Manfaat Penanaman Modal Patungan Terhadap Host Country

terbatas karena seperti hal yang telah diketahui bahwa minimnya para pengusaha diIndonesia memiliki suatu modal yang besar. c. Kontrak karya atau working contract. Kerjasama dalam bentuk kontrak karya ini merupakan kerjasama dimana pihak asing menanamkan modalnya diIndonesia yang juga akan membentuk badan hukum Indonesia. Dalam kerjasama ini akanada terbentuknya persatuan modal antara modal asing dengan modal nasional dengan jangka batas waktu tertentu untuk beberapa tahun. Dalam bentuk kerjasama ini sering terjadi antara pemerintah dengan asing, sedangkan untuk swasta nasional tidak diperbolehkan.

B. Manfaat Penanaman Modal Patungan Terhadap Host Country

Kegiatan atas penerimaan modal asing kedalam suatu negara memiliki berbagai macam dampak baik itu dampak positif yang diterima negara host county atau pun dampak negatifnya yang diterima.Alasan pertama suatu negara mengundang modal asing adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi economic growth. Banyak yang diharapkan oleh host country dengan terbentuknya penanaman modal patungan. Dengan banyak para investor asing melakukan penanaman modal dinegara tersebut maka semakin besar peluang negara tersebut mendapatkan dana segar dari investor asing. Beberapa manfaat yang dirasakan oleh host country dalam terlaksananya investasi asing yaitu: 27 27 Erman Radjagukguk, Hukum Investasi di Indonesia Jakarta: Universitas Indonesia, 2005, hlm. 20-21. 1. Penyediaan lapangan kerja. Universitas Sumatera Utara Krisis perbankan yang terjadi pada tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis ekonomi,penggaguran mengalami peningkatan yang sangat besar. Adabeberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya penggaguran di Indonesia selain karena terjadinya krisis ekonomi faktor lain disebabkan banyaknya perusahaan yang mengalami kebangkrutan karena utang dalam negeri atau utang luar negeri membesar akibat melemahnya nilai tukar rupiah. Maka dari itu untuk dapat menyelesaikan tingkat penganguran yang semakin bertambah maka dibutuhkan investasi asing karena hal tersebut jelas akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan selanjutnya akan menurunkan tingkat jumlah pengangguran. Jika tidak ada perkembangan ekonomi yang optimal akan memicu terjadinya ledakan pengangguran yang akan menciptakan permasalahan sosial dan memperburuk stabilitas keamanan maupun politik. Gejolak sosial politik pada gilirannya menganggu pertumbuhan ekonomi itu sendiri. 2. Mengembangkan industri substitusi impor untuk menghemat devisa. Kembalinya modal asing ke Indonesia dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing selanjutnya disebut UUPMApemerintah mengembangkan industri substitusi impor, untuk menghemat devisa. Perusahaan-perusahaan asing diIndonesia dengan demikian memproduksi barang-barang yang sebelumnya diimpor. Dengan berkurangnya impor, maka Indonesia akan menciptakan barang-barang jadi yang dapat dijual dan digunakan dengan begitu akan menghemat devisa negara. 3. Mendorong berkembangnya industri barang-barang ekspor non-migas . Universitas Sumatera Utara Krisis ekonomi ekspor nasional nonmigas,terus mengalami penurunan. Padahal dari ekspor inilah,Indonesia memperoleh devisa dengan cepat sehingga dapat digunakan untuk melakukan recover ekonomi. Penurunan ini juga dirasakan oleh industri tekstil dan produksi tekstil. Untuk itulah, Indonesia harus memperbaiki berbagai hambatan hambatan dalam ekspor dan mencari pasar alternatif untuk memasarkan produk ekspor. Untuk melakukan hal tersebut maka salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk mendorong kinerja ekspor dapat dilakukan dengan memberikan paket stimulus pada sektor elektronik dan sektor- sektor lainnya. Selain itu juga pemerintah harus mampu menciptakan usaha yang sehat dan menciptakan mekanisme yang efektif serta iklim yang kompetitif. Meningkatnya nilai ekspor baik migas maupun non-migas diperlukan adanya investasi asing. Dengan peningkatan nilai ekspor diharapkan akan mampu meningkatkan devisa atau valuta asing yang dicadangkan dan dikuasi oleh bank.Selain mendorong datangnya investasi asing, untuk meningkatkan ekspor memerlukan adanya perbaikan iklim usaha. 