adalah bidang datar yang vertikal yang membentuk ruang-ruang di dalam bangunan, sebagai suatu unsur desain bidang dinding dapat bersatu dengan lantai dan langit-langit. Jadi dinding sebagai penghubung yang mempersatukan langit-langit dan lantai sehingga membentuk sebuah ruang.

Dinding pada suatu bangunan dapat sebagai dinding struktur dapat pula sebagai pembatas saja, hal ini tergantung dari sistem struktur yang dipakai dalam perencanaannya. Dalam merencanakan dinding perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :

Dinding pada Ruang Pamer, secara struktur dinding dibedakan menjadi: 1) Dinding struktur ( bearing wall )

Dinding jenis ini merupakan dinding yang mendukung sruktur di atasnya, misalnya sebagai pendukung atau tumpuan atap atau sebagai penumpu lantai ( pada bangunan bertingkat ).

2) Dinding non struktur/ partisi ( non bearing wall )

Pada bangunan yang menggunakan sistem non struktur kebebasan peletakan dinding dan permukaan pada dinding dapat diatur menurut kehendak perencana, karena tumpuan atap terletak pada kolom-kolom pendukung. Dinding non bearing wall terdiri dari: pasangan batu bata, pasangan batako, multipleks, asbes, plat


(1)

commit to user

135

4 Gallery Proyek Alami : pohon

Buatan : Kaca, Dinding

5 R. Konsultasi Alami : -

Buatan : Dinding,

6 Area Lounge Alami : Pohon

Buatan : Kaca, Dinding, Air, Kayu.

7 R. Presentasi Alami : Pohon

Buatan : Kaca, Dinding, Karpet, Kayu

8 R. Rapat Alami :-

Buatan : Kaca, Dinding

9 R. Pimpinan Alami : Pohon

Buatan : Kaca, Dinding, Karpet.

10 Office Area Alami : -

Buatan : Dinding, Kaca, Karpet.

11 Stage Alami : Pohon

Buatan : Kaca, Dinding, Air, Kayu.

12 Pantry Alami : -

Buatan : Dinding, Karpet

13 R. Karyawan Alami : -

Buatan : Dinding

14 Gudang Alami : -

Buatan : Dinding

15 Lavatory Alami : -

Buatan : Dinding

Tabel 6.3 : Tabel Akustik

6. Desain Furniture

Perancangan Desain Interior Marketing Office Gallery menggunakan Desain Furniture yang memakai standart furniture untuk kantor, untuk furniture pada area publik mayoritas menggunakan stainlesstail dengan perpaduan kayu dan kaca. Untuk Sofa memakai upholstry dengan


(2)

warna-warna cerah yang dikombinasikan dengan warna-warna hitam atau putih. Mayoritas furniture memakai finishing cat duco dan HPL.

7. Desain Elemen Estetis

Dalam merancang desain interior baik dalam bentuk furniture, ceiling, floor plan harus memperhatikan bahan, bentuk, ukuran standart yang mendukung terbentuknya kesatuan (unity), penonjolan ( point of interest ) dan keseimbangan (Balance). Hal ini dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna ruang interior baik secara individu maupun kelompok.

8. Skema Bahan & Skema Warna

Pemilihan bahan dan warna dalam desain interior Marketing Office Gallery ini memilih warna-warna yang fresh dan cerah untuk mewakili tema kontemporer seperti : warna orange, kuning, merah, biru, hijau yang dipadukan warna putih. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan berupa kaca, besi, baja, stainlesstail, yang dipadukan dengan graphic design berupa pemasangan floor graphic, wall banner serta modern art glass untuk mewakili tema modern.

9. Sistem Keamanan

Sistem keamanan pada bangunan ini menggunakan system : a. Satpam yang berjaga 24 jam dengan sistem sift b. Pemasangan Kamera pengintai/CCTV

c. Automatic Doors

d. Keamanan terhadap bahaya kebakaran dengan disediakannya tabung hidrant.


