127
model bahan ajar ini guru menyambut terbuka karena dapat digunakan sebagai bahan pengajaran apresiasi prosa fiksi di kelasnya.
Tanggapan para guru terhadap keberadaan bahan ajar apresiasi prosa fiksi dengan pendekatan quantum learning semuanya dapat dikategorikan positif.
Tanggapan-tanggapan positif ini menandakan bahwa pengembangan model bahan ajar apresiasi prosa fiksi dengan pendekatan quantum learning di SMP Negeri 4
Sukoharjo berterima. Berterimanya model ini bagi guru dapat diharapkan pembelajaran apresiasi prosa fiksi pada masa mendatang akan berubah warna.
Perubahan itu terjadi dari yang semula merasa tidak senang menjadi senang. Dari semula menganggap apresiasi prosa fiksi sukar, menjadi dapat diterima dengan
mudah. Selain itu, penerimaan guru terhadap model bahan ajar apresiasi prosa fiksi
dengan pendekatan quantum learning selain bermanfaat bagi siswa dan bagi pembelajaran itu sendiri, juga bermanfaat bagi guru yang bersangkutan. Dikatakan
demikian karena berdasarkan uraian Herman J. Waluyo 2007 : 10. Seorang guru agar dapat memperoleh sertifikasi ia wajib memiliki karya pengembangan profesi.
Penerapan model bahan ajar ini bagi guru termasuk dalam penerapan pembelajaran yang inovatif dan ini termasuk karya pengembangan profesi.
D. Hasil Uji Keefektivan Bahan Ajar Apresiasi Prosa Fiksi dengan
Pendekatan Quantum Learning.
Hasil uji keefektivan model buku materi ajar apresiasi prosa fiksi dengan pendekatan quantum learning di SMP Negeri 4 Sukoharjo meliputi : 1 keefektivan
128
buku bahan ajar apresiasi prosa fiksi dengan pendekatan quantum learning yang diujikan secara terbatas; dan 2 keefektivan buku bahan ajar apresiasi prosa fiksi
dengan pendekatan quantum learning yang diujikan secara luas. 1. Uji Coba Terbatas Keefektivan Bahan Ajar Apresiasi Prosa Fiksi dengan
Pendekatan Quantum Learning
Uji keefektivan ini berkenaan dengan penggunaan buku materi ajar apresiasi prosa fiksi dengan pendekatan quantum learning yang dilakukan dengan
membandingkan hasil nilai pretes-postes kelompok siswa secara terbatas, dengan sampel 40 siswa. Untuk menguji apakah model yang diujicobakan efektif atau tidak,
maka perlu diadakan uji statistik dengan uji-t non-independent. Berdasarkan perhitungan ini diketahui bahwa perbedaan nilai pretes-postes
pada ujicoba terbatas dengan sampel 40 siswa adalah: hasil Uji-t non-independen skor pretes dan postes kelas VIII A diperoleh nilai t 6,11 lalu dikonsultasikan dengan
nilai tabeL dengan N=40, α = 0,05 diperoleh 1,68. Jadi, t- hitung 6,11 t-tabel
1,68, maka hipotesis diterima Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa buku bahan ajar awal yang diujicobakan efektif untuk pembelajaran apresiasi
prosa fiksi di SMP Negeri 4 Sukoharjo sehingga bisa dijadikan buku bahan ajar.
2. Uji Coba Luas Keefektivan Bahan Ajar Apresiasi Prosa Fiksi dengan Pendekatan Quantum Learning
Uji keefektivan ini berkenaan dengan penggunaan buku materi ajar apresiasi prosa fiksi dengan pendekatan QL yang dilakukan dengan membandingkan hasilk
129
pretes-postes kelompok siswa secara luas dengan sampel 120 siswa. Untuk menguji apakah model yang diujicobakan efektif atau tidak maka perlu diadakan uji statistik
dengan uji t-tes non- independent. Berdasarkan perhitungan ini diketahui bahwa perbedaan nilai pretes- postes
pada uji coba luas dengan sampel 120 siswa, yang diambil dari siswa kelas VIII B VIIIC dan VIIID, hasilnya adalah: nilai t yang diperoleh 24,75 lalu
dikonsultasikan dengan nilai t tabel dengan N=120, α = 0,05 diperoleh 1,66. Jadi, t-
hitung 24,75 t-tabel 1,66, maka hipotesis diterima Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa buku bahan ajar awal yang diujicobakan efektif
untuk pembelajaran apresiasi prosa fiksi di SMP Negeri 4 Sukoharjo sehingga bisa
dijadikan buku bahan ajar.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan di depan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Setelah diadakan analisis kebutuhan bagi para guru dan siswa SMP Negeri 4 Sukoharjo, maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan yang mereka rasakan