91
1
2 2
__
- S
S =
n n
n D
D D
t
Keterangan Rumus:
__
D = selisih antara pre- test dikurangi post-test
D = kuadrat dari selisih pre-test dan post-test
n = jumlah siswa yang ikut uji coba
Nilai t itu kemudian dikonsultasikan dengan nilai t tabel. Jika t hitung t tabel, maka hipotesis diterima Ho ditolak, jika t hitung t tabel, maka hipotesis
ditolak atau Ho diterima.
d. Uji Lapangan Operasional atau Perbaikan Akhir Operational F ield Testing
Pada tahap ini peranan peneliti pengembang sudah kurang. Pengguna sepenuhnya menggunakan waktu untuk uji coba tersebut. Sebelum dilaksanakan uji
coba diadakan pre–test, dan sesudah uji coba diadakan post–test. Hasil pre–test dan post–test kemudian dianalisis untuk menentukan efektivitas bahan ajar yang disusun
dalam pembelajaran Apresiasi Prosa Fiksi. Uji statistik untuk menentukan efektivitas bahan ajar ini adalah dengan statistik sederhana Uji t Non–Independent, dengan
rumus Uji t Non–Independent seperti pada tahap c, hanya saja memang kondisi D– nya berasal dari pre – test dan post – test yang berbeda.
Prosedur pengembangan model bahan ajar tersebut dapat ditampilkan pada diagram sebagai berikut:
92
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Studi Pendahuluan untuk Pengembangan Bahan Ajar Apresiasi Prosa Fiksi yang Dibutuhkan oleh Guru dan Siswa di SMP Negeri 4 Sukoharjo
Hasil studi pendahuluan ini menemukan tiga pokok temuan yaitu: 1 permasalahan serta kebutuhan guru dan siswa yang berkaitan dengan pembelajaran
apresiasi prosa fiksi di SMP Negeri 4 Sukoharjo; 2 upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran apresiasi prosa
fiksi di SMP Negeri 4 Sukoharjo berdasarkan kebutuhan guru dan siswa; 3 prototype
draf bahan pembelajaran apresiasi prosa fiksi di SMP Negeri 4 Sukoharjo dengan pendekatan quantum learning.
1. Permasalahan dan Kebutuhan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Apresiasi
Prosa Fiksi di SMP Negeri 4 Sukoharjo
Permasalahan yang dihadapi dalam pembahasan penelitian ini adalah : 1 penyusunan rencana pembelajaran apresiasi prosa fiksi; 2 penerapan
prosedur pembelajaran; 3 penerapan media pembelajaran; 4 penyediaan bahan ajar apresiasi prosa fiksi; dan 5 penyusunan alat evaluasi.
Permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran apresiasi prosa fiksi adalah siswa menganggap apresiasi prosa fiksi sebagai pembelajaran yang tidak
menyenangkan dan sukar.