Simpulan SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

129 pretes-postes kelompok siswa secara luas dengan sampel 120 siswa. Untuk menguji apakah model yang diujicobakan efektif atau tidak maka perlu diadakan uji statistik dengan uji t-tes non- independent. Berdasarkan perhitungan ini diketahui bahwa perbedaan nilai pretes- postes pada uji coba luas dengan sampel 120 siswa, yang diambil dari siswa kelas VIII B VIIIC dan VIIID, hasilnya adalah: nilai t yang diperoleh 24,75 lalu dikonsultasikan dengan nilai t tabel dengan N=120, α = 0,05 diperoleh 1,66. Jadi, t- hitung 24,75 t-tabel 1,66, maka hipotesis diterima Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa buku bahan ajar awal yang diujicobakan efektif untuk pembelajaran apresiasi prosa fiksi di SMP Negeri 4 Sukoharjo sehingga bisa dijadikan buku bahan ajar.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan di depan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Setelah diadakan analisis kebutuhan bagi para guru dan siswa SMP Negeri 4 Sukoharjo, maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan yang mereka rasakan 130 bersama adalah model bahan ajar apresiasi prosa fiksi yang disusun dengan pendekatan quantum learning. Hal ini didasarkan atas pertimbangan adanya problem pembelajaran yang timbul dari siswa, materi ajar, dan guru yang menuntut pendekatan, strategi, dan materi ajar yang membangkitkan minat dan motivasi siswa. 2. Prinsip keterpaduan antara bahan ajar apresiasi prosa fiksi dan kemampuan berbahasa menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dapat dikembangkan menjadi prototype model dengan pendekatan quantum learning melalui tiga tahap, yaitu perencanaan, studi eksplorasi, dan pembentukan bentuk awal model. Prototype tersebut berupa empat komponen utama, yaitu: 1 materi bacaan sastra meliputi puisi, cerita pendek, novel, dan drama; 2langkah-langkah latihan berbahasa melalui bacaan sastra; 3 iringan musik untuk bacaan sastra dan latihan berbahasa; dan 4 silabus pembelajaran sebagai pegangan guru dalam melaksanakan pembelajaran terpadu. 3. Pengembangan prototype bahan ajar apresiasi prosa fiksi sebagai produk awal menjadi model bahan ajar apresiasi prosa fiksi yang dikembangkan dengan pendekatan quantum learning melalui 4 empat tahap, yaitu: 1 expert judgment; 2 pengembangan awal di lapangan dan perbaikan; 3 pengembangan utama di lapangan dan diperbaikan; dan 4 pengembangan operasional di lapangan dan perbaikan. Pengembangan ke-3 dan ke-4 disertasi dengan uji statistik sederhana Uji – t non-independent untuk menguji efektivitas model bahan ajar apresiasi 131 prosa fiksi tersebut dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada akhir uji coba ini dihasilkan model bahan ajar apresiasi prosa fiksi dan silabus pembelajaran apresiasi prosa fiksi secara terpadu dengan pendekatan quantum learning. 4. Para stakeholders dalam hal ini para siswa, guru bahasa Indonesia di SMP Negheri 4 Sukoharjo menerima dengan baik model bahan ajar apresiasi prosa fiksi tersebut dan jika dikembangkan menjadi materi ajar yang tercetak, mereka memberikan saran-saran agar dapat digunakan di lapangan dengan baik.

B. Implikasi Hasil Penelitian