keunggulan bersaing tersebut. Walaupun demikian, di Negara maju peran pemerintah sangat diperlukan, bahkan di Negara maju peran pemerintah tetap
dibutuhkan walaupun sistem ekonomi dan sosial sangat berorientasi pasar. Di Negara berkembang, peran pemerintah dalam pembangunan termasuk di sektor
industri sangat mempengaruhi lingkungan, dimana dapat berakibat pada meningkat atau menurunnya keunggulan daya saing suatu industri, Walaupun
secara bertahap campur tangan pemerintah secara langsung diharapkan dapat dikurangi. Dengan arti kata dalam proses pertumbuhan ekonomi, tugas utama
pemerintah adalah menciptakan lingkungan usaha yang kondusif Syahresmita, 2000:99.
2.2.5. Tenaga Kerja dan Produktivitas
Indikator sumber daya manusia dapat didekomposisikan ke dalam beberapa sub-indikator, yaitu: karakteristik penduduk, ketenagakerjaan,
pendidikan, kualitas hidup, perilaku dan nilai sosial. Sub indikator karakteristik penduduk dan ketenagakerjaan mencerminkan aspek kuantitas dari sumber daya
manusia, sedangkan sub-indikator pendidikan, kualitas hidup, perilaku dan nilai sosial merupakan sisi kualitas dari semua sumber daya manusia.
Keunggulan daya saing daerah penting karena dua alasan. Pertama, untuk menyadarkan bahwa keunggulan kompetitif suatu organisasi tidak sepenuhnya
tergantung pada kemampuan internal masing-masing organisasi. Ada tempat- tempat dimana orang atau organisasi lebih mudah menciptakan usaha yang
kompetitif dibidang tempat lain. Hal ini tidak hanya berlaku untuk negara, tetapi juga berlaku untuk wilayah dalam suatu negara. Kedua, ada dua tipe keunggulan
Universitas Sumatera Utara
kompetitif yang harus dikenali, yaitu keunggulan kompetitif statis dan keunggulan kompetitif dinamis. Keunggulan kompetitif statis merujuk pada faktor lokasi
geografis, sedangkan keunggulan kompetitif dinamis merujuk pada permasalahan tenaga kerja seperti upah, kualitas, kedisiplinan, dan produktivitas, iklim usaha,
dan faktor lain yang berpengaruh terhadap industri didaerah itu. Lokasi geografis merupakan faktor daya saing yang sangat penting, tetapi hal tersebut juga dimiliki
banyak daerah lain. Di samping itu ke depan kemajuan teknologi dan globalisasi lambat laun
akan mengurangi signifikan faktor lokasi. Dalam kondisi demikian, faktor-faktor lain seperti kualitas tenaga kerja dan iklim usaha akan menjadi keunggulan
kompetitif yang penting terutama ketika didaerah lain hal itu merupakan masalah Bappenas, 2004.
2.2.6. Keterbukaan
Indikator keterbukaan merupakan ukuran seberapa jauh perekonomian suatu daerah berhubungan dengan daerah lain yang tercermin dari perdagangan
daerah tersebut dengan daerah lain dalam cakupan nasional dan internasional. Indikator ini menentukan daya saing melalui prinsip-prinsip sebagai berikut:
1 Keberhasilan suatu daerah dalam perdagangan internasional merefleksikan
daya saing perekonomian daerah tersebut. 2
Keterbukaan suatu daerah baik dalam perdagangan domestik maupun internasional meningkatkan kinerja perekonomiannnya.
3 Investasi internasional mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien
ke seluruh penjuru dunia
Universitas Sumatera Utara
4 Daya saing yang didorong oleh ekspor terkait dengan orientasi
pertumbuhan perekonomian daerah. 5
Memepertahankan standar hidup yang tinggi mengharuskan integrasi dengan ekonomi internasional.
2.2.7. Manajemen dan Ekonomi Mikro