C. Hak Dan Kewajiban Konsumen Dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen
Istilah “perlindungan konsumen” berkaitan dengan perlindungan hukum. Oleh karena itu, perlindungan konsumen mengandung aspek hukum. Adapun
materi yang mendapat perlindungan itu bukan sekedar fisik, melainkan terlebih lebih hak-haknya yang bersifat abstrak. Dengan kata lain perlindungan konsumen
sesungguhnya identik dengan perlindungan yang diberikan hukum tentang hak- hak konsumen.
71
2. Hak untuk mendapat informasi
Secara umum dikenal ada 4 empat hak dasar konsumen, yaitu : 1. Hak untuk mendapatkan keamanan
3. Hak untuk memilih
4. Hak untuk didengar.
72
Empat hak dasar ini diakui secara internasional. Dalam perkembangannya ada beberapa hak lain yang juga diakui secara internasional
seperti hak mendapatkan pendidikan konsumen, hak mendapatkan ganti kerugian, dan hak mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. YLKI
hanya menambahkan satu tambahan hak yaitu hak mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sehingga keseluruhannya dikenal sebagai panca hak
konsumen.
73
Hak ini dimaksudkan dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen karena Undang-Undang Perlindungan Konsumen secara khusus mengecualikan
hak-hak atas kekayaan intelektual HAKI dan dibidang pengelolaan lingkungan.
71
Shidarta, Op.Cit, hal. 4.
72
Ibid,hal. 15.
73
Ibid, hal. 31.
Universitas Sumatera Utara
Hak konsumen sebagaimana tertuang dalam Pasal 4 Nomor 8 Tahun 1999 Undang-Undang perlindungan konsumen adalah sebagai berikut :
1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam memgkonsumsi barang danatau jasa
Barang dan jasa itu tidak boleh membahayakan jika dikonsumsi sehingga konsumen tidak dirugikan baik secara jasmani dan rohani.Terhadap barang
dan jasa yang dipasarkan oleh pelaku usaha beresiko tinggi terhadap keamanan konsumen, pemerintah selayaknya mengadakan pengawasan
secara cepat. 2. Hak untuk memilih barang danatau jasa serta mendapatkan barang
danatau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan Hak untuk memilih dimaksudkan untuk memberikan
kebebasan kepada konsumen untuk memilih barang danatau jasa tertentu sesuai dengan kebutuhannya, tanpa ada tekanan dari pihak luar.
Berdasarkan hak ini konsumen berhak memutuskan untuk membeli suatu barang atau tidak, demikian pula keputusan untuk memilih baik kualitas
maupun kuantitas jenis barang yang dipilihnya.Selain dapat memilih barang danatau jasa sesuai keinginan, konsumen juga memiliki hak untuk
mendapatkan barang sesuai nilai tukar yang dijanjikan.Ini dimaksudkan untuk melindungi konsumen dari kerugian akibat permainan harga secara
tidak wajar. Dalam keadaan tertentu konsumen dapat saja membayar harga suatu barang yang jauh lebih tinggi daripada kegunaan atau kualitas dan
kuantitas barang atau jasa yang diprolehnya.
Universitas Sumatera Utara
3. Hak atau informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa
Hak ini sangat penting, karena tidak memadainya informasi yang disampaikan kepada konsumen ini dapat juga merupakan salah satu bentuk
cacat produk, yaitu yang dikenal dengan cacat instruksi atau cacat karena informasi yang tidak memadai. Hal ini dimaksudkan agar konsumen dapat
memperoleh gambaran yang benar tentang suatu barang supaya dapat memilih barang sesuai kebutuhan dan terhindar dari kerugian akibat
kesalahan dalam penggunaan barang. 3.
Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang danatau jasa yang digunakan
Hak ini dapat berupa pertayaan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan barang danatau jasa tertentu apabila informasi yang diproleh tentang
barang danatau jasa tersebut kurang memadai, ataukah berupa pengaduan atas adanya kerugian yang telah dialami akibat penggunaan suatu barang.
4. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut Jika permintaan yang diajukan konsumen dirasakan tidak mendapat
tanggapan yang layak dari pihak terkait dalam hubungan hukum dengannya, maka konsumen berhak mendapatkan penyelesaian hukum,
termasuk advokas. Dengan kata lain, konsumen berhak menuntut pertanggungjawaban hukum dari pihak yang dipandang merugikan karena
mengkonsumsi barang tersebut.
Universitas Sumatera Utara
5. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen
Pendidikan disini tidak harus diartikan sebagai proses formal yang dilembagakan. Bentuk informasi yang lebih komprehensif dengan tidak
semata-mata menonjolkan usur komersialisasi, sebenarnya sudah merupakan bagian dari pendidikan konsumen. Hal ini dimaksudkan agar
konsumen memproleh pengetahuan maupun keterampilan yang diperlukan agar dapat terhindar dari kerugian akibat penggunaan barang, karena
dengan pendidikan konsumen tersebut konsumen akan dapat menjadi lebih kritis dan teliti dalam memilih suatu produk yang dibutuhkan.
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif
Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif berdasarkan suku, agama, budaya, daerah, pendidikan, kaya,
miskin, dan status sosial lainnya. 8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi danatau penggantian,
apabila barang danatau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya
Hak atas ganti kerugian ini dimaksudkan untuk memulihkan keadaan yang telah menjadi rusak tidak seimbang akibat adanya penggunaan barang
atau jasa yang tidak memenuhi harapan konsumen, termasuk di dalamnya baik kerugian materi maupun kerugian yang menyangkut diri konsumen
itu sendiri. Biasanya untuk menghindari kewajiban ini pelaku usaha mencantumkan klausal-klausal eksonerasi di dalam hubungan hukum
Universitas Sumatera Utara
antara pelaku usaha dan konsumen, namun pencantuman secara sepihak demikian tidak dapat menghilangkan hak konsumen untuk mendapatkan
ganti kerugian. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya. Kewajiban konsumen menurut Pasal 5 Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang PerlindunganKonsumen adalah sebagai berikut :
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang danatau jasa, demi keamanan dan keselamatan b.
Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang danatau jasa c.
Membayar sesuai nilai tukar yang disepakati d.
Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.
e. Adanya kewajiban konsumen membaca atau mengikuti petunjuk informasi
dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang danatau jasa, demi keamanan dan keselamatan merupakan hal yang penting untuk mendapat
pengaturan. Seringkali pelaku usaha telah menyampaikan peringatan secara jelas pada suatu produk, namun memberikan konsekuensi pelaku
usaha tidak bertanggung jawab jika konsumen yang bersangkutan menderita kerugian akibat mengabaikan kewajiban tersebut, namun jika
produsen tidak menggunakan cara yang wajar dan efektif untuk mengkomunikasikan peringatan itu yang menyebabkan konsumen tidak
membacanya, maka hal itu tidak mengahalangi pemberian ganti kerugian pada konsumen yang telah dirugikan.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat juga hak dan kewajiban penyedia jasa transportasi berbasis aplikasionline. Adapun hak penyedia jasa transportasi berbasisonline, yaitu:
74
1. Menerima pembayaran atas pelaksanaan pengantaran melalui aplikasi
jasa transportasi berbasisonline baik secara tunai maupun transfer. 2.
Hak untuk membela diri dalam hal pelaku usaha di gugat oleh konsumen atas kelalaian pelaksanan pengangkutan jasa transportasi berbasis
aplikasionline. 3.
Hak untuk membuktikan bahwa pelaku usaha tidak bersalah, jika ia merasa yakin atas hal pemakaian jasa transportasi berbasis aplikasionline.
4. Hak untuk mendapatkan nama baik kembali jika ia berhasil membuktikan
bahwa pelaku usaha tidak bersalah dalam pemberiaan jasa transportasi berbasis aplikasionline.
5. Mendapatkan perlindungan hukum berdasarkan aturan perundang-
undangan yang berlaku. Sedangkan yang menjadi kewajiban dari pelaku usaha terhadap produk
kendaraan bermotor yang akan di pasarkannya adalah sebagai berikut: 1.
Memberikan informasi kepada konsumen mengenai pemberian jasa transportasi berbasis aplikasionline.
2. Memberikan petunjuk kepada konsumen mengenai fungsi dalam
penggunaan fasilitas serta fitur keamanan dan kenyamanan yang tersedia dalam jasa tranportasi berbasisonline.
74
Andika Wijaya, Aspek Hukum Bisnis Transportasi Jalan Online, Jakarta: Sinar Grafika, 2016, hal 99-102.
Universitas Sumatera Utara
3. Memberikan jaminan terhadap penggunaan jasa transportasi berbasis
aplikasionline. 4.
Memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi konsumen dalam penggunaan jasa transportasi berbasis aplikasionline.
75
Berdasarkan hal tersebut di atas, sangatlah diperlukan kesadaran pelaku usaha dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen dalam
rangka peningkatan keamanan dan keselamatan berkendara bagi konsumen. Serta diperlukan juga kesadaran pengguna jasa untuk memenuhi kewajiban yang
ditanggungkan kepadanya. Karena disini posisi konsumen sangat lemah sehingga diperlukan perlindungan hukum.
Begitu juga pemerintah telah membuat beberapa instansi terkait terhadap perlindungan konsumen pengguna transportasi berbasis aplikasi online, instansi-
instansi tersebut dapat menjamin hak para pengguna jasa transportasi tersebut, pengguna jasa dan pengendara jasa transportasi berbasis aplikasi online dapat
melapor ke instansi-instansi tersebut sehingga mereka akan menangani masalah yang terjadi sampai pemenuhan hak pengguna jasa dan pengendara terpenuhi.
75
Ibid, hal 102.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis
Aplikasi Online Yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
A. Tanggung Jawab Hukum Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, mengungkapkan kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa
di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja yang melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia danatau
kerugian harta benda. Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian pada lalu lintas jalan yang sedikitnya melibatkan satu kendaraan yang menyebabkan cedera atau
kerusakan atau kerugian pada pemiliknya korban WHO, 1984. Menurut F.D. Hobbs 1995 yang dikutip Kartika 2009 mengungkapkan
kecelakaan lalu lintas merupakan kejadian yang sulit diprediksi kapan dan dimana terjadinya. Kecelakaan tidak hanya trauma, cedera, ataupun kecacatan tetapi juga
kematian. Kasus kecelakaan sulit diminimalisasi dan cenderung meningkat seiring pertambahan panjang jalan dan banyaknya pergerakan dari kendaraan.
76
Dari beberapa definisi kecelakaan lalu lintas dapat disimpulkan bahwa kecelakaan lalu lintas merupakan suatu peristiwa pada lalu lintas jalan yang tidak
diduga dan tidak diinginkan yang sulit diprediksi kapan dan dimana terjadinya, sedikitnya melibatkan satu kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang
76
C.S.T. Kansil Dan Christine ST. Kansil, Disiplin Berlalu Lintas diJalan Raya SistemTanyaJawab, Jakarta : Rineka Cipta, 1995, hal. 5.
Universitas Sumatera Utara