Upaya Bank jika Terjadi Wanprestasi dalam Pelaksanaan Bank Garansi

kepada penerirna jaminan menjadi hutang yang harus dibayar kembali terjamin yang sesuai dengan counter guarantee yang diberikan oleh pihak terjamin. Pada saat bank mencairkan Bank Garansi kepada penerima jaminan,maka sejak saat itu pula perjanjian penanggungan utang berubah menjadiperjanjian kredit antara bank dan terjamin dengan kedudukan bank sebagaikreditur dan terjamin sebagai debitur sesuai dengan Pasal 1840 KUH Perdatayang menyebutkan: “Penanggung yang telah membayar lunas utangnya, demi hukum menggantikan kreditur dengan segala haknya terhadap debitur semula”. Dan berlaku pada Pasal 1400 KUH Perdata yang menyebutkan:“Subrogasi atau penggantian hak-hak kreditur oleh seorang pihakketiga, yang membayar kepada kreditur, dapat terjadi karena persetujuanmaupun dengan undang-undang”. Bank kreditur atau penjamin memberikan Bank Garansi kepada pimpinanproyek kreditur untuk menjamin pemborong debitur utama dalammelaksanakan proyek, apabila terjamin pemborongdebitur wanprestasimaka bank akan menggantikan kedudukan pemborong sebagai debitur untukmengganti kepada pemimpin proyek kreditur atau penerima jaminan.

D. Upaya Bank jika Terjadi Wanprestasi dalam Pelaksanaan Bank Garansi

Berdasarkan keterangan Bagian Kredit BNI Cabang Kabanjahe bahwa dalam prakteknya wanprestasi yang terjadi dalam pelaksanaan Bank Garansi di Bank BNI Universitas Sumatera Utara Kabanjahe adalah proyek tidak selesai maka bank akan menyita jaminan sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian Bank Garansi. 64 Upaya bank jika terjadi wanprestasi dalam perjalanan proyeknya tidak selesai, bank dapat menyita agunan yang sudah didasarkan nilai ekonomisnya.Jika agunan mempunyai nilai ekonomis masih kurang, maka pihak bank mempunyai hak untuk menyita kekayaan-kekayaan yang dimiliki oleh nasabah yang melakukan wanprestasi tersebut.Hal ini dilakukan karena nasabah yang mengajukan Bank Garansi tersebut masuk dalam katagori nasabah yang mengambil kredit.Sedangkan pihak pemilik proyek tidak mempunyai hak kepada bank untuk mengganti atau bertanggung jawab atas wanprestasi yang dilakukan oleh nasabah yang mengajukan Bank Garansi tersebut kontraktor. Dengan kata lain agunan masuk dalam kategoi prestasi. Prestasi adalah sesuatu yang dapat dituntut.Jadi dalam suatu perjanjian suatu pihak, biasanya kreditur atau berpiutang menuntut prestasi pada pihak lainnya, biasanya debitur atau berutang. Menurut Pasal 1234 KUH Perdata prestasi terbagi dalam 3 macam: 1. Prestasi untuk menyerahkan sesuatu prestasi ini terdapat dalam Pasal. 1237 KUH Perdata; 2. Prestasi untuk melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu prestasi jenis ini terdapat dalam Pasal 1239 KUH Perdata; dan 3. Prestasi untuk tidak melakukan atau tidak berbuat sesuatu prestasi jenis ini terdapat dalam Pasal 1239 KUHPerdata. 64 Wawancara, Loc.cit. Universitas Sumatera Utara Apabila seseorang nasabah telah ditetapkan prestasi sesuai dengan perjanjian itu, maka kewajiban pihak tersebut untuk melaksanakan atau mentaatinya.Apabila seorang yang telah ditetapkan prestasi sesuai dengan perjanjian tersebut tidak melaksanakan atau tidak memenuhi prestasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka orang tersebut disebut melakukan wanprestasi. Pada prinsipnya pemberian surat garansi yang diberikan oleh bank kepada nasabah kontraktor harus sesuai dengan nilai jaminan yang diberikan. Jika nilai jaminan yang diberikan nasabah kepada bank lebih kecil dari nilai proyeknya, maka pihak bank tidak akan memberikan surat garansi. Hal ini dikarenakan jika pihak bank memberikan surat garansi kepada nasabah yang nilai jaminannya lebih kecil daripada nilai proyeknya dan terjadi wanprestasi, maka dapat menyebabkan kredit macet. Meskipun dalam prakteknya banyak bank yang memberikan surat garansi kepada nasabah yang memberikan nilai jaminan lebih kecil dari nilai proyek. Jika hal ini terjadi, maka langkah yang diambil oleh bank adalah sebagai berikut: a. Bank akan menyita jaminan yang diberikan nasabah kepada bank b. Kekurangan dari nilai jaminan Bank Garansi tersebut dianggap sebagai kredit dan dibebankan bunga yang sesuai dengan kebijakan bank. Artinya pihak bank memberikan suatu solusi jika para pemborong kekurangan modal dalam pengajuan surat garansi yaitu pihak pemborong diperbolehkan mengajukan surat garansi dimana nilai jaminannya lebih kecil dari pada nilai garansinya. Jika hal ini terjadi, pihak Bank menganggap kekurangan uang jaminan tersebut dikategorikan sebagai kredit. Universitas Sumatera Utara c. Bank akan meminta BI sebagai moderator jika antara kedua belah pihak tidak terjadi kesepakatan sebelumnya kedua belah pihak-bank dan nasabah harus mengisi formulir sengketa yang surat pernyataan yang diberikan oleh BI sesuai dengan Nomor 814 DPNP tanggal Juni 2006. 65 Pihak Bank BNI Cabang Kabanjahe memberikan sebuah solusi kepada para kontraktor yang menginginkan Bank Garansi jika nilai jaminannya lebih kecil dari nilai poyeknya yaitu Bank BNI Cabang Kabanjahe siap mendukung dana proyek maupun pemberian Bank Garansi, apabila perusahaan tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelang, sepanjang memenuhi ketentuan dan kelayakan teknis bank. Untuk itu, Bank Garansiakan diterbitkan, setelah kontraktor menerima Surat Perintah Kerja SPK pelaksanaan proyek. 66 65 Wawancara, Loc.cit. 66 Wawancara, Loc.cit. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN