meningkatkan efisiensi dan efektivitas disetiap sektor terutama yang menunjang peningkatan daya saing BPS, 2008.
4.8.1 Kegiatan Ekspor Indonesia Berdasarkan Migas dan Non Migas
Untuk melihat nilai ekspor Indonesia Sebelum ACFTA berdasarkan migas dan nonmigas dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Nilai Ekspor Indonesia Berdasarkan Non Migas Dan Migas Tahun 1996-2012 Juta US
Tahun Non Migas
Migas Total
1996 38.093,0
11.721,8 49.814,8
1997 41.821,1
11.622,5 53.443,6
1998 40.975,5
7.872,1 48.847,6
1999 38.873,2
9.792,2 48.665,4
2000 47.757,4
14.366,6 62.124,0
2001 43.684,6
12.636,3 56.320,9
2002 45.046,1
12.112,7 57.158,8
2003 47.406,8
13.651,4 61.058,2
2004 55.939,3
15.645,4 71.584,6
2005 66.428,4
19.231,6 85.660,0
2006 79.589,1
21.209,5 100.798,6
2007 92.012,3
22.088,6 114.100,9
2008 107.894,2
29.126,3 137.020,4
2009 97.491,7
19.018,3 116.510,0
2010 129.739,5
28.039,6 157.779,1
2011 162.019,6
41.477,0 203.496,6
2012 153.043,0
36.977,3 190.020,3
Sumber : Statistik Indonesia, 2013 Dari Tabel 7 dapat dilihat, bahwa nilai ekspor non migas dan migas Indonesia
sangat berfluktuatif. Apabila ditotalkan nilai ekspor non migas dan migas Indonesia sesudah ACFTA ASEAN-China Free Trade Area tahun 2005-2012
Universitas Sumatera Utara
yaitu sebesar US 1.105.385,9 juta lebih besar atau mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai ekspor non migas dan migas Indonesia sebelum
ACFTA ASEAN-China Free Trade Area tahun 1996-2004 yaitu sebesar US 509.017,9 juta. Nilai terbesar ekspor non migas dan migas Indonesia 1996-2004
atau sebelum ACFTA terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar US 71.584,6 dan nilai ekspor terkecil non migas dan migas Indonesia sebelum ACFTA terjadi pada
tahun 1998 yaitu sebesar US 48.847,6 juta. Sedangkan nilai ekspor terbesar non migas dan migas Indonesia pada tahun 2005-2012 atau sesudah ACFTA terjadi
pada tahun 2011 yaitu sebesar US 203.496,6 juta dan nilai ekspor terkecil non migas dan migas Indonesia terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar US 85.660,0
juta. Ketergantunagan ekspor Indonesia pada Amerika Serikat dan Jepang ternyata
menyulitkan perkembangan ekspor non migas nasional. Stagnasi ekonomi di kedua negara tujuan ekspor tersebut telah berpengaruh pada ekspor Indonesia
sehingga ekspor non migas mengalami penurunan. Pengembangan diversifikasi komoditi ekspor dan diversifikasi tujuan negara ekspor yaitu membuka pangsa
pasar baru tujuan ekspor, sehingga menambah daya saing dan nilai tambah di dalam maupu n di luar negeri.
4.8.2 Kegiatan Perdagangan Luar Negeri Ekspor Indonesia