14
belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional, serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat
mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata
dalam.
Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah
usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.
2.2 Luka Bakar 2.2.1 Pengertian Luka Bakar
Luka bakar adalah merupakan luka yang unik diantara bentuk-bentuk luka lainnya karena luka tersebut meliputi sejumlah besar jaringan mati yang tetap
berada pada tempatnya untuk jangka waktu yang lama. Dengan cepat luka bakar akan didiami oleh bakteri pathogen; mengalami eksudasi dengan perembasan
sejumlah besar air, protein serta elektrolit, dan memerlukan pencangkokkan kulit dari bagian tubuh yang lain untuk menghasilkan penutupan luka yang permanen
Smeltzer Suzanne C, 2002. Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak langsung atau tak langsung dengan suhu tinggi seperti api, air panas,
listrik, bahan kimia dan rasiasi Nugroho, 2012.
2.2.2 Anatomi dan Fisiologi Kulit
Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot dan mempunyai peranan dalam homeostatis. Kulit mempunyai fungsi sebagai pelindung tubuh dari
berbagai trauma dan merupakan penahan terhadap bakteri, virus dan jamur. Kehilangan panas dan penyimpanan panas diatur oleh vasodilatasi atau sekresi
Universitas Sumatera Utara
15
kelenjar-kelenjar keringat dan tanpa adanya kulit, maka cairan tubuh yang penting akan menguap dan elektrolit tubuh akan hilang dalam beberapa waktu. Kulit
terdiri dari dua lapisan epidermis dan dermis Marrieb, 2001. 1. Epidermis adalah merupakan lapisan luar kulit yang utamanya disusun oleh
sel-sel epitel. Sel-sel yang terdapat dalam epidermis antara lain: keratinosit sel terbanyak pada lapisan epidermis, melanosit, sel merkel dan langerhans.
Epidermis terdiri dari lima lapisan, dari yang paling dalam yaitu stratum basale, stratum spinosum, stratum granulosum, stratum lucidum dan stratum
corneum. 2. Dermis adalah merupakan lapisan yang kaya akan serabut saraf, pembulu
darah, dan pembulu darah limfe. Selain itu dermis juga tersusun atas kelenjar keringat, sebasea, dan folikel rambut. Dermis terdiri atas dua lapisan yaitu
papilaris dan lapisan retikularis, sekitar 80 dari dermis adalah lapisan retikularis.
2.2.3 Derajat Luka Bakar
Kedalaman kerusakan jaringan akibat luka bakar tergantung pada derajat panas sumber, penyebab dan lamanya kontak dengan tubuh penderita. Dahulu
Dupuytren membagi atas 6 tingkat, sekarang lebih praktis hanya dibagi 3 tingkat derajat, yaitu sebagai berikut :
1. Luka Bakar Derajat I: Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis superficial, kulit hiperemik
berupa eritem, tidak dijumpai bullae, terasa nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi. Penyembuhan terjadi secara spontan tanpa pengobatan
khusus.
Universitas Sumatera Utara
16
2. Luka Bakar Derajat II: Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi
disertai proses eksudasi. Terdapat bullae, nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.
Dibedakan atas 2 dua bagian A. Derajat II dangkal superficial IIA
Kerusakan mengenai bagian epidermis dan lapisan atas dari corium dermis. Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat,
kelenjar sebacea masih banyak. Semua ini merupakan benih-benih epitel. Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 10-14 hari tanpa
terbentuk cicatrik. B. Derajat II dalam deep IIB
Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisa-sisa jaringan epitel tinggal sedikit. Penyembuhan terjadi lebih lama dan disertai parut
hipertrofi. Biasanya penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.
3. Luka Bakar Derajat III Kerusakan meliputi seluruh tebal kulit dan lapisan yang lebih dalam sampai
mencapai jaringan subkutan, otot dan tulang. Organ kulit mengalami kerusakan, tidak ada lagi sisa elemen epitel. Tidak dijumpai bullae, kulit yang
terbakar berwarna abu-abu dan lebih pucat sampai berwarna hitam kering. Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai
eskar. Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi karena ujung-ujung
Universitas Sumatera Utara
17
sensori rusak. Penyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi epitelisasi spontan Noer S.M, 2006
Menurut American Burn Association ABA, berat ringannya derajat luka bakar dapat diketahui melalui 3 hal,yaitu:
1. Luka bakar ringan a. Luka bakar derajat II 15 pada dewasa
b. Luka bakar derajat II 10 pada anak-anak c. Luka bakar derjat III 2
2. Luka bakar sedang a. Luka bakar derajat II 15-25 pada orang dewasa
b. Luka bakar derajat II 10-20 pada anak-anak c. Luka bakar derajat III 10
3. Luka bakar berat a. Luka bakar derajat II 25 atau lebih pada orang dewasa
b. Luka bakar derajat II 20 atau lebih pada anak-anak c. Luka bakar derajat III 10 atau lebih
d. Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki dan genitalia perineum.
e. Luka bakar dengan inhalasi, listrik, disertai trauma lain. Pada fase awal kehilangan cairan melalui eksudat pada luka bakar lebih dari
30 adalah sekitar 2-3 lhari dengan kandungan protein kurang lebih 30 gl.
Universitas Sumatera Utara
18
2.2.4 Etiologi Luka Bakar