Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Penelitian Terdahulu

Untuk memperkaya penelitian ini, maka penting untuk mengetahui dan membandingkan dengan penelitian-penelitian serupa sebelumnya.Tinjauan pustaka yang diambil diharapakan dapat memberikan suatu perspektif umum bagi rencana penelitian ini, baik dari segi teori maupun dari hasil penelitiannya.Adapun tinjauan pustakan yang disajikan adalah penelitian yang berkaitan dengan Daya Saing Ekonomi Daerah. Tinjauan pustaka pertama adalah jurnal penelitian yang berjudul “Analisis Daya Saing Ekonomi Kota Medan” karya Paidi Hidayat pada tahun 2012.Tujuan peneliti adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu daya saing ekonomi.Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Hasil analisis dengan menggunakan metode AHP Analitical Hierarcy Process menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap faktor penentu daya saing ekonomi di Kota Medan tahun 2012 dipengaruhi oleh 3 faktor dengan nilai bobot terbesar yakni faktor infrastruktur, faktor ekonomi daerah dan faktor sistem keuangan. Dede Indrawati 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Elemen-Elemen Prakondisi Pembentukan Daerah Otonom Baru Dan Daya Saing Investasi Daerah Otonom Baru” memberikan hasil penelitian yaitu daya saing investasi di daerah Kabupaten Bandung Barat sudah tinggi dilihat dari peningkatan jumlah investasi.Adapun identifikasi yang menciptakan meningkatnya daya saing investasi di daerah Kabupaten Bandung Barat yakni manajemen dan kepemimpinan, perencanaan dan kondisi daerah yang kondusif. Universitas Sumatera Utara Millah 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Daya Saing Daerah di Jawa Tengah” memberikan hasil penelitian yaitu hasil tingkat daya saing daerah kota di Jawa Tengah antara lain Kota Semarang menduduki peringkat pertama pada tingkat daya saing daerah kota di Jawa Tengah dari tahun 2009 sampai tahun 2011. Sedangkan Kota Tegal menduduki peringkat terendah pada tahun 2009 dan tahun 2011, dan Kota Magelang menduduki peringkat terendah pada tahun 2010. Potensi Kota Semarang unggul pada hampir seluruh indikator daya saing. Semakin unggul potensi yang dimiliki suatu daerah maka semakin tinggi pula tingkat daya saing daerah kota tersebut. Ira Irawati, dkk 2008 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengukuran Tingkat Daya Saing Daerah Berdasarkan Variabel Perekonomian Daerah, Variabel Infrastruktur dan Sumber Daya Alam serta Variabel Sumber Daya Manusia di Wilayah provinsi Sulawesi Tenggara” dengan menggunakan metode AHP , maka dapat diambil kesimpulan peringkat daya saing terbaik berdasarkan variabel perekonomian daerah, infrastruktur, sumber daya alam dan sumber daya manusia pada kabupatenkota di Provinsi Sulawesi Tenggara turut mendukung kabupatenkota tersebut menjadi peringkat terbaik secara umum. Tinjauan pustaka terakhir adalah penelitian yang berjudul “Daya Tarik Investasi dan Pungli di DIY” karya Mudrajad Kuncoro dan Anggi Rahajeng. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi sejauh mana rejim saat ini telah mengubah daya tarik investasi dan pungutan liar dalam melakukan bisnis di Daerah Istimewa Yogyakarta DIY.Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan metode quick Universitas Sumatera Utara qount terhadap pengusahapelaku usaha. Dan alat analisis yang digunakan alah AHP Analytical Hierarchy Proccess. Berdasarkan hasil temuan penelitian diperoleh kesimpulan bahwa menurut pelaku usaha di DIY, faktor Kelembagaan memiliki bobot terbesar dalam menentukan daya tarik investasi di DIT. Kemudian diikuti faktor infrastruktur dan faktor sosial politik. Persamaan terhadap penelitian ini adalah metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu metode purposive sampling yaitu dengan menentukan sampel atau responden yang dianggap dapat mewakili segmen kelompok masyarakat yang dinilai mempunyai pengetahuan, pemahaman, pengaruh dan merasakan dampak terkait. Serta persamaannya terdapat pada metode analisis yang digunakan yaitu AHP. Sedangkan perbedaan pada penelitian ini terletak pada tujuan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 2.4.Kerangka Konseptual Gambar 2.1 Indikator Utama Penentu Daya Saing Ekonomi Kerangka konseptual diatas merupakan indikator penentuan daya saing ekonomi Kabupaten Langkat Gambar 2.1. Penentuan variabel-variabel daya saing ekonomi Kabupaten Langkat harus sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Adapun variabel-variabel yang menjadi indikator utama dalam penelitian ini berdasarkan perbandingan dari beberapa penelitian terdahulu tentang daya saing yaitu, Ira Irawati 2008, Millah 2013, Dede Indrawati 2012, Paidi Hidayat 2012 dan Mudrajat Kuncoro 2005. Faktor Penentu Daya Saing Ekonomi Daerah KELEMBAGAAN Regulation Government services SOSIAL POLITIK Socio-Political Factors EKONOMI DAERAH Regional Economic Dynamism TENAGA KERJA PRODUKTIVITAS Labor productivity INFRASTRUKTUR FISIK Physical Infrastructure Kepastian Hukum Legal Certainty Biaya Tenaga Kerja Labor Cost Potensi Ekonomi Economic Potential Sosial Politik Socio Political Ketersediaan Infrastruktur Fisik Availability of Physical Infrastructure Ketersediaan Tenaga Kerja Availability of Manpower Produktivitas Tenaga Kerja Productivity of Labor Struktur Ekonomi Economic Structure Budaya Cultural Keamanan security Perda IndikatorPerda Region Policy Regulation Aparatur Quality Of Civil Service Keuangan Daerah Regional Finance Kualitas Infrastruktur Fisik Quality of Physical Infrastructure Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kabupaten Langkat

Sejak maraknya aura pemekaran kabupatenkota di Sumut, Kabupaten Langkat merupakan kabupaten tersisa yang belum tersentuh dan menjadi salah satu kabupaten dengan luasan areal yang terbesar di Sumut. Langkat merupakan kabupaten yang potensi ekonominya cukup tinggi dan posisinya strategis. Pada masa jayanya, Langkat merupakan daerah produksi dan penghasil migas terbesar di Sumut. Instalasi permigasan dapat disaksikan di wilayah ini yang juga mencakup sebagian wilayah NAD. Kabupaten Langkat merupakan salah satu kabupaten yang berada di Dataran Tinggi Bukit Barisan, terletak di Bagian Barat Laut Provinsi Sumatera Utara, secara geografis berada pada koordinat 3º14´ - 4º13´ LU dan 97º52´ - 98º45´ BT. Secara administrasi Kabupaten Langkat mempunyai batas sebagai berikut : a. Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi NAD dan Selat Malaka b. Sebelah Selatan : Kabupaten Karo c. Sebelah Timur : Kabupaten Deli Serdang Universitas Sumatera Utara