terkandung dalam minyak atsiri. Minyak atsiri dari daun sirih mengandung 30 fenol dan beberapa derivatnya.
50-1
2.5.1 Gambaran Umum
Klasifikasi ilmiah atau taksonomi dari sirih adalah sebagai berikut : Kingdom
: Plantae
51
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle
Nama binominal : Piper betle Linn Sirih Familia Piperaceae merupakan tanaman yang banyak ditanam orang
Indonesia di halaman, memiliki batang berwarna hijau kecoklatan, permukaan kulit kasar dan berkerut-kerut, mempunyai nodulruas yang besar tempat keluarnya akar.
Tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain, tinggi dapat mencapai 15 m. Sirih Familia Piperaceae memiliki daun tebal, tumbuh berseling, bertangkai,
daun berbentuk jantung dengan ujung daun meruncing, tepi rata dengan lebar 2-5 cm, panjang 1,5-6 cm, dan mengeluarkan bau aromatik.
52
2.5.2 Jenis-jenis Daun Sirih
Berdasarkan bentuk daun, rasa dan aromanya, sirih dibedakan menjadi beberapa jenis :
50
Universitas Sumatera Utara
1. Daun Sirih Banda Daun sirih banda berdaun besar, berwarna hijau tua dan kuning di beberapa
bagian, memiliki rasa dan aroma yang menusuk hidung. 2. Daun Sirih Cengkeh
Daun sirih cengkeh berdaun kuning, dan rasanya tajam menyerupai rasa cengkeh.
3. Daun Sirih Hitam Daun sirih hitam aromanya tajam, biasanya digunakan untuk campuran obat.
4. Daun Sirih Jawa Daun sirih jawa berwarna hijau tua dan rasanya tidak begitu tajam. Daun sirih
ini merupakan jenis yang sering digunakan masyarakat untuk menyirih. Gambar 2
Gambar 2. Daun Sirih Jawa
2.5.3 Kandungan dan Kegunaan Daun Sirih
Daun sirih telah dikenal sebagai tanaman tradisional karena memiliki kandungan antiplak, antioksidan, antiseptik, antijamur, dan antidiabetes.
19,20,53
Dalam daun sirih 100 gram terdapat kandungan: air 85,4 mg; protein 3,1 mg; karbohidrat 6,1
Universitas Sumatera Utara
mg; serat 2,3 mg; yodium 3,4 mg; mineral 2,3 mg, kalsium 230 mg; Fosfor 40 mg; besi ion 3,5 mg; karoten vitamin A 9600 iu; kalium nitrat 0,26-0,42 mg; tiamin 70
mg; riboflavin 30 mg; asam nikotinal 0,7 mg; vitamin C 5 mg; kanji 1,0-1,2; gula non reduksi 0,6-2,5; gula reduksi 1,4-3,2. Sedangkan minyak atsirinya terdiri dari
: alikatekol 2,7-4,6; kadinen 6,7-9,1; karvakol 2,2-4,8; kariofilen 6,2-11,9; kavibetol 0,0-1,2; sineol 3,6-6,2; eugenol 26,8-42,5; eugenol metil eter 26,8-
15,58; pirokatekin; fenol; matanol; kavikol 5,1-8,2. Daun sirih mengandung senyawa aktif kavikol yang merupakan gabungan
antara gugus fenol, memberikan bau khas dan memiliki daya bunuh bakteri lima kali lebih besar dari fenol.
54-5
50,54-6
Minyak atsiri pada daun sirih mengandung senyawa fenol yang bersifat bakterisid dan apabila terjadi interaksi dengan dinding sel
mikroorganisme akan menyebabkan terjadinya denaturasi protein dan peningkatan permeabilitas mikroorganisme. Interaksi antara mikroorganisme mengakibatkan
perubahan keseimbangan muatan dalam molekul protein, sehingga terjadi perubahan struktur protein dan menyebabkan terjadinya koagulasi. Perubahan struktur protein
pada dinding sel bakteri akan meningkatkan permeabilitas sel sehingga pertumbuhan sel akan terhambat dan kemudian sel akan menjadi rusak. Metanol memiliki
kemampuan antimikroba terhadap bakteri gram positif dan negatif. Senyawa kariofilen bersifat antiseptik dan anastetik lokal, sedangkan senyawa eugenol bersifat
analgesik topikal dan antiseptik. Daun sirih memiliki kemampuan untuk mencegah proses terjadinya
pembentukan plak dari awal dengan bekerja terhadap bakteri plak, sehingga berperan dalam menjaga kesehatan rongga mulut.
55-6
57
Universitas Sumatera Utara
Mekanisme kerja sirih dalam mencegah terjadinya plak adalah dengan cara :
1. Mengurangi kemampuan pelikel yang terbentuk pada permukaan gigi untuk mengikat bakteri sehingga tidak terjadi pembentukan plak pada fase awal.
53,57
2. Mengurangi sifat hidrofobik permukaan sel bakteri yang sangat penting dalam proses perlekatan bakteri.
Fathilah dan Rahim 2003 melaporkan bahwa konsentrasi minimal sirih untuk bisa menghambat pertumbuhan bakteri Minimal Inhibitory Concentrasion
adalah 0,216-0,469gr100 ml dan konsentrasi minimal sirih untuk bisa membunuh bakteri Minimal Bactericidal Concentration adalah 0,521- 1,042 gr100ml. Nalina
dan Rahim 2006 melaporkan bahwa ekstrak sirih dapat menghambat aktifitas glucosyltansferase GTF yang dibutuhkan untuk pembentukan glukan bagi baketri
Streptococcus mutans yang menyebabkan karies gigi.
57
Praja HA 2009 melaporkan bahwa ada pengaruh perendaman bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi
panas dalam rebusan daun sirih terhadap pertumbuhan Candida albicans.