123
Bahan ajar yang dipilih untuk diberikan kepada siswa pun disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia siswa dan dipilih dengan tema yang bervariasi agar siswa
merasa senang dan tidak merasa bosan. Bahan ajar dipilih secara selektif dalam hal penggunaan bahasa agar dapat diterima dan dipahami siswa dengan mudah.
Dari sejumlah pembahasan terhadap data yang telah dideskripsikan, sebenarnya kesemuanya itu merupakan temuan bahwa guru telah berupaya mengatasi
permasalahan dalam pembelajaran apresiasi prosa fiksi. Namun demikian semua guru tetap berkeingian mendapatkan bimbingan yang dapat digunakan untuk menenukan
cara-cara yang lebih efektif dan efisien untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran apresiasi prosa fiksi di Sekolah Menengah Pertama ini terutama dalam
hal menentukan bahan ajar. Kemudian cara-cara yang lebih efektif dan efisien untuk memecahkan masalah itu diajukan model bahan ajar pembelajaran apresiasi prosa
fiksi dengan pendekatan quantum learning.
2. Hasil Pengembangan dan Perbaikan Bahan Ajar Apresiasi Prosa Fiksi
Berdasarkan Uji Coba Terbatas di Lapangan
Data yang dideskripsikan menguraikan prosedur yang dilaksanakan guru dalam pembelajaran dengan bahan ajar apresiasi prosa fiksi berbasis quantum
learning di SMP Negeri 4 Sukoharjo. Berdasarkan deskripsi data yang dikumpulkan
melalui uji coba penerapan draf tersebut, diketahui bahwa bahan ajar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran apresiasi prosa fiksi.
Penerapan uji coba terbatas pada 40 siswa SMP Negeri 4 Sukoharjo, membuktikan penerapan bahan ajar apresiasi prosa fiksi berbasis quantum learning
124
dapat mempermudah siswa menuangkan ide atau gagasan untuk mengapresiasi, mengekspresikan, dan berkreasi dengan prosa fiksi berdasarkan alunan orkestra yang
telah diberikan oleh guru dan meningkatkan minat belajar siswa terhadap apresiasi prosa fiksi.
Pada awal pembelajaran, guru memotivasi kelas dengan menyajikan orkestra dan didengarkan bersama-sama . Hal ini membuat siswa gembira dan tumbuh minat
belajarnya. Pada pelaksanaan pembelajaran dengan bahan ajar apresiasi prosa fiksi berbasis quantum learning, siswa menyimak cerpen dan novel yang dibacakan
beberapa temannya dengan rekaman orkestra dari media audio, siswa memperhatikan pengucapan, intonasi, jeda, dan ekspresi dengan baik. Siswa secara berkelompok
menemukan makna kata-kata, dan bersama kelompoknya mendiskusikan apa yang dipesankan prosa fiksi yang disajikan. Hingga diakhiri dengan kegiatan siswa yang
telah selesai membaca prosa fiksi diberi applaus dan dilanjutkan ber-toss dengan rekan sekelompoknya.
Pada pelaksanaan pembelajaran apresiasi prosa fiksi dengan bahan ajar berbasis quantum learning, tidak ada hambatan prosedural yang ditemui, namun
hanya sedikit bersifat teknis, yaitu guru masih lebih banyak berada di depan kelas. Saran yang diberikan untuk itu adalah sebaiknya guru tidak hanya berada di depan
kelas saat memberikan penjelasan kepada siswa tetapi guru juga harus memonitor siswa kepada kelompok-kelompok deretan bagian belakang, agar mereka juga aktif
dalam kegiatan belajar mengajar.
125
Agar siswa menjadi lebih berminat pada pembelajaran apresiasi prosa fiksi, sebaiknya guru memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengemukakan
pendapatnya, yang dipentingkan dalam pembelajaran ini adalah pendapat tersebut masih berkaitan dengan prosa fiksi yang disajikan.
Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran apresiasi prosa fiksi dengan bahan ajar berbasis quantum learning yang diterapkan guru dapat mempermudah siswa
dalam menuangkan ide atau gagasan untuk mengapresiasi, mengekspresikan, dan berkreasi dengan prosa fiksi.
C. Tanggapan Stakeholders terhadap Bahan Ajar Apresiasi Prosa Fiksi