Badan Perlindungan Konsumen Nasional

memiliki undang-undang atau pengaturan khusus mengenai perlindungan konsumen. Sejalan dengan perkembangan itu maka semakin jelaslah hak-hak konsumen dalam mencapi haknya sebagai konsumen

B. Badan Pelaksana Dan Pengawas PerlindunganKonsumen

Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen UUPK disebutkan tiga jenis lembaga konsumen yakni Badan Perlindungan Konsumen Nasional BPKN, Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat LPKSM dan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK . 58 Badan Perlindungan Konsumen Nasional BPKN adalah badan yang dibentuk untuk membantu upaya pengembangan perlindungan konsumen.Terminologi ini sesungguhnya sangat luas dan menunjukan kesungguhan untuk memberdayakan konsumen dari kedudukan yang sebelumnya berada pada pihak yang lemah manakala berhadapan dengan para pelaku usaha yang memiliki bargainingposition yang sangat kuat dalam aspek sosial, ekonomi dan bahkan psikologis.

1. Badan Perlindungan Konsumen Nasional

59 Dari sisni kita mengetahui bahwa tujuan diadakannya lembaga ini ialah untuk mengembangkan uapaya perlindungan konsumen, hal ini ditegaskan kembali dalam UUPK Pasal 31. Istilah “mengembangkan” di sini menunjukkan BPKN sebagai upaya unutk mengembangkan perlindungan konsumen yang sudah diatur 58 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Bab ke-8, 9 dan ke-11. 59 Ahmad Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008 hal.21. Universitas Sumatera Utara dalam pasal yang lain, khusunya mengnai hak dan kewajiban konsumen dan pelaku usaha, larangan-larangan bagi pelaku usaha dalam menjalankan bisnis, tanggung jawab pelaku usaha dan mengenai pengaturan penyelesaian sengketa perlindungan konsumen. 60 BPKN berkedudukan di Ibukota; Jakarta dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Bila diperlukan, BPKN dapat membentuk perwakilan di ibukota provinsi. 61 a. Memberikan saran dan rekomendasi kepada pemerintah dalam rangka penyusunan kebijaksanaan di bidang perlindungan konsumen; Fungsi dari BPKN disebutkan dalam Pasal 33 UUPK untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam upaya mengembangkan perlindungan konsumen di Indonesia. Berdasarkan fungsi tersebut, Pasal 34 menjabarkan tugas-tugas dari BPKN, yaitu: b. Melakukan penelitian dan pengkajian terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku di bidang perlindungan konsumen; c. Melakukan penelitian terhadap barang danatau jasa yang menyangkut keselamatan konsumen; d. Mendorong berkembangnya lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat; e. Menyebarluaskan informasi melalui media mengenai perlindungan konsumen dan memasyarakatkan sikap keberpihakan kepada konsumen; f. Menerima pengaduan tentang perlindungan konsumen dari masyarakat, lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat, atau pelaku usaha; g. Melakukan survei yang menyangkut kebutuhan konsumen. Dalam melaksanakan tugas-tuganya tersebut, BPKN dapat bekerja sama dengan instansi atau organisasi konsumen internasional.Sedangkan mengenai struktur organisasi dan keanggotaan diatur dalam Undang-Undang Perlindungan 60 Ibid, hal. 195. 61 Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Sinar Grafika, 2009 hal.119. Universitas Sumatera Utara Konsumen Pasal 35 sampai dengan Pasal 38. Mengenai keanggotaan ada pada Pasal 35: a. Badan Perlindungan Konsumen Nasional terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, seorang wakil ketua merangkap anggota, serta sekurang- kurangnya 15 lima belas orang dan sebanyak-banyaknya 25 dua puluh lima orang anggota yang mewakili semua unsur. b. Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Menteri, setelah dikonsultasikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. c. Masa jabatan ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional selama 3 tiga tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 satu kali masa jabatan berikutnya. d. Ketua dan wakil ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional dipilih oleh anggota. Unsur dari keanggotaan tersebut ialah pemerintah, pelaku usaha, lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat, akademisi dan tenaga ahli UUPK Pasal 36. Sedang syarat keanggotaannya disebutkan pada Pasal 37, yaitu: a. Warga Negara Republik Indonesia; b. Berbadan sehat; c. Berkelakuan baik; d. Tidak pernah dihukum karena kejahatan; e. Memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang perlindungan konsumen; dan f. Berusia sekurang-kurangnya 30 tiga puluh tahun. Mengenai berhentinya keanggotaan dalam BPKN dijelaskan pada pasal selanjutnya Pasal 38, yakni berhenti karena meninggal dunia, mengundurkan diri atas permintaan sendiri, bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia, sakit secara terus menerus, berakhir masa jabatan sebagai anggota atau diberhentikan. Universitas Sumatera Utara

2. Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat

Dokumen yang terkait

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN GAME ONLINE YANG MENGALAMI BUG AND ERROR BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

0 4 1

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA PENITIPAN HEWAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 9 50

Perlindungan hukum terhadap pengguna kartu telepon seluler indosat Surakarta (berdasarkan undang undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen)

1 14 121

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Pembayaran Rekening Listrik Secara Online Di Kabupaten Tabanan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

0 0 14

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PERUSAHAAN OTOBUS (PO) SELAMAT GROUP BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 0 16

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

2 7 8

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 1

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 1 18

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 5 26

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 4