1. Dengan adanya penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan
pengertian mengenai perusahaan penanaman modal joint venture company kepada pembaca sebagai suatu pengetahuan yang nantinya dapat dijadikan
sebagai bekal ilmu dikemudian hari. 2.
Memberikan suatu gambaran yang sederhana dan jelas mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
3. Dapat mendeskripsikan gambaran atas tanggung jawab hukum perusahaan
joint venture company dalam kaitannya atas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
D. Keaslian Penulisan
Pemeriksaan atas penulisan skripsi ini telah dilakukan di perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan telah diketahui bahwa penulisan skripsi tentang
Tanggung Jawab Hukum Perusahaan Joint Venture Companydalam Perlindungan dan Penggelolaan Lingkungan Hidupbelum pernah ditulis
sebelumnya, dan jika dilihat dari latar belakang serta perumusan masalah yang dibuat dalam penulisan skripsi ini maka dapat dikatakan bahwa penulisan karya
ilmiah ini merupakan karya sendiri yang mana diperoleh atas bantuan dari referensi-referensi dari buku, makalah-makalah, dari berbagai media elektronik
serta atas dasar pemikiran sendiri. Judul atas penulisan skripsi ini memiliki sedikit kesamaan dengan
penulisan skripsi lainnya, antara lain Aspek Hukum Penanaman Modal yang Berwawasan Lingkungan Hidupyang ditulis oleh mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara yang bernama Samsiruddin, Perlindungan
Universitas Sumatera Utara
Lingkungan Hidup Melalui Pengaturan pengendalian Penanaman Modal yang ditulis oleh mahasiswi Universitas Sumatera Utara yang bernama Ruth Sonya
Octavia . Penulisan skripsi ini bukan dari hasil jiplakan atas karya orang lain dan
juga bukan dibuat oleh orang lain, apabila ternyata terdapat judul serta permasalahan yang sama dikemudian hari maka skripsi ini akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya.
E. Tinjauan Pustaka
Studi kepustakaan merupakan suatu hal yang sangat membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Karena dengan melalui berbagai referensi-
referensi buku yang ada memberikan cara-cara penyelesaian dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tentang penulisan yang sejenis yang tentunya
sangat berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang diuraikan dalam penulisan karya ilmiah ini.Secara singkat kepustakaan dapat membantu penulis
dalam berbagai kebutuhaan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini misalnya: 1.
Mendapatkan gambaran atau informasi tentang penelitian yang sejenis dan berkaitan dengan permasalahan yang sedang dikaji.
2. Mendapatkan metode, teknik atau cara pendekatan pemecahaan
permasalahan yang digunakan. 3.
Sebagai sumber data sekunder. 4.
Mengetahui sejarah dan prespektif dari permasalahan penulisan. 5.
Mendapatkan informasi tentang cara evaluasi atau analisi data yang dapat digunakan.
Universitas Sumatera Utara
6. Memperkaya ide-ide baru.
7. Dapat mengetahui siapa saja penulis lain dibidang yang sama dan siapa
pemakai hasilnya.
12
12
Bambang Sunggono,Op.Cit., hlm. 115.
Adapun yang menjadi bentuk kerangka dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu:
1. Penanaman Modal Asing PMA dan Penanaman Modal dalam Negeri PMDN
Pengertian atas penanaman modal terdapat dalam Pasal 1 angka 1 UUPMmenyatakan bahwa penanaman merupakan segala bentuk kegiatan
menanam modal baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha diwilayah Negara Republik Indonesia. Pada
Pasal 3 UUPMmemberikan defenisi tentang PMA yaitu merupakan suatu kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha diwilayah Negara Republik
Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal
dalam negeri. Penanaman modal dalam negeri selanjutnya disebut “PMDN“adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah
Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.
Kegiatan dalam penanaman modal selain investor dapat memasukan modal dalam bentuk uang modal tersebut juga dapat berbentuk lain yang bukan uang
namun harus memliki bentuk nilai ekonomis. Dalam Pasal 8 UUPM para penanam modal diberi hak antara lain:
Universitas Sumatera Utara
a. Penanam modal yang mengalihkan aset yang dimilikinya kepada pihak yang diinginkan oleh penanam modal sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. b. Aset yang tidak termasuk sebagai aset sebagaimana dimaksud pada ayat
1 merupakas aset yang ditetapkan oleh undang-undang sebagai aset yang dikuasai oleh negara.