4. Pembagunan daerah-daerah tertinggal. Investasi asing diharapkan sebagai salah satu sumber pembiayaan dalam pembagunan yang dapat digunakan untuk membangun infrastruktur, sepertipelabuhan, telekomunikasi,perhubungan udara, air minum, listrik, air bersih, jalan, rel kereta api.Pembagunan infrastruktur ini diperlukan dalam rangka membangun daerah-daerah tertinggal atau rusak akibat terjadinya berbagai konflik.Infrastruktur yang terpenting adalah pembagunan jalan-jalan, jembatan, dermaga dan setiap pelabuhan udara disetiap kabupaten dan kecamatan. Universitas Sumatera Utara 5. Alih teknologi. Penanaman modal asing diharapkan dapat mewujudkan alih teknologi dan peningkatan ilmu pengetahuan. Kelemahan negara berkembang akan sangat mempengaruhi proses transformasi dari agraris menuju industrialisasi.Untuk itulah diperlukan adanya dana yang cukup untuk dialokasikan dalam pengembangan teknologi. Bagi Indonesia investasi asing memiliki peran yang sangat penting dalam proses industrialisasi dan alih teknologi. Masing-masing negara pasti memiliki suatu keunggulan dan juga memiliki kekurangan atas kemampuan dari negaranya. Termasuk Indonesia yang notabennya masih sebagai negara berkembang memiliki keunggulan dari segi sumber daya alam selanjutnya disingkat dengan SDA yang sebenarnya sangat lah efektif untuk dikembangkan agar menghasilkan keuntungan-keuntungan, namun tak dapat dipungkiri bahwa Indonesia sebagai host countrymemiliki kendala dalam mengembangkanSDAdan sumber daya manusia selanjutnya disingkat dengan SDM nya dari segi modal serta teknologi untuk dapat membudidayakan apa yang dimiliki oleh negara tersebut. Sehingga dengan masuknya investor-investor asing yang memiliki modal yang besar Indonesia mampu menggali keunggulan dari sumber daya alamnya dengan memanfaatkan modal asing yang ditanamkan dinegaranya. JohnW.Head mengemukakan 7 keuntungan dari investasi asing, keuntungan dari investasi asing tersebut meliputi: 28 28 H.Salim HS,Budi Sutrisno,Op.Cit., hlm. 86-87. Universitas Sumatera Utara 1. menciptakan lowongan kerja bagi penduduk negara tuan rumah host country sehingga mereka dapat meningkatkan penghasilan dan standard hidup mereka; 2. menciptakan kesempatan penanaman modal bagi penduduk negara tuan rumah host county sehingga mereka dapat berbagi dari pendapatan- pendapatan perusahaan baru; 3. meningkatkan ekspor dari negara tuan rumah host country, mendatangkan penghasilan tambahan dari luar yang dipergunakan untuk berbagai keperluan bagi kepentingan penduduknya; 4. menghasilkan pengalihan pelatihan teknis dan pengetahuan yang dapat digunakan oleh penduduk untuk mengembangkan perusahaan dan industri lain ; 5. memperluas potensi keswasembadaan negara tuan rumah host country dengan memproduksi barang setempat untuk menggantikan barang impor; 6. menghasilkan pendapatan pajak tambahan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, demi kepentingan penduduk negara tuan rumah host country; 7. membuat sumber daya negara tuan rumah host country baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, agar lebih baik pemanfaatannya dari yang sebelumnya.

C. Perusahaan Penanaman Modal Patungan Joint Venture Company