Analisis Data Data Demografi Responden

43

4.8.2 Analisis Data

Menganalisis data yang telah terkumpul dari hasil pengetahuan dan sikap perawat tentang pemberian cairan pada pasien luka bakar. Peneliti menentukan presentase jawaban dari setiap responden. Selanjutnya peneliti memasukkan data ke dalam computer dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik komputerisasi yang menggunakan program statistika. Dari pengolahan data stastistik deskriptif hasil analisa data disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi untuk melihat pengetahuan dan sikap perawat tentang pemberian cairan pada pasien luka bakar di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Universitas Sumatera Utara 44 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pada bab ini hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengetahuan dan sikap perawat tentang pemberian cairan pada pasien luka bakar di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Penyajian data dalam penelitian ini ditampilkan secara deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.

5.1.1 Data Demografi Responden

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh data distribusi frekuensi dan persentase karakteristik perawat menunjukkan bahwa mayoritas umur perawat adalah dewasa akhir 36-45 tahun sebanyak 17 orang 38,6, mayoritas jenis kelamin perawat adalah perempuan dengan jumlah 37 orang 84,1, mayoritas agama perawat adalah agama kristen protestan sebanyak 24 orang 54,5. Suku perawat mayoritas adalah batak dengan jumlah 36 orang 81,8. Sementara, mayoritas pendidikan perawat adalah D III keperawatan sebanyak 29 orang 65,9. Untuk lebih jelasnya data distribusi frekuensi dan persentase karakteristik perawat dapat dilihat pada tebel 5.1. Universitas Sumatera Utara 45 Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Perawat tentang Pemberian Cairan pada Pasien Luka Bakar di RSUD Dr. Pirngadi Medan n=44 Karakteristik Responden Frekuensi f Persentase Usia Remaja Akhir 17-25 tahun Dewasa Awal 26-35 tahun Dewasa Akhir 36-45 tahun Lansia Awal 46-55 tahun 1 16 17 10 2,3 36,4 38,6 22,7 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 7 37 15,9 84,1 Agama Islam Kristen Protestan 20 24 45,5 54,5 Suku Batak Melayu Lain-lain 36 3 5 81,8 6,8 11,4 Pendidikan DIII Keperawatan S1 Keperawatan 29 15 65,9 34,1 5.1.2 Pengetahuan Perawat Tentang Pemberian Cairan pada Pasien Luka Bakar di RSUD Dr. Pirngadi Medan Berdasarkan tabel 5.2 bahwa hasil penelitian yang dilakukan terhadap 44 perawat tentang pengetahuan perawat tentang pemberian cairan pada pasien luka bakar di RSUD Dr. Pirngadi Medan diperoleh hasil mayoritas pengetahuan perawat adalah baik sebanyak 28 perawat 63,6 , dan pengetahuan perawat adalah cukup sebanyak 16 perawat 36,4 . Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Pengetahuan Perawat tentang Pemberian Cairan pada Pasien Luka Bakar n=44 Pengetahuan Frekuensi f Persentase Baik 28 63,6 Cukup 16 36,4 Total 44 100 Universitas Sumatera Utara 46 Hasil penelitian pengetahuan perawat tentang pemberian cairan pada pasien luka bakar adalah menunjukkan sebanyak 42 orang perawat 95,5 telah mengetahui prinsip pemberian cairan pada pasien luka bakar. Namun sebanyak 21 perawat 47,7 tidak mengetahui tentang volume kecepatan pemberian cairan infus pada pasien luka bakar. