Peraturan Website Jurnal Pengertian Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Siahaan, N.H.T. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembagunan. Jakarta: Erlangga. 2004. Sinulingga, Sukaria. Analisi Llingkungan Usaha. Medan: USU Press. 2010. Sembiring, Sentosa. Hukum Investasi. Bandung: CV. Nuansa Aulia. 2010. Siregar, Mahmul. Perdagangan International dan Penanaman Modal Studi Kesiapan Indonesia dalam Perjanjian Investasi Multilateral. Medan. 2005. Sunggono, Bambang. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1997. Supramono, Gatot. Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Indonesia. Jakarta: PT. RinekaCipta. 2013. Supriadi. Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika. 2008. Susanto, A.B. Reputation Driven Corporate Social Responsibility Pendekatan StrategiManagement dalam CSR. Jakarta: Erlangga. 2009. Syahrin, Alvi. Ketentuan Pidana dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang UUPPLH.Jakarta: Sinar Grafika. 2013. Topan, Muhammad. Kejahatan Korporasi di Bidang Lingkungan Hidup. Bandung: Nusa Media. 2009. Untung, Hendrik Budi.Hukum Investasi. Jakarta: Sinar Grafika. 2010. Widjaja, Gunawan dan Yeremia Ardi Pratama. Resiko Hukum dan Bisnis Perusahaan Tanpa CSR.Jakarta: Forum Sahabat. 2008.

B. Peraturan

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan LingkunganHidup. Republik Indonesia Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di BidangPenanaman Modal. Republik Indonesia. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dalam Bidang Penanaman Modal. Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2001 tentang Pelayana Terpadu Satu Pintu. Universitas Sumatera Utara Republik Indonesia. Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 12 Tahun 2009tentang Pedoman danTata Cara Permohonan Penanaman Modal.

C. Website

Angelina Sinaga. http: Wordpress.com..Penanaman Modal Asing.html diakses tanggal 20Oktober 2015. http:Wonkdermayu.wordpress.comkuliah-hukumhukum perizinan diakses tanggal 22 Oktober 2015.

D. Jurnal

Yustisia. Jurnal Ilmu Hukum. Padang: Fakultas Hukum Universitas Andalas. 1993. Universitas Sumatera Utara 54 BAB III PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

