Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja yaitu di Indonesia, karena Indonesia merupakan penghasilprodusen dan pengekspor kedua karet alam terbesar di Dunia. Tabel 3. Produksi Karet Alam Berdasarkan Negara Produsen Dan Pengekspor Di Dunia Tahun 2010 Ton. No Negara Produksi 1 Thailand 3.051.780 2 Indonesia 2.788.300 3 Malaysia 858.900 4 India 851.000 5 Vietnam 754.482 6 China 690.812 7 Philippina 395.237 8 Brazil 221.829 9 Cote D’Ivoire 215.000 10 Nigeria 143.200 11 Sri Lanka 139.300 12 Guatemala 97.900 13 Liberia 62.100 14 Cameroon 54.864 15 Myanmar 44.300 16 Cambodia 37.500 17 Mexico 30.800 18 Ecuador 15.409 19 Ghana 15.000 20 Guinea 14.000 Sumber : FAO dan ITC 2012 Universitas Sumatera Utara

3.2 Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series selama periode tahun 1996 sampai dengan tahun 2013. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari insatansi yang terkait dengan penelitian ini seperti Biro Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Sumatera Utara serta instansi terkait lainnya ditambah dengan literatur yang berkaitan dengan penelitian ini baik media cetak buku, media oline dll. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4, sebagai berikut. Tabel 4. Jenis Dan Sumber Data yang dikumpulkan NO Data Sumber Data Metode Pengumpulan 1 Volume ekspor karet alam bentuk smoked sheet dari tahun 1996-2013 BPS, Media oline UN Comtrade Pencatatan Data Dari Laporan Dan Media Oline 2 Harga smoked sheet ekspor dari tahun 1996-2013 BPS, Media oline UN Comtrade Pencatatan Data Dari Laporan Dan Media Oline

3.3 Metode Analisis Data

Untuk hipotesis 1, 2, 3, dan 4 akan dianalisis dengan alat SPSS 15 menggunakan analisis Uji-t sampel bebas yaitu salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan bersifat bebas. Ciri-ciri yang sering ditemui pada kasus yang bersampel bebas adalah objek penelitian dikenai 2 perlakuan yang berbeda. Peneliti memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua. Uji ini akan digunakan untuk membuktikan semua Universitas Sumatera Utara hipotesa. Untuk melihat perbedaan volume ekspor karet alam bentuk smoked sheet dan harga smoked sheet ekspor sebelum dan sesudah ACFTA dapat menggunakan uji statistik t-hitung sampel bebas dengan formulasinya sebagai berikut: � ℎ����� = d −do Sd � 1 n + 1 n 0 Dimana: d = rata-rata volume ekspor karet alam bentuk smoked sheet dan harga smoked sheet sesudah pelaksanaan ACFTA do = rata-rata volume ekspor karet alam bentuk smoked sheet dan harga smoked sheet ekspor sebelum pelaksanaan ACFTA Sd = standar deviasi n = jumlah sampel sesudah ACFTA no = jumlah sampel sebelum ACFTA Walpole, 1997 Hipotesis menunjukkan adanya perbedaan volume ekspor karet alam bentuk smoked sheet, harga smoked sheet ekspor sebelum dan sesudah pelaksanaan ACFTA. Hipotesis tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: H : µ1 = µ2 H 1 : µ1 ≠ µ2 Dimana: µ1 = Volume ekspor smoked sheet, harga smoked sheet ekspor, sebelum pelaksanaan ACFTA. µ2 = Volume ekspor smoked sheet, harga smoked sheet ekspor, sesudah pelaksanaan ACFTA. Kriteria uji: Jika t-hitung ≤ t-tabel, H diterima, H 1 ditolak Universitas Sumatera Utara Jika t-hitung t-tabel, H ditolak, H 1 diterima, dan juga Jika nilai Signifikansi ≥ a, H diterima, H 1 ditolak Jika nilai Signifikansi a, H ditolak, H 1 diterima, H 0 = Tidak terdapat Perbedaan yang nyata H 1 = Terdapat perbedaan yang nyata Supriana dan Riantri, 2010. Penggunaan a = 0,05 atau a = 0,01 dalam uji statistik t-hitung sesuai dengan kebutuhan peneliti, bahwa dalam penelitian sosial, besarnya alpha yang digunakan dapat bernilai lima persen atau satu persen. Penentuan besarnya alpha tersebut tergantung kepada peneliti Usman dan Akbar, 2008. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi adalah 5. atau a = 0,05 3.4 Defenisi dan Batasan Operasional 3.4.1 Definisi