sepenuhnya,namun masing-masing negara anggota masih berhak menentukan sendiri kebijakan hambatan perdagangannya dengan negara-negara diluar
anggota. 3.
Custom Union. Yaitu bentuk integrasi ekonomi berikutnya dimana semua negara anggota diwajibkan untuk tidak hanya menghilangkan semua bentuk
hambatan perdagangan diantara mereka namun juga menyeragamkan kebijakan perdagangan mereka terhadap negara luar yang bukan anggota.
4. Common Market. Pada bentuk integrasi ini, bukan hanya perdagangan saja
yang dibebaskan namun juga arus faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal.
5. Economic union. Pada tingkatan tertinggi integrasi ekonomi ini, harmonisasi
dan penyelarasan diantara negara anggota dilakukan lebih jauh hingga penyeragaman kebijakan moneter dan fiskal masing-masing negara anggota.
2.4.2 Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas didefinisikan sebagai sebuah konsep ekonomi yang mengacu kepada penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan
perdagangan lainnya. Hal ini berarti bahwa siapapun aktor yang melakukan perdagangan internasional baik individu ataupun negara dapat melakukan
perdagangan internasional tanpa adanya hambatan perdagangan seperti hambatan tarif dan non-tarif. Dalam hal ini masing-masing negara melakukan perdagangan
berdasarkan keunggulan komparatif pada komoditas tertentu sehingga diharapkan lebih efisien dan efektif Apridar 2009:182.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Teori Keunggulan Komparatif
Kenggulan komparatif merupakan keunggulan yang dimiliki suatu negara dalam perdaganan internasional, jika negara tersebut dapat memproduksi suatu barang
dengan biaya sumberdaya yang lebih rendah dibanding negara lain. Dalam teorinya, Ricardo menjelaskan bahwa perdaganan internasional dapat terjadi
karena adanya perbedaan fungsi faktor produksi tenaga kerja, perbedaan fungsi ini menimbulkan terjadinya perbedaan efisiensi maupun produktifitas.
J.S Mills beranggapan bahwa suatu negara akan mengkhususkan diri pada ekspor barang tertentu bila Negara itu memiliki keunggulan komparatif terbesar dan akan
impor barang tertentu bila negara tersebut kerugian komparatif atau keunggulan komparatif terendah Tambunan,2004 .
2.4.4 Teori Penawaran Ekpor
Ekspor adalah total penjualan barang yang dapat dihasilkan oleh suatu negara, kemudian diperdagangkan kepada negara lain dengan tujuan mendapatkan devisa.
Suatu negara dapat mengekspor barang-barang yang dihasilkannya ke negara lain yang tidak dapat menghasilkan barang yang dihasilkan oleh Negara pengekspor.
Penawaran ekspor merupakan jumlah komoditi yang ditawarkan oleh suatu negara produsen ke negara lain konsumen dan juga untuk memenuhi permintaan
negara lain. Mengutip dari Ermy Tety 2002 ekspor ke suatu negara merupakan kelebihan penawaran domestik atau produksi barang atau jasa yang tidak
dikonsumsi oleh konsumen negara yang bersangkutan dan tidak disimpan dalam bentuk stok.
Ekspor karet alam dapat dirumuskan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Qxt = Qt - Ct - St-1 …………………………………………………….…. 2.1 dimana :
Qxt : Jumlah ekspor pada tahun ke-t Qt : Jumlah produksi domestik pada tahun ke-t
Ct : Jumlah konsumsi domestik pada tahun ke-t St-1 : Jumlah stok awal tahun ke-t atau akhir tahun lalu tahun ke t-1
2.4.5 Analisis Statik