c. Penanam modal diberi hak untuk melakukan transfer dan repatrasi dalam valuta asing, antara lain terhadap
1 modal; 2 keuntungan, bunga bank,deviden, dan pendapatan lain;
3 dana yang diperlukan untuk : a pembelian bahan baku dan penolong, barang setengah jadi, atau
barang jadi;atau b penggantian barang modal dalam rangka
melindungi kelangsungan hidup penanam modal;
c tambahan dana yang diperlukan bagi pembiayaan penanam modal; ddana untuk pembayaran kembali pinjaman;
e royalti atau biaya yang harus dibayar; f pendapatan dari perseorangan warga negara asing yang bekerja
dalam perusahaan penanam modal; g hasil penjualan atau likuidasi penanam modal;
h kompensasi atau kerugian; i kompensasi atau pengambilalihan;
Universitas Sumatera Utara
j pembayaran yang dilakukan dalam rangka bantuan teknis, biaya yang harus dibayar untuk jasa teknik dan manajemen,
pembayaran yang dilakukan dibawah kontrak proyek, dan pembayaran hak atas kekayaan intelektual;dan
d. hak untuk melakukan transfer dan repatriasi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3 dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. e. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tidak mengurangi:
1 kewenangan pemerintah untuk memberlakukan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mewajibkan pelaporan pelaksanaan
transfer dana; 2 hak pemerintah untuk mendapatkan pajak dan atau royalti danatau
pendapatan pemerintah lainnya dari penanam modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3 pelaksanaan hukum yang melindungi hak kreditor, dan 4 pelaksanaan hukum untuk menghindari kerugian negara.
Investor dalam melakukan kegitan investasi diIndonesia haruslah berbentuk badan usaha. Dalam Pasal 5 UUPM ditentukan dalam bentuk badan
usaha yang dapat melakukan penanaman modal dalam negeri. Ada 2 bentuk badan usaha yang dapat melakukan kegiatan investasi domestik, yaitu:berbentuk
badan hukum dan Tidak berbentuk badan hukum. 2.
Perusahaan Penanaman Modal Patungan Joint Venture Company Pengertian dari joint venture company yang dikemukakan oleh
B.Napitupulu dengan mengutip pendapat Friedman menyatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
pengertian tentang joint venture companyberbeda dari pengertian yang dikenal dalam kegiatan sehari-hari, karena partisipasi dari satu perusahaan keperusahaan
yang lain dapat dikategorikan sebagai suatu kegiatan joint venture. Dalam pengertian sehari-hari joint venture merupakan suatu perusahaan yang berdiri
sendiri dengan menggabungkan potensi usaha termasuk know-how dan modal dalam perbandingan yang telah ditetapkan menurut perjanjian yang telah sama-
sama disepakati dan disetujui.
13
Joint venture companybagi masyarakat bisnis sendiri memiliki arti tertentu. Untuk masyarakat yang mencakup dibidang bisnis defenisi joint venture
adalah suatu jenis usaha yang menggabungkan antara usaha domestik dengan usaha asing. Dilihat dari aspek operasional maka joint venture yang menekan
pada legalitas usaha diwujudkan untuk mencapai tujuan untuk dapat memanfaatkan modal, teknologi, dan manajemen yang berasal dari luar negeri.
Untuk merealisasikan tujuan ini maka diciptakan suatu kerjasama antara kedua belah pihak guna dapat saling memanfaatkan keahlian dan kelebihan masing-
masing pihak.
14
Sementara itu Sudargo Gautama berpendapat bahwa joint venturecompanydiartikannya sebagai usaha patungan antara pengusaha Indonesia
dengan pihak asing, yang merupakan suatu kontrak yang bersifat internasional, dimana masing-masing pihak adalah tunduk kepada sistem hukum nasional yang
berlainan.
15
1. Penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam bentuk badan usaha yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum, tidak berbadan hukum
Pasal 5 dari UUPM menyatakan bahwa :
13
Bambang Sunggono, Op.Cit., hlm. 113.
14
Ibid., hlm. 114.
15
Ibid., hlm. 115.
Universitas Sumatera Utara
atau usaha perseorangan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
2. Penanaman modal asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara Republik
Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang. 3. Penanaman modal dalam negeri dan asing yang melakukan penanaman
modal dalam bentuk perseoran terbatas dilakukan dalam: a mengambil bagian saham pada saat pendirian perseroan terbatas;
b membeli saham; dan c melakukan cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan. 3. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup selanjutnya disingkat dengan
UUPPLH memberikan defenisi atas lingkungan hidup. Menyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, dan keadaan, dan
mahkluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup
lainnya. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam hal ini merupakan
suatu upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran danatau kerusakaan
lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,pengendalian, pemeliharaan,pengawasan, dan penegakan hukum Pasal 1 angka 2 UUPPLH.
Universitas Sumatera Utara
Walaupun pengertian ini lebih mengarah pada upaya pengendalian, namun kata “sistematis dan terpadu” membuktikan undang-undang ini menghendaki adanya
ketentuan-ketentuan sistem hukum dalam rangka pengendalian dan penggelolaan lingkungan hidup di Indonesia.
16
16
Helmi, Hukum Perizinan Lingkungan Hidup, Jakarta: Sinar Grafika, 2013, hlm. 4.
F. Metode Penulisan