berwenang membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan atau atau
yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan
grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang
ditetapkan oleh undang-undang.
35
Dalam putusan Mahkamah Agung Nomor 3917 KPdt1986, dapat ditarik kesimpulan, pada dasarnya apa yang tertuang dalam
akta notaris, harus dianggap benar merupakan kehendak para pihak.
36
Berkaitan dengan yang tersebut diatas bahwa notaris adalah sebagai pejabat umum yang
berwenang untuk membuat akta otentik sebagaimana disebutkan dalam pasal 1 angka 1 Undang-Undang Jabatan Notaris Nomor 30 tahun 2004.
37
2.3. Komposisi perjanjian kredit atau pemberian Bank Garansi
Dalam prakteknya komposisi perjanjian kredit atau pemberian Bank Garansi pada umumnya terdiri dari empat bagian yaitu :
1 Judul perjanjian Dalam prakteknya judul yang dipergunakan oleh bank-bank tidak ada
keseragaman antara satu bank dengan bank lainnya, 2 Komparisi
35
Habib Adjie, Hukum Notaris Indonesia, PT.Refika Aditama, Bandung, 2008, hal.73.
36
M.Yahya Harahap, Op.cit., hal.567.
37
Habib Adjie, Sekilas Dunia Notaris dan PPAT Indonesia Kumpulan Tulisan, Mandar Maju, Bandung, 2009, hal.1.
Universitas Sumatera Utara
Yaitu bagian dari suatu akta yang memuat keterangan tentang orang atau pihak yang bertindak mengadakan perbuatan hukum, penuangannya adalah berupa :
a Uraian terperinci tentang identitas meliputi nama, tempat tanggal lahir, kewarga negaraan, pekerjaan, dan domisili para pihak.
b Dasar hukum yang memberi kewenangan yuridis untuk bertindak dari para pihak dan kedudukan para pihak.
c Isi perjanjian. Yaitu merupakan bagian dari perjanjian kredit atau pemberian Bank Garansi
yang di dalamnya dimuat hal-hal yang diperjanjikan. d Penutup.
Yaitu merupakan bagian atau dimuatnya hal-hal : 1 Pilihan domisili hukum para pihak.
2 Tempat dan tanggal perjanjian ditandatangani. 3 Tanggal mulai berlakunya perjanjian
4 Isi perjanjian pemberian Bank Garansi. Perjanjian pemberian Bank Garansi harus memuat 5 lima syarat minimal yaitu :
1 Besaran atau nominal Bank Garansi yang diterbitkan. 2 Jangka waktu Bank Garansi.
3 Klausula covenant. 4 Biaya-biaya yang harus dibayar nasabah.
5 Barang jaminan. 6 Tujuan penggunaan Bank Garansi.
Universitas Sumatera Utara
7 Terjamin tunduk kepada ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan Bank Indonesia serta kelaziman perbankan.
8 Terjamin memberi kuasa yang tak dapat dicabut kembali kepada bank untuk sewaktu-waktu mencairkan jaminan lawan guna melunasi hutang terjamin sebagai
akibat dilaksanakannya pembayaran Bank Garansi maupun hutang lainnya yang timbul sehubungan dengan pemberian Bank Garansi tersebut.
38
Oleh karena itu apabila dikembangkan lebih lanjut, isi dari perjanjian pemberian Bank Garansi yang termuat pasal-pasal tersebut adalah sebagai berikut :
a Klausul mengenai besaran atau nominal Bank Garansi Klausul ini mempunyai arti penting karena merupakan batas maksimum
kewajiban bank untuk membayar klaim kepada penerima atau pemegang Bank Garansi.Dan berapa besar klaim yang dibayar oleh bank, maka sebesar jumlah itu
yang menjadi fasilitas kredit oleh nasabah bank yang bersangkutan. b Klausul mengenai jangka waktu Bank Garansi
Klausul ini mempunyai arti penting karena merupakan batas waktu bagi bank untuk menyediakan dana apabila terdapat klaim, batas waktu bagi nasabah
adanya jaminan dari bank dan batas waktu pemegang Bank Garansi untuk melakukan klaim kepada bank penerbit Bank Garansi.
c Klausul covenant Klausul ini mempunyai arti penting dalam beberapa hal,antara lain :
38
http : herman-notary.blog.combank-garansi.html, diakses tanggal 28 Desember 2011.
Universitas Sumatera Utara
1 Adanya syarat-syarat tangguh yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh nasabah sebelum bank berkewajiban untuk Bank Garansi tersebut kepada
nasabah yang selanjutnya menyerahkan kepada bouwheer. 2 Adanya janji-janji nasabah untuk melakukan hal-hal tertentu selama
perjanjian pemberian Bank Garansi masih berlaku d Klausul biaya-biaya yang harus dibayar nasabah
Klausul ini penting karena hanya dari biaya-biaya inilah bank memperoleh pendapatan dari pemberian Bank Garansi. Tidak adanya pembebanan bunga pada
pemberian Bank Garansi karena tidak adanya cash out pengeluaran dengan tunai oleh bank kepada nasabah, cash out terjadi setelah adanya klaim dari
pemegang Bank Garansi. Adapun biaya-biaya tersebut adalah provisi dan administrasi.
e Klausul barang jaminan. Klausul ini sangat penting karena apabila terjadi klaim atas Bank Garansi
tersebut, bank akan mengeluarkan dana klaim yang harus dibayar kepada pemegang Bank Garansi. Dengan demikian dana yang dikeluarkan tersebut
tercover tertutupi oleh suatu jaminan yang telah diikat sebelumnya oleh bank dalam suatu perjanjian pemberian Bank Garansi.
2.5. Hubungan Hukum Para Pihak Dalam Bank Garansi