Faktor Infrastruktur Fisik Pembobotan dan Pemeringkatan Faktor Daya Saing Ekonomi

kerja yang ada relatif tinggi, adalah sama masing-masing 44. Beda halnya dengan persepsi bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja sesuai dengan besarnya upah yang ada. Responden menyadari akan kemampuan yang mereka miliki. Sehingga 58 responden setuju dengan persepsi ini. Dari data bps 2011, tercatat bahwa jumlah penduduk usia produktif berjumlah 574.644 jiwa dan usia tidak produktif 407.938 jiwa. Jumlah usia produktif berkisar 58-60 dengan setiap tahunnya. Dari data ini, menunjukkan bahwa jumlah usia produktif menanggung jumlah yang relative sama dengan jumlah penduduk yang tidak produktif.

4.5.2 Faktor Infrastruktur Fisik

Infrastruktur fisik merupakan salah satu faktor pendukung yang utama bagi penentuan daya saing suatu daerah. Dimana jika suatu daerah memiliki infrastrukturnya memadai, tentu akan sangat mendukung aktivitas keseharian bagi penduduk serta meningkatkan tingkat perekonomian daerah tersebut. Faktor infrastruktur fisik yang terdiri dari dua variabel yaitu ketersediaan infrastruktur fisik dan kualitas infrastruktur. Variabel ketersediaan infrastruktur fisik memiliki bobot sebesar 0,364 atau 36 dari keseluruhan bobot faktor infrastruktur fisik. Variabel kualitas infrastruktur fisik memiliki bobot sebesar 0,636 atau 64 dari keseluruhan bobot faktor infrastruktur fisik. Persentase bobot dari masing-masing variabel faktor infrastruktur fisik dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5.2.1 Presentase Pembobotan Faktor Infrastruktur Fisik Kab. Langkat Dari hasil wawancara yang diperoleh, 54 dari keseluruhan jumlah responden menyatakan setuju dengan ketersediaan jalan yang sudah memadai. 32 kurang setuju, 2 tidak setuju dan 12 sangat setuju dengan kondisi jalan yang sudah memadai. 32 masyarakat kurang setuju dengan kondisi jalan yang sudah memadai dikarenakan belum meratanya pembangunan jalan yang memadai sampai ke daerah pedalaman Kabupaten Langkat. Namun untuk daerah perkotaan seperti Stabat kondisi jalan sudah memadai. Kemudian, untuk persepsi bahwa ketersediaan pelabuhan laut sudah memadai sebanyak 58 atau 29 responden sangat tidak setuju dengan hal ini. Dan tidak ada responden yang sangat setuju ataupun setuju dengan persepsi ini. Hal ini dikarenakan Kabupaten langkat belum memiliki pelabuhan yang memadai bagi para nelayan. Sama halnya dengan persepsi pelabuhan udara yang sudah memadai. 52 atau sekitar 26 responden sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan dengan ketersediaan saluran telepon sudah memadai, 76 Universitas Sumatera Utara atau 38 responden menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Dan hanya 2 atau 1 orang yang menyatakan kurang setuju dengan ketersediaan saluran telepon. Pada variabel kualitas infrastruktur fisik, persepsi bahwa kualitas jalan sudah baik 68 atau 34 responden setuju dengan hal ini. 28 atau 14 responden yang menyatakan kurang setuju. Untuk pernyataan akses dan kualitas pelabuhan laut sudah baik 50 responden menyatakan tidak setuju dan 50 menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Dan persepsi akses dan kualitas pelabuhan udara sudah baik, 54 reponden menyatakan tidak setuju. Sedangkan untuk persepsi kualitas sambungan dan saluran telepon sudah baik, 92 reponden setuju dengan hal ini.

4.5.3 Faktor Perekonomian Daerah