A. Pengertian Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup merupakan sebagai suatu sumber daya yang sangat penting dan dapat dijadikan sebagai suatu aset untukmenyejahterakan kehidupan masyarakat disekitarnya. Sesuai dengan bunyi Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang menyatakan bahwa, bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dipergunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Kekayaan akan sumber daya lingkungan itu dapat digunakan untuk berbagai macam peruntukannya dan fungsinya tanpa menimbulkan gangguan bahkan kerusakaan akan fungsi sumber daya tersebut. Lingkungan hidup diIndonesiasebagai konsep ekologi, yang pengertiannya dibakukan dalam Pasal 1 angka1UUPPLH sebagai berikut“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua termasuk benda, daya, keadaan, dan mahkluk hidup, mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.” Kesejahteraaan rakyat dapat tersebut dapat terwujud melalui hukum lingkungan merupakan salah satu instrument administrasi negara dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Hukum lingkungan menjadi perdoman dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tersebut.Upaya atas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup merupakan suatu kewajiban bagi negara, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan Universitas Sumatera Utara dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan agar lingkungan hidup dapat tetap menjadi sumber penunjang bagi rakyat serta mahkluk hidupyang lain. 51 Menurut Ketentuan Umum Pasal 1 angka 2 UUPPLH, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaraan dan atau kerusakaan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan pengerakan hukum. 52 Pengelolaan lingkungan hidup selama ini hanya cenderung hanya pada pemanfaatan lingkungan hidup sebagai objek pembagunan, sehingga pada UUPPLH perlu penambahan kata ”perlindungan” yang diharapkan dapat memberikan keseimbangan dalam rangka upaya untuk mempertahankan fungsi lingkungan hidup sebagai sebuah ekosistem. Pengelolaan lingkungan hidup berarti manajemen terhadap lingkungan hidup atau lingkungan dapat dikelola dengan melakukan pendekatan manajemen. Pendekatan manajemen lingkungan mengutamakan kemampuan manusia didalam mengelola lingkungan, sehingga pandangan yang lazim disebut dengan “ ramah lingkungan”. Ramah lingkungan menurut Otto Soemarwoto, haruslah juga bersifat mendukung pembagunan ekonomi. 53 Pendapat dari hal diatas memberikan suatu makna bahwa dalam perlindunggan dan pengelolaan lingkungan hidup harus memiliki suatu kesimbangan antara semua pemilik kepentingan ekonomi dan penjagaan 51 Alvi syahrin, Ketentuan Pidana Dalam UU No. 32 Tahun 2009 Tentang perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jakarta: PT. Sofmedia, 2011, hlm. 1. 52 Helmi, Hukum Perizinan Lingkungan Hidup Jakarta: Sinar Grafika, 2013, hlm.44. 53 Ibid., hlm. 45. Universitas Sumatera Utara terhadap kelestarian lingkungan hidup. Karena pada dasarnya terdapat sinkronisasi antara pertumbuhan ekonomi disuatu negara dengan keutuhaan akan kelestarian terhadap lingkungan disekitarnya. Dari sinilah peran serta fungsi pemerintah harus mampu menjadi suatu tonggak yang kuat untuk menjaga lingkungannya tersebut. Karena dapat dilihat pada akhir-akhir ini justru pemerintah lah dan kalangan swasta yang dipandang sebagai pihak yang lebih mengutamakan kepentingan ekonominya sendiri tanpa mengutamakan kepentingan pelestarian lingkungan. Tindakan atas suatu kepedulian atau partisipasi atas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dapat dikaji dari peraturan-peraturan hukum yang dijadikan sebagai batasan atas segala tindakan yang dilakukan oleh para pihak yang memiliki kepentingan ekonomi terhadap lingkungan sekitarnya. Karena pada akhirnya jika peraturan yang dijadikan sebagai payung hukum dapat dijalankaan dengan baik oleh para pihak yang memiliki berbagai kepentingan maka pertumbuhan ekonomi disuatu negara juga akan mengalami progress yang baik pula tanpa merusak lingkungan alam sekitar terlebih lagi tanpa merusak kehidupan masyarakat dan alamnya. Pasal 2 UUPPLH menentukan bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan atas asas-asas sebagai berikut 54 1. Asas tanggung jawab negara, maksudnya pertama negara menjamin pemanfaatan sumber data alam akan memberikan manfaat yang sebesar- besarnya bagi kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, baik generasi masa kini maupun generasi yang akan datang. Kedua, negara menjamin baik : 54 Ibid., hlm. 47-48. Universitas Sumatera Utara warga negara atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Ketiga negara mencegah dilakukannya kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang menimbulkan adanyan pencemaraan dan atau kerusakaan lingkungan hidup. 2. Asas kelestarian dan keberlanjutan adalah bahwa setiap orang memikul kewajiban dan tanggung jawab terhadap generasi mendatang dan terhadap sesamanya dalam satu generasi dengan melakukan upaya pelestarian daya dukung ekosistem dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup. 3. Asas keserasian dan keseimbangan adalah pemanfaatan lingkungan hidup harus memperhatikan berbagai aspek seperti kepentingan ekonomi, sosial, budaya, dan perlindungan, serta pelestarian ekosistem. 4. Asas keterpaduan adalah: bahwa perlindungan dan penggelolaan lingkungan hidup dilakukan dengan memadukan berbagai unsur atau menyinergikan berbagai kompenen terkait. 5 Asas manfaat adalah bahwa segala usaha dan atau kegiatan pembagunan yang dilaksanakan disesuaikan dengan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan harkat manusia selaras dengan lingkungannya. 6 Asas kehati-hatian adalah bahwa ketidakpastian mengenai dampak suatu usaha danatau kegiatan karena keterbatasaan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan merupakan alas an untuk menunda langkah-langkah meminimalisasi atau menghindari ancaman terhadap pencemaraan dan atau kerusakaan lingkungan hidup. Universitas Sumatera Utara 7. Asas keadilan bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus mencerminkan keadilan secara proporsional bagi setiap warga negara, baik lintas daerah, lintas generasi, maupun lintas gender. 8. Asas ekoregion bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan karateristik sumber daya alam, ekosistem, kondisi geografis, budaya masyarakat setempat, dan kearifan lokal. 9. Asas keanekaragaman hayati adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan upaya terpadu untuk mempertahankan keberadaan, keberagamaan, dan keberlanjutan sumber daya alam hayati yang terdiri atas sumber daya alam nabati dan sumber daya alam hewani yang bersama dengan unsur non-hayati disekitarnya secara keseluruhan untuk membentuk suatu ekosistem. 10.Asas pencemar membayar adalah bahwa setiap penanggung jawab yang usaha danatau kegiatannya menimbulkan pencemaraan dan atau kerusakaan lingkungan hidup wajib menanggung biaya pemulihan lingkungan. 11.Asas partisipatif adalah bahwa setiap anggota masyarakat didorong untuk dapat berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung. 12.Asas kearifan lokal adalah bahwa dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat. Universitas Sumatera Utara 13.Asas tata kelola pemerintah yang baik adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dijiwai oleh prinsip partisipasi, transparansi, akuntabilitas, efesiensi, dan keadilan. 14.Asas otonomi daerah adalah bahwa pemerintah dan pemerintah daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan memperhatikan kekhususan dan keragamaan daerah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Dasar Hukum Perlindungan Dan Penglolaan Lingkungan Hidup