(3)

commit to user

137

Selain system pengaturan fisik bangunan terhadap kenyamanan, yang perlu diperhatikan juga yaitu mengenai dampak desain terhadap faktor keamanan, seperti bahaya kejahatan, bencana dan kebakaran.


(4)

commit to user

BAB IV

KEPUTUSAN DESAIN A. KESIMPULAN DESAIN

Perencanaan dan perancangan Desain Interior Marketing Office Gallery ini merupakan sebuah perkantoran swasta bersifat komersial yang bergerak dibidang property dimana didalamnya terdapat space untuk kegiatan pameran dan promosi pengenalan bidang desain interior. Marketing Office Gallery memiliki fasilitas-fasilitas pelayanan seperti gallery proyek untuk memamerkan produk-produk desain interior baik berupa karya 2-dimensi maupun karya 3-dimensi, ruang konsultasi untuk sarana berkonsultasi antara konsultan ahli dan klien dalam menyelesaikan permasalahan proyek, Lounge area yang memiliki stage untuk kegiatan promosi dan launching produk, ruang presentasi yang menyediakan sarana informasi lengkap seputar perancangan desain interior. Desain direncanakan akan berada di perempatan jalan Ronggowarsito dan jalan Gajahmada di kota Surakarta sebab tempat sebab tampat ini sangat strategis dan cukup komersial karena dekat dengan situs kebudayaan Surakarta dan 3 Hotel besar di Surakarta.

Dalam desain Perencanaan dan perancangan Marketing Office Gallery ini menerapkan konsep Modern Kontemporer. Unsur-unsur Stylish sangat dominan dalam desain ini seperti kaca, Aluminium, Stainlesstail, Warna-warna Cerah, Permainan Lampu.

Tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan dan perancangan Marketing Office Gallery adalah :


(5)

commit to user

139

a. Menciptakan rancangan interior Marketing Office Gallery yang dapat menonjolkan kesan tata ruang yang mewakili bidang property agar mudah dikenal oleh masyarakat.

b. Menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung.

c. Menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan alam sekitar.

d. Memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang dengan mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan teratur.

Tema yang akan diangkat pada perancangan Marketing Office Gallery ini yaitu tema “Glasses Frame” dengan penerapan gaya modern-kontemporer yang dipadukan dengan sentuhan graphic design. Adapun karakteristik arsitektur Modern, yaitu :

- Memiliki layout ruang terbuka dan lega.

- Bentuk ruang simpel dan menghilangkan detail-detail yang tidak penting. - Form follow function, mengutamakan fungsi tidak hanya estetika saja. - Bentuk pintu dan jendela tipikal.

- Dinding umumnya berwarna putih, warna lain digunakan special sebagai daya tarik pada bangunan.

- Material bangunan memiliki perkembangan teknologi dan industry terkini, misalnya baja, beton pra cetak,kaca, stainless Steel, aluminium, panel komposit, dinding beton aerasi, atau bahan spandex (lembaran metal bergelombang).


(6)

Adapun cirri-ciri Arsitektur kontemporer, yaitu ;

- Menonjolkan bentuk yang unik (di luar kebiasaan), atraktif dan kompleks.

- Permainan warna dan bentuk Menjadi modal menciptakan daya tarik bangunan.

- Permainan tekstur sangat diutamakan.

B. SARAN

Perancangan dan Perencanaan Marketing Office Gallery diharapkan mampu memberikan manfaat untuk memperluas pandangan dalam konsep perencanaan dan perancangan interior sehingga dapat menyusun desain yang lebih baik dan tepat sesuai latar belakang dan sasaran. Selain itu dapat mengembangkan ide dan gagasan untuk merencanakan dan merancang suatu interior yang disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsi dari ruang-ruang yang ada.

Perancangan dan Perencanaan Marketing Office Gallery diharapkan mampu untuk memberikan sebuah masukan dan perubahan ke arah yang lebih baik kedepannya dan bukan berarti karya ini adalah sempurna akan tetapi masih memiliki kekurangan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua pihak.