Pengertian Pemberian Cairan Tujuan Terapi Penggantian Cairan

30 3. Ditemukan perbedaan signifikan volume air resusitasi yang diberikan kelompok pasien muda cenderung diberikan jauh lebih banyak setiap persen luka bakarnya. Hal ini ternyata juga terjadi pada kelompok pasien dengan usia tua bila dibandingkan pasien usia 15-44 tahun. 4. Resusitasi yang berlebihan pada luka bakar yang sangat luas akan sangat berhubungan dengan mudahnya terjadi reaksi adverse pada pasien dan ini ditemukan pada pasien luka bakar luas mayor yang dihitung kebutuhan air resusitasinya menggunakan formula ParklandBaxter. Walaupun banyak kejadian reaksi advers, akan kematiannya masih cukup rendah.

2.4.1 Pengertian Pemberian Cairan

Penggantian kebutuhan cairan yang diproyeksikan dalam 24 jam pertama dihitung, berdasarkan luas luka bakar, beberapa kombinasi kategori cairan dapat digunakan 1. Koloid-whole blood, plasma serta plasma expander. 2. Kristaloidelektrolit-larutan natrium klorida fisiologik atau larutan ringer laktat. 3. Dextrose 5 larutan nutrient yang memberikan 200 kkalL terapi penggantian cairan selama dehidrasi. Resusitasi cairan yang adekuat menghasilkan sedikit penurunan volume darah selama 24 jam pertama pasca luka bakar dan mengembalikan kadar plasma pada nilai yang normal pada akhir periode 48 jam. Pemberian larutan garam yang seimbang dalam 24 jam pertama dengan jumlah yang berkisar 2 hingga 4 ml per kilogram berat badan per persen luka bakar mlkg Moenadjat, 2003. Universitas Sumatera Utara 31

2.4.2 Tujuan Terapi Penggantian Cairan

Volume cepat dan kecepatan pemberian cairan infus diukur berdasarkan respons pasien luka bakar. Tujuan pemberian atau penggantian cairan adalah tekanan sistolik yang melebihi 100 mm Hg; frekuensi nadi yang kurang dari 110menit, dan haluaran urin sebanyak 30 hingga 50 mljam. Ukuran tambahan untuk menentukan kebutuhan cairan dan respons pasien terhadap resusitasi mencakup nilai hematokrit, hemoglobin dan kadar natrium serum. Jika nilai hematokrit dan hemaglobinnya menurun atau bila haluaran lebih besar dari 50 mljam, kecepatan pemberian infus dapat diturunkan tujuannya adalah untuk menurunkan kadar natrium serum dalam batas-batas normal selama penggangtian cairan Smeltzer Suzanne C, 2002. Cairan dan elektrolit sangat berguna dalam mempertahankan fungsi tubuh manusia. Kebutuhan cairan dan elektrolit bagi manusia berbeda-beda sesuai dengan tingkat usia seseorang, seperti bayi mempunyai kebutuhan cairan yang berbeda dengan usia dewasa. Kebutuhan cairan sangat diperlukan tubuh dalam mengangkut zat makanan kedalam sel, sisa metabolisme, sebagai pelarut elektrolit dan nonelektrolit, memelihara suhu tubuh, mempermudah eliminasi, dan membantu pencernaan. Disamping kebutuhan cairan, elektrolit natrium, kalium, kalsium, klorida, dan fosfat sangat penting untuk menjaga keseimbangan asam- basa, konduksi saraf, kontraksi muscular dan osmolaritas. Kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan cairan dan elektrolit dapat mempengaruhi sistem organ tubuh terutama ginjal. Untuk mempertahankan kondisi cairan dan elektrolit dalam keadaan seimbang maka pemasukan harus Universitas Sumatera Utara 32 cukup sesuai dengan kebutuhan. Prosedur pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam pelayanan keperawatan dapat dilakukan melalui pemberian cairan per oral atau intravena Smeltzer Suzanne C, 2002.

2.4.3 Pemberian Cairan Melalui Infus