75
B. Penelitian yang Relevan
Andayani 2008 dalam penelitiannya yang berjudul Pengembangan Model Pembelajaran Apresiasi Sastra Berbasis Quantum Learning di Sekolah Dasar.
Penelitian ini bermaksud menyajikan sebuah model untuk perbaikan pembelajaran apresiasi di sekolah dasar yang selama ini menjadi sebuah pembelajaran tentang ilmu
sastra dengan ditandai penyajian pengetahuan tentang sastra dalam porsi yang besar kepada murid Sekolah Dasar. Hal inilah yang menyebabkan apresiasi sastra menjadi
pembelajaran yang sukar dan tidak diminati murid. Hasil penelitian ini diharapkan akan mewujudkan pembelajaran apresiasi sastra sesuai dengan hakekatnya dalam
pembelajaran apresiasi sastra murid berhak mendapatkan cheers kepuasan dan applause
kekaguman yang selama ini tidak pernah diperoleh murid. Gejala ini muncul kurangnya guru akan model pembelajaran. Pemilihan quantum learning
dalam pembelajaran apresiasi sastra ini diharapkan dapat menjawab persoalan tersebut.
Wijosutedjo dan Supriatun 2007 dalam penelitiannya yang berjudul Kemampuan Siswa Menulis Cerita Pendek dengan Pendekatan Portopolio di Kelas I
SMA Negeri 8 Yogyakarta menyimpulkan: Pertama, menulis tidak dapat dipelajari
tetapi harus langsung dikerjakan. menulis saja apa yang akan ditulis, direvisi, diedit,
dan diproses dalam penyempurnaan; Kedua, menulis dapat dipelajari atau diajarkan.
Yang pertama didasarkan pada pendekatan alamiah, sedangkan yang kedua pada pendekatan proses.
76
Teti Rostikawati 2005 dalam penelitiannya yang berjudul “Mind Mapping Dalam Metode Quantum Learning P engaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Dan
Kreatifitas Siswa ” menyimpulkan: metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan
yang harus dilalui dalam proses belajar, pembelajaran memiliki dua unsur penting yakni siswa dan guru. Bagi siswa metode pembelajaran sangat penting dalam
menentukan prestasi dan pengembangan potensi pribadi. Guru memiliki peranan penting dalam menerapkan metode pembelajaran di kelas untuk mencapai tujuan
belajar yang diinginkan. Quantum learning sebagai salah satu metode belajar dapat memadukan antara berbagai sugesti positif dan interaksinya dengan lingkungan yang
dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang. Lingkungan belajar yang menyenangkan dapat menimbulkan motivasi pada diri seseorang sehingga secara
langsung dapat mempengaruhi proses belajar metode Quantum Learning dengan teknik peta pikiran mind mapping memiliki manfaat yang sangat baik untuk
meningkatkan potensi akademis prestasi belajar maupun potensi kreatif yang
terdapat dalam diri siswa.
Sriyanto dan Sukardi 2006 dalam penelitian tindakan kelas di SMA Sukoharjo mencoba mengembangkan pembelajaran bahasa Indonesia secara terpadu
dalam empat keterampilan berbahasa dengan diikat oleh teks drama. Ia tidak memadukan pembelajaran bahasa Indonesia dengan prosa, puisi, dan drama namun
hanya dalam hal apresiasi drama. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa dengan kegiatan apresiasi drama, keterampilan siswa dalam menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis secara terpadu menjadi meningkat.
77
Pembelajaran bahasa Indonesia dengan “integrated approach” atau pendekatan terpadu telah diteliti oleh Dwi Susilowati 2005. Penelitian dilaksanakan di SMP
Negeri Sukoharjo. Yang dimaksud dengan integrated approach adalah pengajaran mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis secara terpadu dan tidak berdiri
sendiri-sendiri. Ternyata pendekatan ini cukup efektif untuk pengajaran bahasa Indonesia di SMP.
C. Kerangka Berpikir