4.3 Perekonomian Kabupaten Langkat
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Langkat selama 5 tahun terakhir mengalami kenaikan berfluktuasi, sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah
ini. Hal ini terjadi karena kondisi perekonomian, baik di tingkat nasional, regional maupun domestik belum menunjukkan adanya stabilitas perekonomian agregat.
Tabel 4.3.1 Agregat PDRB dan PDRB Perkapita Kabupaten Langkat
No. Lapangan
Usaha 2009 2010 2011 2012 2013
1. Pertanian 3.742.778.48
3.941.301,79 4.157.064,51
4.378.099,67 4.608.280,78
2. Pertambangan Penggalian
394.263,81 412.028,76 432.164,06 437.469,58 452.977,18 3. Industri
Pengolahan 744.704,13 784.137,99 827.543,41 868.055,31 918.648,77
4. Listrik, Gas Air
Bersih 23.856,82 25.449,42 27.209,15 28.849,40 29.984,54
5. Bangunan 163.402,99 174.458,41 188.002,94 218.155,36 252.325,74
6. Perdagangan, Hotel, Restoran
1.099.716,26 1.176.729,74 1.246.376,48 1.311.127,62
1.371.969,16 7. Pengangkutan
dan Komunikasi
152.781,49 162.387,28 171.877,01 182.252,68 194.856,76 8. Keuangan,
Persewaan dan Jasa Perusahaan
120.220,11 131.133,18 144.226,35 164.766,08 180.625,08 9. Jasa-Jasa
377.509,57 402.935,64 432.533,42 469.870,26 517.676,21
PDRB Dengan Migas
6.819.233,67 7.210.562,21 7.626.997,33 8.058.645,95
8.527.344,25 PDRB Tanpa
Migas 6.352.739,98 6.722.626,48
7.114.973,11 7.545.541,68 7.996.191,71
Sumber : Badan Pusat Statistik
Dalam tabel diatas dapat dilihat bahwa PDRB Kabupaten Langkat dari tahun 2009-2013 mengalami kenaikan yang cukup baik. Dapat dilihat bahwa Pertanian
menjadi penyumbang PDRB terbesar di setiap tahunnya yang pada tahun 2013 menyumbang Rp 4.608.280,78. Kemudian disusul oleh perdagangan, hotel dan
restoran yaitu sebesar Rp 1.371.969,16.
Universitas Sumatera Utara
Dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Langkat pada tahun 2012 mengalami peningkatan pertumbuhan dibanding dengan tahun
sebelumnya. Pada tahun 2013 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Langkat sebesar 5,82 persen dengan minyak bumi. Demikian juga tanpa minyak bumi
laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Langkat sebesar 5,97 persen pada tahun 2013 mengalami perlambatan sedikit dibandingkan dengan tahun sebesar 5,97
persen. Pada tahun 2012 banyaknya perusahaan industri besar dan sedang yang
bergerak di sektor pengolahan di Kabupaten Langkat adalah 60 perusahaan yang terkonsentrasi di 3 tiga daerah kecamatan yaitu Selesai, Besitang, dan Stabat.
Kecamatan Selesai merupakan daerah dengan jumlah industri besar dan sedang terbanyak yaitu mencapai 12 perusahaan atau 19,67 dari total perusahaan
seluruhnya, diikuti Kecamatan Besitang sebanyak 6 perusahaan atau sebesar 9,84 persen dan Kecamatan Stabat dengan 5 perusahaan atau sebesar 8,20 persen dari
total perusahaan di Kabupaten Langkat. Daerah yang paling sedikit jumlah perusahaannya adalah Kecamatan
Serapit, Kecamatan Kuala, Kecamatan Sei Bingai, dan Kecamatan Padang Tualang dengan jumlah industri masing-masing sebanyak 1 satu perusahaan.
Kecamatan yang sama sekali tidak mempunyai kegiatan industri pengolahan skala besar dan sedang adalah Kecamatan Kutambaru, Secanggang, Tanjung Pura,
Brandan Barat, dan Pematang Jaya.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Profil Responden