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Pengetahuan Perawat tentang Pemberian Cairan pada Pasien Luka Bakar No Pernyataan B f S f 1. Cara menentukan pemberian cairan pada pasien luka bakar berdasarkan rumus baxter 39 88,6 5 11,4 2. Kebutuhan cairan pada 8 jam pertama dengan luas luka bakar 18 dan BB 50 kg 34 77,3 10 22,7 3. Cara pemberian cairan pada pasien luka bakar 42 95,5 2 4,5 4. Tujuan pemberian cairan koloid pada pasien luka bakar yaitu 24 54,5 20 45,5 5. Jumlah pemberian larutan ringer laktat yang seimbang dalam 24 jam pertama pasien luka bakar 31 70,5 13 29,5 6. Cairan yang sebaiknya digunakan pada pasien luka bakar derajat 2 34 77,3 10 22,7 7. Kebutuhan cairan 24 jam, luas luka bakar 40 dan BB 50 kg dihitung menggunakan rumus baxter 34 77,3 10 22,7 8. Larutan nutrient yang memberikan 200 kkalL untuk mengatasi dehidrasi 34 77,3 10 22,7 9. Tujuan resusitasi pada pasien luka bakar 39 88,6 5 11,4 10. Volume kecepatan pemberian cairan infus pada pasien luka bakar 23 52,3 21 47,7 5.1.3 Sikap Perawat tentang Pemberian Cairan pada Pasien Luka Bakar di RSUD Dr. Pirngadi Medan n=44 Berdasarkan tabel 5.4 bahwa hasil penelitian yang dilakukan terhadap 44 perawat tentang sikap perawat tentang pemberian cairan pada pasien luka bakar di RSUD Dr. Pirngadi Medan diperoleh hasil mayoritas sikap perawat adalah baik sebanyak 25 perawat 56,8 , dan sikap perawat adalah cukup sebanyak 19 perawat 43,2 . Universitas Sumatera Utara 47 Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Sikap Perawat tentang Pemberian Cairan pada Pasien Luka Bakar di RSUD Dr. Pirngadi Medan n=44 Tindakan Frekuensi f Persentase Baik Cukup 25 19 56,8 43,2 Total 44 100 Hasil penelitian sikap perawat tentang pemberian cairan pada pasien luka bakar adalah menunjukkan sebanyak 29 orang perawat 64,4 telah mengetahui sikap pertolongan pertama dalam pemberian cairan pada pasien luka bakar. Tetapi sebanyak 12 perawat 26,7 tidak mengetahui sikap dalam pemberian cairan pada pasien luka bakar yang mengalami haluaran urin. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.5. Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Sikap Perawat tentang Pemberian cairan Pada Pasien Luka Bakar No Pernyataan S f P f TP f 1. Pasien luka bakar derajat II, pemberian cairan dalam 1 hari sesuai kebutuhan dan luas luka bakar 28 62,2 16 35,6 2. Menangani kasus luka bakar dengan mengatasi defisit cairan dan mencegah adanya potensi kelebihan air 17 37,8 26 57,8 1 2,2 3. Pemberian cairan yang luas luka bakarnya lebih dari 30 dapat menyebabkan syok 17 37,8 17 37,8 10 22,2 4. pemberian cairan melalui intravena dan oral mempertahankan keseimbangan cairan 25 55,6 13 28,9 6 13,3 5. Menurunkan kecepatan pemberian infus jika pasien luka bakar mengalami haluaran urin lebih besar dari 50 mljam 18 40,0 14 31,1 12 26,7 6. Pemberian cairan sebanyak 3600 cc dalam 1 hari diberikan pada pasien luka bakar yang berusia lebih dari 35 tahun 17 37,8 20 44,4 7 15,6 7. Menjaga keseimbangan asam basa pada pasien luka bakar dapat dilakukan dengan memasukkan zat makanan secara rutin 19 42,2 22 48,9 3 6,7 Universitas Sumatera Utara 48 8. Pertolongan pertama pada pasien luka bakar diberikan terapi cairan infus 29 64,4 15 33,3 9. Pemberian cairan pasien luka bakar sesuai dengan derajat luka bakar yang dialami oleh pasien 25 55,6 15 33,3 4 8,9 10. Hari pertama saya memberikan separuh kebutuhan cairan diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan 16 jam sisa hitungan 24 jam 21 46,7 23 51,1 5.2 Pembahasan 5.2.1 Pengetahuan Perawat tentang Pemberian Cairan pada Pasien Luka