Komisi Pengawas Persaingan Usaha

sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas dan kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak. Inti tentang pengawasan yaitu bahwa: 39 a Pengawasan merupakan proses kegiatan pengamatan terhadap seluruhkegiatan organisasi; b Melalui pengawasan, kegiatan-kegiatan di dalam organisasi akan dinilaiapakah berjalan sesuai dengan rencana atau tidak; c Pengawasan adalah salah satu fungsi dan wewenang pimpinan pada berbagaitingkatan manajemen di dalam suatu organisasi; d Pengawasan harus dilakukan secara konsisten dan berlanjut sehingga gerak organisasi dapat diarahkan kepada pencapaian tujuan secara efektif danefisien; e Melakukan pengawasan diperlukan standar penilaian sebagai alatevaluatif terhadap kegiatan-kegiatan yang diawasi. Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai dan apabila terjadi penyimpangan dimana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk dilakukan perbaikan. Adapun badan-badan atau instansi terkait yang mengawasi jasa transportasi berbasis aplikasi online sebagai berikut:

1. Komisi Pengawas Persaingan Usaha

Undang-undangNomor. 5 Tahun 1999 mengenai Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha UU Antimonopoli merupakan salah satu produk undang-undang yang dilahirkan atas desakan dari International Monetary Fund IMF sebagai salah satu syarat agar pemerintah Indonesia dapat memperoleh bantuan dari IMF guna mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Tujuan adanya undang-undang ini adalah untuk memangkas praktek 39 Sujamto, Aspek-aspek Pengawasan di Indonesia, Jakarta : Sinar Grafika, 1996, hal. 37. Universitas Sumatera Utara monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat yang terjadi di Indonesia pada zaman pemerintahan Orde Baru, dimana praktek monopoli danatau persaingan usaha tidak sehat tersebut banyak terjadi akibat kebijakan pemerintah yang kerap kali menguntungkan pelaku usaha tertentu saja. Sebenarnya Indonesia telah memiliki Rancangan Undang-Undang RUU Antimonopoli yang disusun oleh pelaku usaha dengan para ekonom Indonesia pada akhir tahun 80-an, yang apabila disahkan dapat digunakan sebagai landasan hukum penghapusan praktek-praktek monopoli dan persaingan usaha yang sehat yang terjadi pada waktu itu. Namun sayangnya, karena adanya tekanan dari penguasa, RUU Antimonopoli tersebut tidak pernah dibahas oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat DPR untuk menjadi Undang-Undang. 40 a. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efesiensi ekonomi nasional sebagai satu salah satu upaya untuk meningatkan kesejahteraan rakyat. Pembentukan Komisis Pengawas Persaingan Usaha ini tidak terlepas dari tujuan dibuatnya UU No. 5 tahun 1999 yaitu: b. Mewujudkan iklim usaha kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah dan pelaku usaha kecil. c. Mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan pelaku usaha 40 Munir Fuady, Hukum Anti Monopoli, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999. hal. 117. Universitas Sumatera Utara d. Terciptanya efektifitas dan efesiensi dalam kegiatan usaha 41 Adapun wewenang KPPU berdasarkan Undang-undang No. 5 tahun 1999 adalah: 42 a. Menerima laporan dari masyarakat dan atau pelaku usaha tentang dugaan terjadinya praktek monopoli dan atau persiangan usaha tidak sehat b. Melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan pelalu usaha yang dapat mengakibat terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat c. Melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau pelaku usaha atau yang ditemukan oleh kppu sebagai hasil penelitiannya d. Menyimpulkan hasil penyelidikan dan atau pemeriksaan tentang ada atau tidaknya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat e. Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan perlanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini f. Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan setiap orang yang dianggap mengetahui pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini g. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi ahli atau setiap orang yang tidak berseida memenuhi panggilan KPPU h. Meminta keterangan dari instansi pemerintah dalam kaitannya dengan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini i. Mendapatkan, ,meneliti dan atau menilai surat dan atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lain guna penyelidikan atau pemeriksaan j. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian dipihak pelaku usaha lain atau masyarakat k. Memberitahukan putusan KPPU kepada pelaku usaha yang diduga melakukan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat l. Menjatuhan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini. Beberapa pihak berpendapat bahwa KPPU memiliki wewenang yang tumpang tindih karena berdindak sebagai investigator investigate function, penyidik, pemeriksa, penuntut prosecuting function, pemutus adjucication function, maupun fungsi konsultatif consulative function. Namun demikian , 41 Pasal 3 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha UU Antimonopoli. 42 Ibid,Pasal 36. Universitas Sumatera Utara sementara kalangan setidaknya juga berpendapat bahwa meskipun penegak hukum yang tepat untuk menyelesaikan masalah persaingan usaha karena peran multi fungsi serta keahlian yang dimilikinya akan mampu mempercepat proses penanganan perkara 43 Undang-undang No. 5 tahun 1999 memberikan jaminan kepastian hukum untuk lebih mendorong percepatan pembangunan ekonomi dalam upaya meingkatkan kesejahteraan umum, serta implimentasi dari semangat jiwa UUD 1945. Dengan kata lain, bahwa undang-undang ini lembaganya menjamin pelaku usaha transportasi online menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi, dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum 44 43 Komisi Pengawas Persaingan Usaha , http:www.KPPU.go.iddiakses pada tanggal 28 Desember 2016. 44 Pasal 2 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha UU Antimonopoli.

2. Peran Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan

Dokumen yang terkait

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN GAME ONLINE YANG MENGALAMI BUG AND ERROR BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

0 4 1

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA PENITIPAN HEWAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 9 50

Perlindungan hukum terhadap pengguna kartu telepon seluler indosat Surakarta (berdasarkan undang undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen)

1 14 121

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Pembayaran Rekening Listrik Secara Online Di Kabupaten Tabanan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

0 0 14

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PERUSAHAAN OTOBUS (PO) SELAMAT GROUP BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 0 16

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

2 7 8

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 1

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 1 18

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 5 26

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 4